PELAKSANAAN pemilikan
gubernur Kalteng mendatang dipastikan akan berjalan kompetitif. Hak itu
terlihat dari strategi politik yang kian memanas saat ini. Kendati telah
menyatakan mundur sebagai bakal calon wakil gubernur Kalteng, diprediksi bahwa Habib
Ismail Bin Yahya bakal tetap maju pada pemilihan orang nomor satu di Bumi
Tambun Bungai ini.
“Saya melihat
bahwa Pak Habib akan tetap tampil, entah sebagai bakal calon wagub atau bahkan
sebagai bakal calon gubernur, kita lihat saja ke depannya,” kata Pengamat Politik
Kalteng Dr H Ahmad Syar’i kepada Kalteng Pos via telepon, Selasa (26/5).
Menurut mantan ketua
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng tersebut, Bupati Barito Utara H Nadalsyah
akan konsisten untuk tidak maju sebagai calon gubernur. Namun, sebagai calon wakil
gubernur, mungkin saja. Semua masih mamiliki kesempatan. Apalagi dengan melihat
peluang yang dimiliki masing-masing bakal calon.
Tergantung pula pada
komunikasi politik yang dibangun oleh partai politik, mulai dari tingkat DPP
hingga tingkat DPC, demi menggalang dukungan kepada calon yang akan diusung
nanti.
Ahmad Syar’i
memprediksi akan ada tiga pasangan calon gubernur Kalteng yang akan bertarung
nantinya, jika Partai PDIP tidak menjatuhkan dukungan kepada petahana. Jadi, selain
Habib dan Sugianto, sangat mungkin akan ada calon lain, seperti Riban Satia ataupun
Ben Brahim S Bahat.
Menyikapi mundurnya
Habib dari SOHIB jilid II, Ahmad Syar’i tak bisa memberi jawaban pasti. Namun,
yang diyakininya bahwa keputusan tersebut merupakan sebuah pertimbangan politik
yang telah dipikirkan secara matang.
Terpisah, pengamat
politik lainnya, John Retey menuturkan, politik selalu bersifat dinamis dan
mencair. Segala kemungkinan dapat terjadi dalam dunia politik.
“Koalisi partai
dan paslon juga sangat dinamis. Sebelum parpol memastikan pengusungan dan
mendaftar paslon ke KPU, semua kemungkinan masih dapat terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua
Fraksi Partai Gerindra DPRD Kalteng H Achmad Rasyid menjelaskan, pencalonan
jelang pilkada merupakan kewenangan penuh DPP. “Karena itu kami hanya bisa
menunggu keputusan dari DPP. Di samping itu mengadopsi aspirasi masyarakat Kalteng
yang memberikan penilaian selama ini,” katanya.
Ditegaskannya bahwa
Partai Gerinda selalu memprioritaskan kader untuk maju dalam bursa pencalonan. Berdasarkan
survei tingkat elektabilitas, kemungkinan untuk menang di atas rata-rata. Meski
demikian, tidak tertutup kemungkinan figur dari luar partai atau nonkader yang
akan diusung jika memang dinilai layak untuk maju.
“Kalau masalah
dukungan cagub dan cawagub, sepertinya sikap partai tetap sama seperti hasil
rapimda beberapa waktu lalu, yaitu mendukung kader jika ada yang layak, mendukung
balon yang mempunyai rekam jejak yang baik dan memiliki kepedulian terhadap
masyarakat,” tuturnya.
Meski pihaknya memiliki
pertimbangan-pertimbangan terkait bakal calon yang akan diusul kelak, akan
tetapi keputusan akhir akan diambil secara mutlat oleh DPP. Apapun keputusan,
pihaknya siap menjalankan instruksi partai.