26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Hasto: Kongres PDIP Kesejatian Politik pada Wajah Kebudayaan Indonesia

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah selesai menyelenggarakan
Kongres ke-V. Hasil kongres itu Megawati Soekarnoputri kembali terpilih secara
aklamasi menjadi ketua umum.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan di kongres tersebut
dihasilkan bahwa Pancasila sebagai kekuatan penting dalam ‘Tri Karsa’ yang
sudah dihasilkan oleh partai berlogo banteng ini. Pertama Pancasila
sebagai pedoman kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedua, Pancasila sebagai pedoman perencanaan pembangunan di segala bidang
kehidupan. Baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
keamanan, maupun bidang lingkungan hidup dalam politik legislasi, politik
anggaran, dan politik pengawasan.

Kemudian ketiga adalah,‎ Pancasila yang hidup dan menghidupi rakyat dalam
lima bidang prioritas yakni bidang sandang pangan papan, pendidikan, tenaga
kerja dan jaminan sosial, infrastuktur dan lingkungan hidup, agama,
kepercayaan, mental spiritual dan kebudayaan.

Baca Juga :  Tim Penjaringan Kepala Daerah Partai Gerindra Dipertanyakan

“Kongres V PDIP menekankan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan jiwa
bangsa yang dijabarkan dalam Tri Karsa,” ujar Hasto kepada wartawan, Senin
(12/8).

‎Menurut Hasto, di kongres tersebut semangat berkebudayaan Indonesia
diangkat secara khusus. Sebab kesejatian politik terletak pada wajah
kebudayaan. Dalam wajah kebudayaan ini, politik menempatkan perjuangan
kemanusiaan sebagai hal yang hakiki. Seperti masyarakat adil dan makmur, bebas
dari penjajahan, termasuk di ranah ekonomi, merupakan wujud dari nilai
kemanusiaan.

“Demikian halnya hidup rukun, toleran, kedisiplinan, kesetaraan warga
negara, merupakan cermin dari penghormatan nilai kemanusiaan,” katanya.

Sehingga, PDIP menempatkan kebudayaan sebagai esensi pokok nasionalisme
yang berkepribadian Indonesia. Menurutnya, Indonesia harus berbangga
dengan warisan kebudayaan nusantara yang begitu berwarna, indah, penuh daya
cipta, rasa, dan karsa.

Baca Juga :  Bantah KLB Abal-Abal, Demokrat Kubu Moeldoko Gugat Kepengurusan AHY

Hasto mengatakan, lihatlah dari aspek yang sederhana, keanekaragaman
makanan nusantara dengan bumbu-bumbuan yang beraneka cita rasa, terlengkap di
dunia. Ini adalah capaian kebudayaan yang seharusnya diangkat dan menjadi wajah
politik Indonesia.

“Maka esensi pokok Kongres V PDIP adalah Pancasila dalam seluruh ruang
ekspresi kebudayaan Indonesia,” pungkasnya.‎(JPG)

 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah selesai menyelenggarakan
Kongres ke-V. Hasil kongres itu Megawati Soekarnoputri kembali terpilih secara
aklamasi menjadi ketua umum.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan di kongres tersebut
dihasilkan bahwa Pancasila sebagai kekuatan penting dalam ‘Tri Karsa’ yang
sudah dihasilkan oleh partai berlogo banteng ini. Pertama Pancasila
sebagai pedoman kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedua, Pancasila sebagai pedoman perencanaan pembangunan di segala bidang
kehidupan. Baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
keamanan, maupun bidang lingkungan hidup dalam politik legislasi, politik
anggaran, dan politik pengawasan.

Kemudian ketiga adalah,‎ Pancasila yang hidup dan menghidupi rakyat dalam
lima bidang prioritas yakni bidang sandang pangan papan, pendidikan, tenaga
kerja dan jaminan sosial, infrastuktur dan lingkungan hidup, agama,
kepercayaan, mental spiritual dan kebudayaan.

Baca Juga :  Tim Penjaringan Kepala Daerah Partai Gerindra Dipertanyakan

“Kongres V PDIP menekankan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan jiwa
bangsa yang dijabarkan dalam Tri Karsa,” ujar Hasto kepada wartawan, Senin
(12/8).

‎Menurut Hasto, di kongres tersebut semangat berkebudayaan Indonesia
diangkat secara khusus. Sebab kesejatian politik terletak pada wajah
kebudayaan. Dalam wajah kebudayaan ini, politik menempatkan perjuangan
kemanusiaan sebagai hal yang hakiki. Seperti masyarakat adil dan makmur, bebas
dari penjajahan, termasuk di ranah ekonomi, merupakan wujud dari nilai
kemanusiaan.

“Demikian halnya hidup rukun, toleran, kedisiplinan, kesetaraan warga
negara, merupakan cermin dari penghormatan nilai kemanusiaan,” katanya.

Sehingga, PDIP menempatkan kebudayaan sebagai esensi pokok nasionalisme
yang berkepribadian Indonesia. Menurutnya, Indonesia harus berbangga
dengan warisan kebudayaan nusantara yang begitu berwarna, indah, penuh daya
cipta, rasa, dan karsa.

Baca Juga :  Bantah KLB Abal-Abal, Demokrat Kubu Moeldoko Gugat Kepengurusan AHY

Hasto mengatakan, lihatlah dari aspek yang sederhana, keanekaragaman
makanan nusantara dengan bumbu-bumbuan yang beraneka cita rasa, terlengkap di
dunia. Ini adalah capaian kebudayaan yang seharusnya diangkat dan menjadi wajah
politik Indonesia.

“Maka esensi pokok Kongres V PDIP adalah Pancasila dalam seluruh ruang
ekspresi kebudayaan Indonesia,” pungkasnya.‎(JPG)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru