SURABAYA – Persebaya
Surabaya menunjuk Aji Santoso sebagai pelatih kepala di sisa
pertandingan putaran kedua kompetisi Liga 1 musim 2019.
“Terima kasih saya
diberi kesempatan melatih di Persebaya Surabaya,” ujar Aji Santoso di
laman resmi klub, Kamis (31/10) siang.
Aji Santoso bertugas
mengembalikan tren positif Persebaya yang gagal menang di enam pertandingan
terakhir hingga menyebabkan mundurnya Wolfgang Pikal usai dikalahkan PSS Sleman
2-3 di Surabaya pada laga Selasa (29/12).
Nama pelatih berusia 49 tahun tersebut sejatinya
disebut-sebut sejak nama Djadjang Nurdjaman diberhentikan sebagai pelatih
kepala di akhir putaran pertama lalu, tetapi urung karena Aji Santoso masih
melatih salah satu tim di Liga 2, PSIM Yogjakarta.
Ia juga mengaku sulit
menampik tawaran melatih Ruben Sanadi dan kawan-kawan, terlebih telah memiliki
ikatan emosional dengan Persebaya.
“Sebelumnya saya
sempat mendapat tawaran, tetapi situasinya tidak memungkinkan. Tentu sekarang
saya menerima tawaran ini dengan pertimbangan matang, karena Persebaya adalah
tim yang membesarkan saya,” ucapnya.
Pelatih asal Malang itu
sudah tidak asing bagi pencinta Bajol Ijo, sebab selain pernah mengantarkan
Persebaya juara saat masih menjadi kapten tim 1996-1997, ia juga pernah melatih
tim kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut.
Sebagai arsitek, Aji
Santoso juga membawa Persebaya melewati play-off ISL musim 2009-2010 dengan
status sebagai caretaker, kemudian menjadi arsitek Persebaya pada era IPL.
Ia berharap dengan
pengetahuannya terhadap kultur Persebaya, eks-pelatih Persela dan PSIM
Yogyakarta itu mampu mengembalikan marwah tim yang kini menghuni peringkat
sembilan di klasemen sementara tersebut.
Aji mengaku sudah
menjalin komunikasi dengan Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro yang merupakan
asisten pelatih. Ketiganya juga merupakan bagian dari Class of 97 yang
mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia. “Kebetulan kami sudah pernah
bekerja sama. Dan sejak komunikasi dengan manajemen, saya telah berbicara
dengan mereka,” tuturnya. (jpnn)