28.9 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Harati : Jalan Tembus dari Pulau Hanaut ke Sampit Salah Satu Prioritas Utama Program Kami

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pasangan calon (Paslon) Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor dan Irawati, kembali menunjukkan komitmennya untuk mengangkat dan mengembangkan wilayah yang masih tertinggal di Kabupaten Kotim. Salah satunya adalah Kecamatan Pulau Hanaut.

Dalam kunjungan Halikinnor ke Desa Bapinang Hilir dan Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, pada Rabu (20/11) sore, Halikinnor mendengarkan langsung aspirasi warga setempat untuk menampung berbagai keluhan dan aspirasi mereka terkait permasalahan yang dihadapi selama ini.

Halikinnor menyadari betul bahwa Kecamatan Pulau Hanaut merupakan salah satu daerah yang masih tertinggal, meski letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Sampit. Salah satu hambatan utama yang dirasakan oleh masyarakat di Pulau Hanaut adalah akses transportasi dan pasokan listrik yang belum merata.

“Meskipun Kecamatan Pulau Hanaut tidak terlalu jauh, namun wilayah ini terpisah oleh Sungai Mentaya yang lebar. Hal itu membuat banyak akses terhambat. Banyak hal yang perlu segera ditangani untuk meningkatkan kualitas hidup warga,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Halikinnor menyampaikan beberapa rencana penting yang akan dijalankan jika ia kembali terpilih dalam Pilkada 2024. Salah satunya adalah pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Pulau Hanaut ke Sampit. Halikinnor memastikan bahwa proyek ini sudah dimasukkan dalam program kerja pemerintah daerah dan sedang dalam proses penganggaran.

Baca Juga :  Perbedaan Pandangan Dalam Pemilu Hal Wajar, Tetapi Tidak Boleh Menjadi Pemecah Belah

“Jalan tembus dari Pulau Hanaut ke Sampit adalah salah satu prioritas utama dalam program kami. Tahun 2025 nanti, Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk proyek ini, dan kami berharap tidak ada perubahan yang menghambat realisasinya,” katanya.

Lebih lanjut, Halikinnor mengungkapkan bahwa jalan tembus tersebut tidak hanya menghubungkan Pulau Hanaut dan Sampit nantinya, tetapi juga akan diintegrasikan dengan jalan menuju Pagatan, dan Mendawai di Kabupaten Katingan. Bahkan dirinya ingin jalan tersebut dapat tersambung hingga Kalimantan Selatan.

Menurutnya, dengan keberadaan jalan tersebut, waktu tempuh antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan bisa terpangkas hingga 3 jam, menghemat lebih dari 100 kilometer perjalanan. Selain infrastruktur jalan, Halikinnor juga berkomitmen untuk memperbaiki pasokan listrik di Pulau Hanaut.

Saat ini, banyak wilayah di Pulau Hanaut yang masih mengalami kekurangan pasokan listrik. Halikinnor menyebutkan bahwa selama masa jabatannya sebagai Bupati, ia telah bekerja sama dengan PLN untuk memperluas jaringan listrik, termasuk rencana pemasangan tiang Sutet yang akan dilalui melalui Pulau Lepeh.

“Kami telah berkoordinasi dengan PLN untuk memperkuat pasokan listrik di Pulau Hanaut. Dengan adanya jaringan yang lebih stabil, diharapkan tidak ada lagi pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tegas! Pjs Bupati Ingatkan Seluruh Aparat Pemerintah di Kotim untuk Menjaga Netralitas

Tidak hanya masalah listrik dan infrastruktur jalan, Halikinnor juga menyadari pentingnya kebutuhan air bersih di Pulau Hanaut, yang menjadi faktor utama dalam masalah kesehatan dan stunting di daerah tersebut.

Halikinnor berencana untuk segera mencari solusi terkait penyediaan air bersih, baik dengan menyalurkan air dari Sampit menggunakan pipa, maupun dengan menemukan sumber air lokal yang dapat digunakan untuk kebutuhan PDAM.

“Kita akan mencari cara terbaik untuk memastikan warga Pulau Hanaut mendapatkan akses air bersih yang memadai. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka stunting di wilayah ini,” tegasnya.

Halikinnor juga menekankan bahwa salah satu fokus utamanya adalah untuk memastikan Pulau Hanaut dapat terintegrasi lebih baik dengan Kota Sampit, baik dari segi aksesibilitas maupun dalam hal layanan publik.

“Pulau Hanaut dan sekitarnya harus menjadi bagian dari perkembangan Kota Sampit. Kami akan terus berusaha mewujudkan berbagai program yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga, agar tidak ada lagi kesenjangan antara pusat dan daerah,” tuturnya. (mif/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pasangan calon (Paslon) Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor dan Irawati, kembali menunjukkan komitmennya untuk mengangkat dan mengembangkan wilayah yang masih tertinggal di Kabupaten Kotim. Salah satunya adalah Kecamatan Pulau Hanaut.

Dalam kunjungan Halikinnor ke Desa Bapinang Hilir dan Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, pada Rabu (20/11) sore, Halikinnor mendengarkan langsung aspirasi warga setempat untuk menampung berbagai keluhan dan aspirasi mereka terkait permasalahan yang dihadapi selama ini.

Halikinnor menyadari betul bahwa Kecamatan Pulau Hanaut merupakan salah satu daerah yang masih tertinggal, meski letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Sampit. Salah satu hambatan utama yang dirasakan oleh masyarakat di Pulau Hanaut adalah akses transportasi dan pasokan listrik yang belum merata.

“Meskipun Kecamatan Pulau Hanaut tidak terlalu jauh, namun wilayah ini terpisah oleh Sungai Mentaya yang lebar. Hal itu membuat banyak akses terhambat. Banyak hal yang perlu segera ditangani untuk meningkatkan kualitas hidup warga,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Halikinnor menyampaikan beberapa rencana penting yang akan dijalankan jika ia kembali terpilih dalam Pilkada 2024. Salah satunya adalah pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Pulau Hanaut ke Sampit. Halikinnor memastikan bahwa proyek ini sudah dimasukkan dalam program kerja pemerintah daerah dan sedang dalam proses penganggaran.

Baca Juga :  Perbedaan Pandangan Dalam Pemilu Hal Wajar, Tetapi Tidak Boleh Menjadi Pemecah Belah

“Jalan tembus dari Pulau Hanaut ke Sampit adalah salah satu prioritas utama dalam program kami. Tahun 2025 nanti, Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk proyek ini, dan kami berharap tidak ada perubahan yang menghambat realisasinya,” katanya.

Lebih lanjut, Halikinnor mengungkapkan bahwa jalan tembus tersebut tidak hanya menghubungkan Pulau Hanaut dan Sampit nantinya, tetapi juga akan diintegrasikan dengan jalan menuju Pagatan, dan Mendawai di Kabupaten Katingan. Bahkan dirinya ingin jalan tersebut dapat tersambung hingga Kalimantan Selatan.

Menurutnya, dengan keberadaan jalan tersebut, waktu tempuh antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan bisa terpangkas hingga 3 jam, menghemat lebih dari 100 kilometer perjalanan. Selain infrastruktur jalan, Halikinnor juga berkomitmen untuk memperbaiki pasokan listrik di Pulau Hanaut.

Saat ini, banyak wilayah di Pulau Hanaut yang masih mengalami kekurangan pasokan listrik. Halikinnor menyebutkan bahwa selama masa jabatannya sebagai Bupati, ia telah bekerja sama dengan PLN untuk memperluas jaringan listrik, termasuk rencana pemasangan tiang Sutet yang akan dilalui melalui Pulau Lepeh.

“Kami telah berkoordinasi dengan PLN untuk memperkuat pasokan listrik di Pulau Hanaut. Dengan adanya jaringan yang lebih stabil, diharapkan tidak ada lagi pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tegas! Pjs Bupati Ingatkan Seluruh Aparat Pemerintah di Kotim untuk Menjaga Netralitas

Tidak hanya masalah listrik dan infrastruktur jalan, Halikinnor juga menyadari pentingnya kebutuhan air bersih di Pulau Hanaut, yang menjadi faktor utama dalam masalah kesehatan dan stunting di daerah tersebut.

Halikinnor berencana untuk segera mencari solusi terkait penyediaan air bersih, baik dengan menyalurkan air dari Sampit menggunakan pipa, maupun dengan menemukan sumber air lokal yang dapat digunakan untuk kebutuhan PDAM.

“Kita akan mencari cara terbaik untuk memastikan warga Pulau Hanaut mendapatkan akses air bersih yang memadai. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka stunting di wilayah ini,” tegasnya.

Halikinnor juga menekankan bahwa salah satu fokus utamanya adalah untuk memastikan Pulau Hanaut dapat terintegrasi lebih baik dengan Kota Sampit, baik dari segi aksesibilitas maupun dalam hal layanan publik.

“Pulau Hanaut dan sekitarnya harus menjadi bagian dari perkembangan Kota Sampit. Kami akan terus berusaha mewujudkan berbagai program yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga, agar tidak ada lagi kesenjangan antara pusat dan daerah,” tuturnya. (mif/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/