PROKALTENG.CO-Jubir Timnas AMIN merespons kemunculan salam 4 jari yang ramai diartikan sebagai gerakan bergabungnya pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Cak Imin, dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud untuk melawan nomor urut 2, Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Menurut Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, salam itu bisa saja merupakan gerakan perlawanan rakyat terhadap “Sang Raja” alias penguasa yang ngotot memenangkan kandidatnya.
“Gerakan salam 4 jari saya kira muncul sebagai respons atas kegelisahan dan langkah-langkah pendek sang raja,” ujarnya, Minggu (28/1).
Ramli menggambarkan, ibarat permainan catur, ketika raja mulai banyak gerak, maka tanda skakmat sudah dekat. Sebagaimana bidak raja adalah simbol kuasa.
“Diamnya raja adalah unjuk wibawa. Gerakannya nyaris tetap. Posisi raja, mantap di antara 1 perdana menteri (queen), 2 gajah (bishop), 2 kuda (knight), 2 benteng (rook) dan 8 prajurit (pion) di barisan depan,” bebernya.
“Saat raja mulai memilih banyak gerak; ke sana, ke mari, memprovokasi menteri, gajah, pion, hingga benteng pertahanan sibuk bolak- balik, itu pertanda permainan diambang skakmat,” sambungnya.
Ditegaskan Ramli, artinya tekanan besar dan terbuka yang dilakukan penguasa pada akhirnya akan memunculkan gerakan balik.
“Nah, gerakan salam 4 jari ini adalah arus balik,” jelasnya.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan sendiri tak ingin berlebihan mengomentari terkait dengan salam 4 jari yang kini ramai.
Ia menilai semua pihak baiknya menunggu terlebih dahulu hasil pencoblosan pada 14 Februari 2024 nanti.
“Menurut saya tunggu 14 Februari, kita jangan dahului kemauan rakyat. Kita belum tahu kemauan rakyat yang sesungguhnya,” kata Anies di sela-sela acara Kampanye Akbar Partai NasDem di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1). (Ikbal/fajar/jpg)