27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Agustiar Sabran Janjikan Perluasan BLK ke Desa untuk SDM Kalteng

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 3, Agustiar Sabran, berkomitmen untuk memperluas Balai Latihan Kerja (BLK) hingga ke tingkat desa jika terpilih sebagai gubernur.

Hal ini diungkapkan saat deklarasi Huma Betang mendukung Agustiar Sabran-Edy Pratowo sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 di Aula Hotel Dandang Tingang, Senin (29/10).

“BLK nantinya akan saya perluas hingga ke desa dengan menyiapkan para ahli di bidangnya,” ujar Agustiar.

Ia menambahkan bahwa perluasan ini bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap pakai untuk memasuki dunia kerja.

“Contohnya, pelatihan untuk meubel, sopir, dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Pelatihan-pelatihan ini sangat beragam,” jelasnya.

Baca Juga :  Agustiar Sampaikan Komitmen Anti Narkoba Usai Pemeriksaan Kesehatan

Agustiar juga mencatat bahwa saat ini, sekitar 70 persen penduduk di pedesaan masih berjuang dengan masalah kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, dirinya menginisiasi program pembangunan yang dimulai dari desa menuju kota.

“Makanya, saya menawarkan program tambahan dana desa sebesar Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per desa atau kelurahan se-Kalteng,” imbuhnya.

Juru Kampanye Agustiar Sabran-Edy Pratowo, Rahmat Nasution Hamka, menambahkan bahwa program Tambahan Dana Desa (TDD) tersebut akan dialokasikan untuk insentif RT, RW, serta membantu para kepala desa (Kades) dan guru-guru mengaji.

“Jangan sampai orang-orang yang melayani masyarakat justru tidak diperhatikan kesejahteraannya,” tuturnya.

Selain itu, Agustiar juga mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi untuk kabupaten dan kota sebesar Rp 150 miliar. Ini dimaksudkan agar semua daerah di Kalteng mendapatkan perhatian yang merata, tanpa ada diskriminasi antara kabupaten.

Baca Juga :  Eddy Raya-Kristianto Yudha Daftar ke KPU, Tunjukkan Dukungan Solid dari Partai dan Simpatisan

“Tidak boleh ada kabupaten yang dianggap anak tiri atau anak emas. Semua harus diperhatikan secara merata,” tegasnya. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 3, Agustiar Sabran, berkomitmen untuk memperluas Balai Latihan Kerja (BLK) hingga ke tingkat desa jika terpilih sebagai gubernur.

Hal ini diungkapkan saat deklarasi Huma Betang mendukung Agustiar Sabran-Edy Pratowo sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 di Aula Hotel Dandang Tingang, Senin (29/10).

“BLK nantinya akan saya perluas hingga ke desa dengan menyiapkan para ahli di bidangnya,” ujar Agustiar.

Ia menambahkan bahwa perluasan ini bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap pakai untuk memasuki dunia kerja.

“Contohnya, pelatihan untuk meubel, sopir, dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Pelatihan-pelatihan ini sangat beragam,” jelasnya.

Baca Juga :  Agustiar Sampaikan Komitmen Anti Narkoba Usai Pemeriksaan Kesehatan

Agustiar juga mencatat bahwa saat ini, sekitar 70 persen penduduk di pedesaan masih berjuang dengan masalah kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, dirinya menginisiasi program pembangunan yang dimulai dari desa menuju kota.

“Makanya, saya menawarkan program tambahan dana desa sebesar Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per desa atau kelurahan se-Kalteng,” imbuhnya.

Juru Kampanye Agustiar Sabran-Edy Pratowo, Rahmat Nasution Hamka, menambahkan bahwa program Tambahan Dana Desa (TDD) tersebut akan dialokasikan untuk insentif RT, RW, serta membantu para kepala desa (Kades) dan guru-guru mengaji.

“Jangan sampai orang-orang yang melayani masyarakat justru tidak diperhatikan kesejahteraannya,” tuturnya.

Selain itu, Agustiar juga mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi untuk kabupaten dan kota sebesar Rp 150 miliar. Ini dimaksudkan agar semua daerah di Kalteng mendapatkan perhatian yang merata, tanpa ada diskriminasi antara kabupaten.

Baca Juga :  Eddy Raya-Kristianto Yudha Daftar ke KPU, Tunjukkan Dukungan Solid dari Partai dan Simpatisan

“Tidak boleh ada kabupaten yang dianggap anak tiri atau anak emas. Semua harus diperhatikan secara merata,” tegasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru