Anies Berencana Buat Tim Khusus Untuk Kawal Proyek Atasi Krisis Iklim di Indonesia
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan saat deklarasi relawan Garda Matahari di Jakarta, Jumat (17/11/2023). (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)
PROKALTENG.CO– Capres nomor urut 1, Anies Baswedan berencana membentuk tim khusus yang mengawal lingkungan hidup dan pembangunan berdasarkan energi baru terbarukan (EBT) jika terpilih menjadi Presiden RI pada 2024 mendatang. Tim itu menurutnya perlu dibentuk untuk memastikan transisi energi EBT di tingkat daerah.
“Dengan begitu maka kepala pemerintahan bisa memastikan solusi-solusi lingkungan hidup, solusi-solusi energi baru terbarukan, itu bisa dilaksanakan dengan optimal karena ada tim khusus yang melakukan pemantauan,” ujarnya usai mengikuti Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan yang diadakan The Habibie Center di Hotel Le Meridien, Kamis (23/11).
Nantinya, tim khusus ini akan memastikan terlaksananya transisi energi di berbagai daerah. Ia mengatakan bahwa pembentukan tim ini bukan hal baru. Akan tetapi, sudah dilaksanakan di berbagai negara.
“Di berbagai negara melakukan hal yang sama supaya tidak merusak apa yang sudah dikerjakan masing-masing K/L dan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa krisis iklim yang terjadi saat ini tak dapat diselesaikan secara sektoral di bawah kantor kepresidenan semata. Namun, kehadiran pemerintah pusat sebagai monitoring pelaksanaan berbagai proyek untuk mengatasi krisis iklim perlu dilakukan.
“Jadi bukan badan yang melakukan eksekusi. Karena yang melakukan eksekusi itu ada kementerian, ada dinas lingkungan, ada provinsi, ada kabupaten. Sudah ada bagian eksekusi,” ucapnya.
“Kenapa diperlukan? Karena Indonesia memiliki komitmen tingkat global. Kita punya komitmen tingkat nasional, yang pelaksanaannya menggunakan lembaga-lembaga yang sekarang sudah ada. Tetapi yqng melalukan monitoring, yang menjadi tempat rujukan bila ditemukan masalah, itu yang belum ada,” tandas Anies. (jpc)
PROKALTENG.CO– Capres nomor urut 1, Anies Baswedan berencana membentuk tim khusus yang mengawal lingkungan hidup dan pembangunan berdasarkan energi baru terbarukan (EBT) jika terpilih menjadi Presiden RI pada 2024 mendatang. Tim itu menurutnya perlu dibentuk untuk memastikan transisi energi EBT di tingkat daerah.
“Dengan begitu maka kepala pemerintahan bisa memastikan solusi-solusi lingkungan hidup, solusi-solusi energi baru terbarukan, itu bisa dilaksanakan dengan optimal karena ada tim khusus yang melakukan pemantauan,” ujarnya usai mengikuti Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan yang diadakan The Habibie Center di Hotel Le Meridien, Kamis (23/11).
Nantinya, tim khusus ini akan memastikan terlaksananya transisi energi di berbagai daerah. Ia mengatakan bahwa pembentukan tim ini bukan hal baru. Akan tetapi, sudah dilaksanakan di berbagai negara.
“Di berbagai negara melakukan hal yang sama supaya tidak merusak apa yang sudah dikerjakan masing-masing K/L dan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa krisis iklim yang terjadi saat ini tak dapat diselesaikan secara sektoral di bawah kantor kepresidenan semata. Namun, kehadiran pemerintah pusat sebagai monitoring pelaksanaan berbagai proyek untuk mengatasi krisis iklim perlu dilakukan.
“Jadi bukan badan yang melakukan eksekusi. Karena yang melakukan eksekusi itu ada kementerian, ada dinas lingkungan, ada provinsi, ada kabupaten. Sudah ada bagian eksekusi,” ucapnya.
“Kenapa diperlukan? Karena Indonesia memiliki komitmen tingkat global. Kita punya komitmen tingkat nasional, yang pelaksanaannya menggunakan lembaga-lembaga yang sekarang sudah ada. Tetapi yqng melalukan monitoring, yang menjadi tempat rujukan bila ditemukan masalah, itu yang belum ada,” tandas Anies. (jpc)