27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

PILWAKOT PALANGKA RAYA 2024

Fairid Ajak Semua Parpol Berkoalisi Demi Membangun Kota Cantik yang Lebih Baik Lagi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Elektabilitas dan popularitas mantan wali kota yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya Fairid Naparin masih teratas. Meski Partai Golkar sudah memenuhi syarat mengusung calon sendiri untuk maju ke pemilihan wali kota (pilwakot), Fairid terus bergerilya menggalang dukungan dari partai politik (parpol) lain.

Selain dapat dukungan penuh dari Golkar, Fairid juga telah mendapat surat rekomendasi dan dukungan dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) untuk mencalon kembali menjadi wali kota periode 2024-2029. Surat rekomendasi itu diserahkan Ketua Desk Pilkada Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo di markasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/7).

“Ini bentuk kepercayaan partai terhadap kepemimpinan bapak dan ibu, sekaligus komitmen partai untuk mendukung pemenangan pada pilkada 2024,” kata Angela dalam sambutan.

Putri Bos MNC Group itu berharap para bakal calon kepala daerah yang diusung Perindo terus bersinergi mewujudkan kesejahteraan rakyat, mempercepat kemajuan daerah, dan menjaga persatuan Indonesia.

“Terakhir, informasi dari desk pilkada, nantinya akan ada penyerahan tahap ketiga yang dilakukan akhir bulan pada momen musyawarah kerja nasional (mukernas), 29-31 Juli 2024,” tambah Angela.

Berbekal dukungan Partai Perindo, Wali Kota Palangka Raya 2018-2023 itu kini mengantongi delapan kursi untuk maju lagi sebagai kandidat calon wali kota. Sebab, Partai Perindo memiliki 2 kursi di DPRD Palangka Raya hasil pemilihan legislatif (pileg) beberapa bulan lalu, sementara Partai Golkar mengantongi 6 kursi.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan surat tugas kepada bakal calon wali kota Palangka Raya, Fairid Naparin. Perihal itu diungkapkan Rano Rahman selaku Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Kalteng.

Ia menjelaskan, surat tugas tersebut terbit sekitar akhir Juni lalu. “Fairid mendapat surat tugas dari DPP PSI sebagai bakal calon wali kota 2024-2029, surat tugasnya terbit sekitar akhir Juni,” ucapnya.

Kendati telah mengantongi batas minimum dukungan untuk maju sebagai calon wali kota, Fairid tetap mengajak semua partai politik di Palangka Raya untuk berkoalisi pada pilkada 2024 demi membangun Kota Cantik yang lebih baik lagi.

Baca Juga :  Ketua Harian DAD Kota Dukung Rektor UPR Dampingi Sugianto

“Saya ajak seluruh partai politik di Kota Palangka Raya untuk membangun koalisi, komunikasi, dan menjaga keberagaman untuk membangun Palangka Raya yang lebih baik,” kata Fairid.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Palangka Raya ini yakin, ke depan akan ada banyak partai politik yang memberikan dukungan kepadanya untuk kembali memimpin Kota Palangka Raya.

“Insyaallah diawali niat kita membantu rakyat, mudah-mudahan ada partai lain yang akan ikut bergabung (koalisi),” tuturnya.

Lantas siapa lawan sepadan yang bakal bertarung menghadapi Fairid? Sejumlah figur telah bermunculan. Terbaru ada nama mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Rojikinnor. Ia telah mendapat surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai bakal calon wali kota pada pilkada 2024.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Kalteng Achmad Diran melalui Sekretaris Arif Norkim. Arif menjelaskan, surat rekomendasi tersebut berbunyi, kandidat yang mendapat surat rekomendasi ditugaskan untuk mencari partai koalisi agar memenuhi syarat dukungan untuk maju ke pilkada. Saat ini PAN mempunyai 3 kursi di DPRD Kota Palangka Raya hasil pileg 2024. Perlu 3 kursi lagi untuk memenuhi syarat agar perahu politik bisa berlayar ke pilwakot, dengan syarat minimal 6 kursi.

“Kemudian, harus mencari pasangan wakil dan siap membiayai survei,” ujarnya.

Pakar politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Farid Zaky berpendapat nama-nama yang beredar merupakan top isu. Ia melihat tema utama pilkada Kota Palangka Raya yakni mencari penantang Fairid Naparin. Sebab, popularitas, elektabilitas, dan aksesibilitas masih kuat. Hal itu tidak dipungkiri, karena menyandang sebagai pemimpin milenial sukses.

Bahkan riset yang dilakukan Barometer Kebijakan Publik dan Politik Daerah (Bajakah), menunjukan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kinerja Fairid pada periode lalu. Karena itu, Partai Golkar saat ini sedang di atas angin, meski tidak tertutup kemungkinan ada lawan-lawannya yang juga punya peluang besar.

“Nama-nama yang terbilang penantang seperti Ilham Busra, Rojikinor, Yulistra Ivo Azhari, Sigit Widodo, dan beberapa nama lain yang terlihat jelas siapa di belakang mereka,” kata Farid kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.co), Jumat (19/7).

Baca Juga :  Siap-siap, Kemenkumham Tentukan Nasib Demokrat Hasil KLB Siang Ini

Menurutnya, partai politik lain pun saat ini sedang mengeker peluang. Karena bagaimana pun, pertarungan menjadi pemimpin di ibu kota provinsi ini sangat bergengsi dan mempertaruhkan harga diri.

“Pilwakot kali ini akan dipengaruhi para king maker, karena tidak bisa dimungkiri nama-nama yang muncul tidak lepas dari endorsmen dari sosok-sosok berpengaruh di belakang layar, apalagi Sigit Widodo mengaku telah didukung oleh Agustiar Sabran dan Sugianto Sabran. Bahkan tidak terlepas dari sosok Axcel Narang, yang di belakangnya bukan orang sembarang,” ucapnya.

Karena itu, ia melihat bahwa Fairid sedang dikepung dari berbagai lini. Meski demikian, sosok Fairid dan Partai Golkar tidak terbendung. Ditambah lagi sang ayah juga berencana maju ke pilkada tingkat provinsi. “Saya kira akan ada banyak strategi yang dimainkan penantang,” tuturnya.

Dari dinamika yang ada, Farid memprediksi pemilihan wali kota tahun ini akan diikuti maksimal tiga pasang calon. Dengan adanya pengerucutan nama-nama potensial, maka akan ada peluang pertarungan pilwakot akan diikuti dua pasang calon.

“Apalagi ada isu Sigit Widodo dipinang Rojikinor, maka akan berpeluang untuk menjadi pasangan kuat, tetapi itu prediksi saja. Tinggal kita lihat saja bagaimana Fairid Naparin mencari wakil yang tepat,” sebutnya.

Menurutnya, Fairid tentu sudah mengantongi nama potensial yang akan membantunya dalam meraih kemenangan dan menjalankan roda kepemerintahan. Akan lebih menarik ketika Fairid Naparin berhasil menggaet Axcel Narang sebagai wakilnya.

“Kekuatan Narang akan merapat jika komunikasi Babe Razak bisa nyambung dengan keluarga Narang, maka itu bisa saja terjadi. Pasangan Fairid-Axcel akan sangat bagus, itulah mengapa saya sebut bakal ada dua pasang calon,” tegasnya.

Apabila itu terjadi, maka pertarungan king maker akan terjadi pada pilwakot tahun ini. Ditambah lagi nama-nama tersebut juga memiliki elektabilitas tinggi. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan akan ada perubahan peta politik pada pilwakot. (irj/ala/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Elektabilitas dan popularitas mantan wali kota yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya Fairid Naparin masih teratas. Meski Partai Golkar sudah memenuhi syarat mengusung calon sendiri untuk maju ke pemilihan wali kota (pilwakot), Fairid terus bergerilya menggalang dukungan dari partai politik (parpol) lain.

Selain dapat dukungan penuh dari Golkar, Fairid juga telah mendapat surat rekomendasi dan dukungan dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) untuk mencalon kembali menjadi wali kota periode 2024-2029. Surat rekomendasi itu diserahkan Ketua Desk Pilkada Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo di markasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/7).

“Ini bentuk kepercayaan partai terhadap kepemimpinan bapak dan ibu, sekaligus komitmen partai untuk mendukung pemenangan pada pilkada 2024,” kata Angela dalam sambutan.

Putri Bos MNC Group itu berharap para bakal calon kepala daerah yang diusung Perindo terus bersinergi mewujudkan kesejahteraan rakyat, mempercepat kemajuan daerah, dan menjaga persatuan Indonesia.

“Terakhir, informasi dari desk pilkada, nantinya akan ada penyerahan tahap ketiga yang dilakukan akhir bulan pada momen musyawarah kerja nasional (mukernas), 29-31 Juli 2024,” tambah Angela.

Berbekal dukungan Partai Perindo, Wali Kota Palangka Raya 2018-2023 itu kini mengantongi delapan kursi untuk maju lagi sebagai kandidat calon wali kota. Sebab, Partai Perindo memiliki 2 kursi di DPRD Palangka Raya hasil pemilihan legislatif (pileg) beberapa bulan lalu, sementara Partai Golkar mengantongi 6 kursi.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan surat tugas kepada bakal calon wali kota Palangka Raya, Fairid Naparin. Perihal itu diungkapkan Rano Rahman selaku Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Kalteng.

Ia menjelaskan, surat tugas tersebut terbit sekitar akhir Juni lalu. “Fairid mendapat surat tugas dari DPP PSI sebagai bakal calon wali kota 2024-2029, surat tugasnya terbit sekitar akhir Juni,” ucapnya.

Kendati telah mengantongi batas minimum dukungan untuk maju sebagai calon wali kota, Fairid tetap mengajak semua partai politik di Palangka Raya untuk berkoalisi pada pilkada 2024 demi membangun Kota Cantik yang lebih baik lagi.

Baca Juga :  Ketua Harian DAD Kota Dukung Rektor UPR Dampingi Sugianto

“Saya ajak seluruh partai politik di Kota Palangka Raya untuk membangun koalisi, komunikasi, dan menjaga keberagaman untuk membangun Palangka Raya yang lebih baik,” kata Fairid.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Palangka Raya ini yakin, ke depan akan ada banyak partai politik yang memberikan dukungan kepadanya untuk kembali memimpin Kota Palangka Raya.

“Insyaallah diawali niat kita membantu rakyat, mudah-mudahan ada partai lain yang akan ikut bergabung (koalisi),” tuturnya.

Lantas siapa lawan sepadan yang bakal bertarung menghadapi Fairid? Sejumlah figur telah bermunculan. Terbaru ada nama mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Rojikinnor. Ia telah mendapat surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai bakal calon wali kota pada pilkada 2024.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Kalteng Achmad Diran melalui Sekretaris Arif Norkim. Arif menjelaskan, surat rekomendasi tersebut berbunyi, kandidat yang mendapat surat rekomendasi ditugaskan untuk mencari partai koalisi agar memenuhi syarat dukungan untuk maju ke pilkada. Saat ini PAN mempunyai 3 kursi di DPRD Kota Palangka Raya hasil pileg 2024. Perlu 3 kursi lagi untuk memenuhi syarat agar perahu politik bisa berlayar ke pilwakot, dengan syarat minimal 6 kursi.

“Kemudian, harus mencari pasangan wakil dan siap membiayai survei,” ujarnya.

Pakar politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Farid Zaky berpendapat nama-nama yang beredar merupakan top isu. Ia melihat tema utama pilkada Kota Palangka Raya yakni mencari penantang Fairid Naparin. Sebab, popularitas, elektabilitas, dan aksesibilitas masih kuat. Hal itu tidak dipungkiri, karena menyandang sebagai pemimpin milenial sukses.

Bahkan riset yang dilakukan Barometer Kebijakan Publik dan Politik Daerah (Bajakah), menunjukan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kinerja Fairid pada periode lalu. Karena itu, Partai Golkar saat ini sedang di atas angin, meski tidak tertutup kemungkinan ada lawan-lawannya yang juga punya peluang besar.

“Nama-nama yang terbilang penantang seperti Ilham Busra, Rojikinor, Yulistra Ivo Azhari, Sigit Widodo, dan beberapa nama lain yang terlihat jelas siapa di belakang mereka,” kata Farid kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.co), Jumat (19/7).

Baca Juga :  Siap-siap, Kemenkumham Tentukan Nasib Demokrat Hasil KLB Siang Ini

Menurutnya, partai politik lain pun saat ini sedang mengeker peluang. Karena bagaimana pun, pertarungan menjadi pemimpin di ibu kota provinsi ini sangat bergengsi dan mempertaruhkan harga diri.

“Pilwakot kali ini akan dipengaruhi para king maker, karena tidak bisa dimungkiri nama-nama yang muncul tidak lepas dari endorsmen dari sosok-sosok berpengaruh di belakang layar, apalagi Sigit Widodo mengaku telah didukung oleh Agustiar Sabran dan Sugianto Sabran. Bahkan tidak terlepas dari sosok Axcel Narang, yang di belakangnya bukan orang sembarang,” ucapnya.

Karena itu, ia melihat bahwa Fairid sedang dikepung dari berbagai lini. Meski demikian, sosok Fairid dan Partai Golkar tidak terbendung. Ditambah lagi sang ayah juga berencana maju ke pilkada tingkat provinsi. “Saya kira akan ada banyak strategi yang dimainkan penantang,” tuturnya.

Dari dinamika yang ada, Farid memprediksi pemilihan wali kota tahun ini akan diikuti maksimal tiga pasang calon. Dengan adanya pengerucutan nama-nama potensial, maka akan ada peluang pertarungan pilwakot akan diikuti dua pasang calon.

“Apalagi ada isu Sigit Widodo dipinang Rojikinor, maka akan berpeluang untuk menjadi pasangan kuat, tetapi itu prediksi saja. Tinggal kita lihat saja bagaimana Fairid Naparin mencari wakil yang tepat,” sebutnya.

Menurutnya, Fairid tentu sudah mengantongi nama potensial yang akan membantunya dalam meraih kemenangan dan menjalankan roda kepemerintahan. Akan lebih menarik ketika Fairid Naparin berhasil menggaet Axcel Narang sebagai wakilnya.

“Kekuatan Narang akan merapat jika komunikasi Babe Razak bisa nyambung dengan keluarga Narang, maka itu bisa saja terjadi. Pasangan Fairid-Axcel akan sangat bagus, itulah mengapa saya sebut bakal ada dua pasang calon,” tegasnya.

Apabila itu terjadi, maka pertarungan king maker akan terjadi pada pilwakot tahun ini. Ditambah lagi nama-nama tersebut juga memiliki elektabilitas tinggi. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan akan ada perubahan peta politik pada pilwakot. (irj/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru