JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Aksi mengundurkan diri ramai-ramai
dilakukan puluhan kader dan pengurus DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Kabupaten Karawang.
Hal tersebut dilakukan karena
mereka kecewa atas kepemimpinan Ketua Umum PSI, Grace Natalie.
Mantan Ketua DPD PSI Karawang,
Romadhoni menerangkan, dalam Pemilihan Presiden dan legislatif lalu, pihaknya
dijanjikan akan mendapatkan bantuan Alat Peraga Kampanye (APK) dan dana saksi.
Akan tetapi, janji tersebut tak pernah terealisasi.
“Sebelum Pemilu 2019 saya diminta
fokus sebagai caleg DPRD dan akan dibantu mendapat kursi di DPR RI. Gracnat
(Grace Natalie) menjanjikan membantu APK dan tim relawan, tapi sampai sekarang
tidak terealisasi,†ungkap Romadhoni, Senin (24/8).
Romadhoni sendiri merupakan pendiri
PSI di Kabupaten Karawang. Posisinya sebagai Ketua DPD PSI Karawang baru
digantikan sebulan lalu.
Ia mengaku mengundurkan diri
melalui pesan dan telepon ke Sekretariat DPW PSI Jawa Barat.
Dalam pesan dan telepon
pengunduran diri pada bulan lalu, Romadhoni yang juga aktivis di beberapa
organisasi di Karawang, hanya memaparkan masalah kesehatan dan bisnis sebagai
alasannya mengundurkan diri.
“Berkenaan dengan kondisi
kesehatan dan waktu yang cukup tersita dalam menjalani roda usaha yang saya
jalani, maka kesulitan membagi waktu untuk kegiatan lain. Sehubungan hal
tersebut, saya menyatakan mengundurkan diri dari kader dan keanggotaan PSI,â€
ujarnya.
Selain Romadhoni, kader lain yang
mengundurkan diri adalah beberapa pengurus DPD, DPC, dan bekas caleg PSI, serta
pengurus ranting tingkat desa.
Akan tetapi, alasan dari
pengunduran diri keduanya tak sama dengan alasan Romadhoni. “Saya sudah
mengundurkan diri. Tapi alasannya karena kekecewaan dengan partai yang sudah
tidak sesuai arah kebijakan PSI pada awal pembentukan, juga sibuk di usaha yang
sedang mulai dibangun,†pungkasnya.