26.7 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

GenRe Kalteng Dorong Kolaborasi Lintas Generasi dan Berharap Anak Muda Daerah Melek Politik

PROKALTENG.CO – Besarnya populasi anak muda di Indonesia membantu proses dan dinamika pembangunan. Saat ini, anak muda memiliki peran sentraldalam berbagai aspek, salah satunya dalam aspek politikkarena suara anak muda dapat menentukan nasib dan arahmasa depan bangsa.

Akan sangat berbahaya apabila anakmuda tidak melek dan sadar politik karena kondisi ini dapatmemberikan tempat bagi pemimpin-pemimpin yang tidakkompeten dan bahkan hanya mementingkan kepentingan pribadi untuk memimpin daerah.

Mewujudkan itu, GenRe (Generasi Berencana) Kalimantan Tengah sebagaiorganisasi anak muda yang aktif bergerak dalam mengupayakan kualitas anak muda menyikapi kondisi ini dengan serius.

Ketua Umumnya, Mohammad Zuhal Alifardani menganalogika populasi anak muda layaknya pisau bermata dua. Satu sisi menjadi kesempatan, tetapi di sisi lain menjadi ancaman.

Baca Juga :  Pengamat Sebut Nuryakin Potensial Diusung di Pilkada Kalteng

“Salah satu ancamannya terjadi ketika anak mudatidak sadar politik dan masih menganggap menggunakan hakpolitik, seperti memilih pemimpin hanya sebagai kewajibantanpa melihat latar belakang, program, dan visi dari calonpemimpin,” kata Zuhal, Jumat (12/7/2024).

Karenanya, ia sangat berharap bahwa anak muda harusterlibat aktif dalam menentukan masa depan daerahnya. Mereka harus sadar bahwa yang lebih mengetahui daerahnya, kebutuhannya, dan potensinya adalah diri mereka sendiri.

Menurutnya, disayangkan apabila anak muda hanya menjadipenonton dan memberikan pemimpin yang tidak bertanggung jawab memimpin daerahnya yang seenaknya mengambil sumber daya daerahnya untuk kepentingan pribadibukan masyarakat.

Selain itu, Zuhal juga menyampaikan bahwa anak muda tidakdapat semerta-merta disalahkan apabila belum berpartisipasiaktif dalam berbagai proses pembangunan tidak hanya politik, tetapi juga pada sektor ekonomi, sosial, budaya, kesehatan.

Baca Juga :  Daftar Bakal Calon Gubernur Kalteng ke PDI-P, Nadalsyah Harapkan Demokrat dan PDI-P Berkoalisi

Terkadang, yang membuat anak muda engganberpartisipasi aktif karena rendahnya kesempatan dan ruangbagi anak muda untuk terlibat. Karena itu, hal ini juga harus menjadi perhatian bagi calon pemimpin-pemimpindaerah untuk melibatkan secara bermakna kehadiran dari anakmuda misalnya melalui kolaborasi.

Jangan sampai, anak mudahanya menjadi objek atau perabotanb hingga menyampaikan harapannya dengan tekad membangun daerah.

“Tentu mengutamakan pembangunan sumber daya pemuda dengan menjadi anak muda sebagai wakil gubernur sebagai tren di pilkada daerag lainnya,” tutup Zuhal.

Apabila ini terwujud maka Kalimantan Tengah dengan segudang sumber daya alam dan pemudanya dapat menjadi daerah yang maju dan berkualitas. (alh)

PROKALTENG.CO – Besarnya populasi anak muda di Indonesia membantu proses dan dinamika pembangunan. Saat ini, anak muda memiliki peran sentraldalam berbagai aspek, salah satunya dalam aspek politikkarena suara anak muda dapat menentukan nasib dan arahmasa depan bangsa.

Akan sangat berbahaya apabila anakmuda tidak melek dan sadar politik karena kondisi ini dapatmemberikan tempat bagi pemimpin-pemimpin yang tidakkompeten dan bahkan hanya mementingkan kepentingan pribadi untuk memimpin daerah.

Mewujudkan itu, GenRe (Generasi Berencana) Kalimantan Tengah sebagaiorganisasi anak muda yang aktif bergerak dalam mengupayakan kualitas anak muda menyikapi kondisi ini dengan serius.

Ketua Umumnya, Mohammad Zuhal Alifardani menganalogika populasi anak muda layaknya pisau bermata dua. Satu sisi menjadi kesempatan, tetapi di sisi lain menjadi ancaman.

Baca Juga :  Pengamat Sebut Nuryakin Potensial Diusung di Pilkada Kalteng

“Salah satu ancamannya terjadi ketika anak mudatidak sadar politik dan masih menganggap menggunakan hakpolitik, seperti memilih pemimpin hanya sebagai kewajibantanpa melihat latar belakang, program, dan visi dari calonpemimpin,” kata Zuhal, Jumat (12/7/2024).

Karenanya, ia sangat berharap bahwa anak muda harusterlibat aktif dalam menentukan masa depan daerahnya. Mereka harus sadar bahwa yang lebih mengetahui daerahnya, kebutuhannya, dan potensinya adalah diri mereka sendiri.

Menurutnya, disayangkan apabila anak muda hanya menjadipenonton dan memberikan pemimpin yang tidak bertanggung jawab memimpin daerahnya yang seenaknya mengambil sumber daya daerahnya untuk kepentingan pribadibukan masyarakat.

Selain itu, Zuhal juga menyampaikan bahwa anak muda tidakdapat semerta-merta disalahkan apabila belum berpartisipasiaktif dalam berbagai proses pembangunan tidak hanya politik, tetapi juga pada sektor ekonomi, sosial, budaya, kesehatan.

Baca Juga :  Daftar Bakal Calon Gubernur Kalteng ke PDI-P, Nadalsyah Harapkan Demokrat dan PDI-P Berkoalisi

Terkadang, yang membuat anak muda engganberpartisipasi aktif karena rendahnya kesempatan dan ruangbagi anak muda untuk terlibat. Karena itu, hal ini juga harus menjadi perhatian bagi calon pemimpin-pemimpindaerah untuk melibatkan secara bermakna kehadiran dari anakmuda misalnya melalui kolaborasi.

Jangan sampai, anak mudahanya menjadi objek atau perabotanb hingga menyampaikan harapannya dengan tekad membangun daerah.

“Tentu mengutamakan pembangunan sumber daya pemuda dengan menjadi anak muda sebagai wakil gubernur sebagai tren di pilkada daerag lainnya,” tutup Zuhal.

Apabila ini terwujud maka Kalimantan Tengah dengan segudang sumber daya alam dan pemudanya dapat menjadi daerah yang maju dan berkualitas. (alh)

Terpopuler

Artikel Terbaru