33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pertemuan Jokowi-Prabowo Sebetulnya Nyaris Hampir Batal

Ada fakta menarik dari
pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) lalu.
Pertemuan itu sebetulnya nyaris batal karena ada beberapa hal kecil yang cukup
mengganjal. Beruntung ganjalan itu dapat diatasi. Kedua tokoh bangsa itu akhirnya
bisa berjumpa di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta.

Wakil Sekretaris Tim
Kampanye Nasional (TKN) Verry Surya Hendrawan membocorkan bentuk ganjalan yang
nyaris membuat pertemuan Jokowi-Prabowo batal. “Pertemuan di MRT itu sebenarnya
hampir saja tidak jadi,” kata Verry saat dihubungi, Selasa (16/7). Padahal perencanaan
sudah sangat matang disiapkan.

Akan tetapi semuanya
berkahir dengan happy ending. Sebab, di last minute atau lima jam sebelum
pertemuan, hambatan tersebut bisa dihilangkan.

Baca Juga :  Usai Pandemi Covid-19, Amien Rais Bakal Deklarasikan Partai Baru

Hambatan yakninya ada
orang-orang di sekeliling Prabowo Subianto yang curiga. Mereka curiga
pertemuan‎ Jokowi-Prabowo itu untuk membicarakan ‘kue’ alias bagi-bagi jabatan
di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Contohnya dengan
meniupkan isu-isu kalau pendukung 02 yang mendukung pertemuan berarti
seolah-olah mengharap kursi atau jabatan,” katanya.

“Atau pendukung 01
yang berharap sekali pertemuan supaya berharap ada justifikasi terhadap
kecurangan saat proses pemilu,” tambahnya.

Bisikan-bisikan itu
sempat sampai ke telinga‎ Prabowo Subianto. Hal itu yang membuat pertemuan
tersebut hampir batal. Namun semuanya tidak terbukti. Dua tokoh itu tetap bisa
bersua.

‎Verry Surya
bercerita, sebetulnya jauh sebelum terlaksananya pertemuan Jokowi-Prabowo di
Stasiun MRT Lebak Bulus, kedua tokoh bangsa itu ingin menggelar pertemuan.
Semula ada yang mengusulkan pertemuan setelah hasil penghitungan cepat alias
quick count. Ternyata itu gagal karenea masih ada kesibukan di kedua belah
pihak.

Baca Juga :  Tiga Bacaleg Artis Terkait Judi Online Dilaporkan ke KPU

Lantas rencana itu
diundur hingga pengumuman di Komisi Pemilihan Umum (KPU) ‎tentang presiden dan
wakil presiden terpilih. “Itu sudah beberapa kali sempat diupayakan pertemuan
tersebut oleh pihak-pihak atau tim yang memang ditugasi membangun silaturahmi,”
terang Verry.(jpc)

 

Ada fakta menarik dari
pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) lalu.
Pertemuan itu sebetulnya nyaris batal karena ada beberapa hal kecil yang cukup
mengganjal. Beruntung ganjalan itu dapat diatasi. Kedua tokoh bangsa itu akhirnya
bisa berjumpa di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta.

Wakil Sekretaris Tim
Kampanye Nasional (TKN) Verry Surya Hendrawan membocorkan bentuk ganjalan yang
nyaris membuat pertemuan Jokowi-Prabowo batal. “Pertemuan di MRT itu sebenarnya
hampir saja tidak jadi,” kata Verry saat dihubungi, Selasa (16/7). Padahal perencanaan
sudah sangat matang disiapkan.

Akan tetapi semuanya
berkahir dengan happy ending. Sebab, di last minute atau lima jam sebelum
pertemuan, hambatan tersebut bisa dihilangkan.

Baca Juga :  Usai Pandemi Covid-19, Amien Rais Bakal Deklarasikan Partai Baru

Hambatan yakninya ada
orang-orang di sekeliling Prabowo Subianto yang curiga. Mereka curiga
pertemuan‎ Jokowi-Prabowo itu untuk membicarakan ‘kue’ alias bagi-bagi jabatan
di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Contohnya dengan
meniupkan isu-isu kalau pendukung 02 yang mendukung pertemuan berarti
seolah-olah mengharap kursi atau jabatan,” katanya.

“Atau pendukung 01
yang berharap sekali pertemuan supaya berharap ada justifikasi terhadap
kecurangan saat proses pemilu,” tambahnya.

Bisikan-bisikan itu
sempat sampai ke telinga‎ Prabowo Subianto. Hal itu yang membuat pertemuan
tersebut hampir batal. Namun semuanya tidak terbukti. Dua tokoh itu tetap bisa
bersua.

‎Verry Surya
bercerita, sebetulnya jauh sebelum terlaksananya pertemuan Jokowi-Prabowo di
Stasiun MRT Lebak Bulus, kedua tokoh bangsa itu ingin menggelar pertemuan.
Semula ada yang mengusulkan pertemuan setelah hasil penghitungan cepat alias
quick count. Ternyata itu gagal karenea masih ada kesibukan di kedua belah
pihak.

Baca Juga :  Tiga Bacaleg Artis Terkait Judi Online Dilaporkan ke KPU

Lantas rencana itu
diundur hingga pengumuman di Komisi Pemilihan Umum (KPU) ‎tentang presiden dan
wakil presiden terpilih. “Itu sudah beberapa kali sempat diupayakan pertemuan
tersebut oleh pihak-pihak atau tim yang memang ditugasi membangun silaturahmi,”
terang Verry.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru