PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Perindo Boyke Novrizon meyakini, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mampu meraih 75 persen suara di Jawa Timur. Hal ini terlihat dari antusiasme penyambutan warga Jatim, saat kedatangan istri dari capres Ganjar Pranowo.
“Saya rasa peluang kemenangan Ganjar-Mahufd di Jawa Timur yang merupakan kantung suara terbesar kedua setelah Jawa Barat sangat besar, bisa mencapai 75 persen,” kata Boyke kepada wartawan, Rabu (21/12).
“Alasannya tentunya bahwa sosok Mas Ganjar sampai detik ini, ternyata setiap hari diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat Jatim. Itu tidak terlepas dari cara beliau berkampanye, komunikasi politik beliau kepada masyarakat yang sangat humanis, dan dia juga selalu memberikan solusi ketika pertanyaan dari publik, khususnya Jatim,” ucap Boyke.
Caleg DPR RI Dapil Jatim VIII ini menyebut, Ganjar mampu diterima oleh masyarakat di Jatim sebagai sosok yang humanis. Terlebih, sosok Cawapres Mahfud MD yang merupakan warga Madura, akan sangat berpengaruh terhadap elektabilitas pada Pemilu 2024.
“Saya sangat haqqul yakin keduanya bisa jadi pemimpin yang amanah untuk Indonesia lebih baik, makin dahsyat, karena menghadapi era globalisasi dan mencapai Indonesia emas 2045,” ucap Boyke.
Sementara itu, istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mendapat sambutan hangat saat melakukan safari politik di Madiun, Jawa Timur. Sambutan meriah didapatkan Atikoh saat menyambangi Pasar Pagotan, Madiun, Jawa Timur.
Sebagian bahkan meneriakkan nama Atikoh dengan iringan nada kompak.
“Atikoh wae, mas, Atikoh wae. Atikoh wae, Atikoh wae, Ibu negarane,” teriak warga.
Atikoh lantas mendengarkan keluh kesah pedagang. Seperti mahalnya harga bawang putih, beras, minyak goreng hingga cabai. Warga mengaku terpaksa harus mengurangi anggaran lain untuk memenuhi kebutuhan dapur.
“Kebutuhan pertanian ketika panen raya ini memang distabilkan agar harganya tidak terlalu turun, sehingga petani juga terlindungi,” kata Atikoh usai kunjungan dari pasar.
Menurut Atikoh, distribusi bahan pangan harus dipastikan tidak boleh terganggu. Kemudian untuk penawaran dan permintaan juga harus diatur dengan baik.
“Tetapi ketika suplainya turun, misalnya lagi tidak panen ini juga stok dikeluarkan agar harganya tidak terlalu naik, jadi rantai supply-demand harus bisa seimbang,” ujar Atikoh.
Dalam kesempatan itu, Atikoh juga mengajak para ibu yang hadir di kegiatan itu untuk memperjuangkan Indonesia tangguh dengan memenangkan Ganjar-Mahfud.
“Kalau perempuan bergerak, Insya allah pembangunan akan sat set, tas tes,” pungkas Atikoh. (pri/jawapos.com)