31 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Pakuwojo Tegaskan Independen, Tidak Berpihak di Pilkada Kalteng 2024

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) di Kalimantan Tengah kembali menegaskan bahwa organisasi mereka bersifat independen dan tidak mendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Kalteng 2024. Hal ini ditegaskan langsung oleh Pembina sekaligus pendiri Pakuwojo, Ahmad Diran.

“Pakuwojo bukan partai politik dan tidak terlibat dalam politik praktis,” ujar Ahmad Diran dilansir dari ANTARA, Kamis (12/9).

Sejak berdiri pada 13 Maret 2005, lanjutnya, Pakuwojo fokus sebagai sarana komunikasi, mediasi, dan kegiatan sosial, bukan politik.

Menurut Diran, dalam Anggaran Dasar Pakuwojo Pasal 3 disebutkan bahwa paguyuban ini bersifat independen. Semboyan yang diusung, “Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” menjadi pedoman bagi warga Jawa di Kalimantan Tengah untuk hidup rukun dan berdampingan dengan masyarakat setempat.

Paguyuban yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 ini memiliki visi mewujudkan masyarakat yang rukun, demokratis, cerdas, dan sejahtera. Salah satu misi Pakuwojo adalah memberdayakan paguyuban Jawa di Kalteng dan menjalin kemitraan dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah.

Baca Juga :  Anies: Pak Prabowo Tidak Tahan Jadi Oposisi karena Tak Bisa Berbisnis

Ahmad Diran juga mengingatkan bahwa meskipun Pakuwojo tidak berpolitik, anggota Pakuwojo memiliki hak untuk terlibat dalam politik sebagai warga negara. Namun, dia menegaskan bahwa anggotanya tidak boleh membawa nama Pakuwojo untuk kepentingan politik pribadi.

“Jika ada anggota Pakuwojo yang ikut dalam Pemilu atau Pilkada, mereka harus membentuk tim relawan sendiri tanpa melibatkan nama Pakuwojo,” tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya keluhan dari anggota Pakuwojo yang merasa keberatan dengan kabar bahwa paguyuban tersebut diklaim mendukung salah satu paslon di Pilkada Kalteng. Pada Rabu (11/9), Diran menggelar pertemuan dengan 17 tokoh Pakuwojo untuk membahas masalah ini dan meluruskan berbagai kesalahpahaman.

“Kami tidak ingin Pakuwojo terlibat dalam kontestasi politik. Pakuwojo anggotanya beragam, mulai dari ASN, TNI, Polri, hingga pengusaha dan petani. Jadi, organisasi ini harus tetap netral,” kata Diran.

Dia juga menyebut bahwa beberapa anggota Pakuwojo tergabung dalam berbagai partai politik seperti PDIP, Gerindra, PAN, Nasdem, dan Demokrat. Namun, setiap anggota diharapkan tidak membawa nama Pakuwojo dalam kegiatan politik mereka.

Baca Juga :  Belum Ada Calon Perseorangan Menyerahkan Berkas Dukungan Persyaratan di Pilkada Kalteng 2024

Sebagai contoh, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, yang merupakan pembina Pakuwojo, kembali maju dalam Pilkada Kalteng 2024. Meski terlibat dalam Pilkada, Edy tidak menggunakan nama Pakuwojo dalam kampanyenya. Dia membentuk tim relawan sendiri bersama Agustiar Sabran, calon gubernur yang menjadi pasangannya.

“Sikap seperti ini yang kami harapkan dari setiap anggota. Pakuwojo bukan alat politik, jadi tidak boleh ada yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik praktis,” ujar Diran.

Pujo Harianto, salah satu tokoh Pakuwojo, juga membenarkan bahwa banyak anggota Pakuwojo merasa bingung dan bertanya-tanya tentang klaim dukungan Pakuwojo terhadap salah satu paslon.

“Bapak Ahmad Diran sudah menjelaskan dan meluruskan hal ini. Kami tegaskan kembali, Pakuwojo bukan partai politik dan tidak terlibat dalam politik praktis,” tutupnya. (ANTARA)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) di Kalimantan Tengah kembali menegaskan bahwa organisasi mereka bersifat independen dan tidak mendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Kalteng 2024. Hal ini ditegaskan langsung oleh Pembina sekaligus pendiri Pakuwojo, Ahmad Diran.

“Pakuwojo bukan partai politik dan tidak terlibat dalam politik praktis,” ujar Ahmad Diran dilansir dari ANTARA, Kamis (12/9).

Sejak berdiri pada 13 Maret 2005, lanjutnya, Pakuwojo fokus sebagai sarana komunikasi, mediasi, dan kegiatan sosial, bukan politik.

Menurut Diran, dalam Anggaran Dasar Pakuwojo Pasal 3 disebutkan bahwa paguyuban ini bersifat independen. Semboyan yang diusung, “Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” menjadi pedoman bagi warga Jawa di Kalimantan Tengah untuk hidup rukun dan berdampingan dengan masyarakat setempat.

Paguyuban yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 ini memiliki visi mewujudkan masyarakat yang rukun, demokratis, cerdas, dan sejahtera. Salah satu misi Pakuwojo adalah memberdayakan paguyuban Jawa di Kalteng dan menjalin kemitraan dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah.

Baca Juga :  Anies: Pak Prabowo Tidak Tahan Jadi Oposisi karena Tak Bisa Berbisnis

Ahmad Diran juga mengingatkan bahwa meskipun Pakuwojo tidak berpolitik, anggota Pakuwojo memiliki hak untuk terlibat dalam politik sebagai warga negara. Namun, dia menegaskan bahwa anggotanya tidak boleh membawa nama Pakuwojo untuk kepentingan politik pribadi.

“Jika ada anggota Pakuwojo yang ikut dalam Pemilu atau Pilkada, mereka harus membentuk tim relawan sendiri tanpa melibatkan nama Pakuwojo,” tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya keluhan dari anggota Pakuwojo yang merasa keberatan dengan kabar bahwa paguyuban tersebut diklaim mendukung salah satu paslon di Pilkada Kalteng. Pada Rabu (11/9), Diran menggelar pertemuan dengan 17 tokoh Pakuwojo untuk membahas masalah ini dan meluruskan berbagai kesalahpahaman.

“Kami tidak ingin Pakuwojo terlibat dalam kontestasi politik. Pakuwojo anggotanya beragam, mulai dari ASN, TNI, Polri, hingga pengusaha dan petani. Jadi, organisasi ini harus tetap netral,” kata Diran.

Dia juga menyebut bahwa beberapa anggota Pakuwojo tergabung dalam berbagai partai politik seperti PDIP, Gerindra, PAN, Nasdem, dan Demokrat. Namun, setiap anggota diharapkan tidak membawa nama Pakuwojo dalam kegiatan politik mereka.

Baca Juga :  Belum Ada Calon Perseorangan Menyerahkan Berkas Dukungan Persyaratan di Pilkada Kalteng 2024

Sebagai contoh, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, yang merupakan pembina Pakuwojo, kembali maju dalam Pilkada Kalteng 2024. Meski terlibat dalam Pilkada, Edy tidak menggunakan nama Pakuwojo dalam kampanyenya. Dia membentuk tim relawan sendiri bersama Agustiar Sabran, calon gubernur yang menjadi pasangannya.

“Sikap seperti ini yang kami harapkan dari setiap anggota. Pakuwojo bukan alat politik, jadi tidak boleh ada yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik praktis,” ujar Diran.

Pujo Harianto, salah satu tokoh Pakuwojo, juga membenarkan bahwa banyak anggota Pakuwojo merasa bingung dan bertanya-tanya tentang klaim dukungan Pakuwojo terhadap salah satu paslon.

“Bapak Ahmad Diran sudah menjelaskan dan meluruskan hal ini. Kami tegaskan kembali, Pakuwojo bukan partai politik dan tidak terlibat dalam politik praktis,” tutupnya. (ANTARA)

Terpopuler

Artikel Terbaru