Meski kontestasi
Pilpres telah selesai dan pertarungan dimenangkan oleh pasangan Jokowi dan
Mar’ruf Amin, namun tarik menarik soal siapa mendapat apa dan siapa mendapat
berapa kursi kabinet masih terus berlangsung.
Ketua DPR, Bambang
Soesatyo mengatakan ‎di satu sisi, wajar saja jika partai-partai koalisi
pengusung pasangan Jokowi-Amin meminta jatah kursi menteri. Sebab mereka telah
bekerja keras bersama-sama memenangkan presiden inkumben tersebut.
“Sehingga menuntut
agar kursi kabinet adalah milik pemenang,†ujar pria yang akrab disapa Bamsoet
kepada wartawan, Senin (12/8).
Namun menurut Bamsoet,
di sisi lain ada kepentingan bangsa yang lebih besar lagi yang harus
didahulukan oleh presiden Jokowi. Yakni, terjaganya situasi politik yang
kondusif agar rencana pembangunan pemerintahan Jokowi jilid II dapat
dituntaskan dengan baik.
Gerindra yang sudah
semakin baik hubungannya dengan PDIP sehingga diisukan masuk kabinet, Bamsoet
berujar, mengenai pilihan rekonsilasi atau tidak, harus diletakkan pada
kepentingan bangsa. Berikan kesempatan penuh kepada Presiden Jokowi untuk
menggunakan hak prerogatifnya dalam menentukan kabinet.
“Termasuk juga soal
keputusan rekonsilasi terbatas atau tidak. Dan sebaiknya partai-partai politik
termasuk Gerindra dan lain-lainnya siap mengawal dan bekerja dalam Kabinet
Jokowi hingga 2024,†kata politikus Partai Golkar ini.
Seperti diketahui
sinyal Partai Gerindra bergabung ke koalisi Jokowi dianggap menguat setelah
momentum pembukaan Kongres V PDIP. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto seakan
menjadi bintang di acara tersebut dengan berkali-kali disapa oleh Ketua Umum
PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam sambutannya,
Megawati bahkan menyapa secara khusus mantan calon wakil presidennya di
pemilihan umum 2009 itu. Sedangkan para ketua umum partai koalisi Jokowi tak
disebut namanya oleh Megawati.
Prabowo Subianto pun
sebelumnya menyatakan akan menyusun gagasan di bidang ketahanan pangan dan
energi untuk diajukan kepada pemerintahan Jokowi. Gerindra juga menyatakan siap
bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin apabila gagasannya diterima.(jpg)