33.4 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Legislator asal Kalteng Ini Kaget, Pemenang Tender Bandara Komodo Chan

PALANGKA RAYA- Legislator
asal Kalimantan Tengah Mukhtarudin mengaku kaget. Pasalnya, pemenang tender
Bandara Komodo adalah Changi Airport. Anggota Komisi VI DPR ini tak habis piker,
karena tak ada peran sama sekali dari pengelola bandara lokal, alias Angkasa
Pura (AP).

“Ini perusahaan asing
yang menang tender untuk pengelolaan dan investasi Bandara Komodo, NTT. Apakah
PT.AP I dan AP II, kalah tender? Atau tidak ikut tender?,” ujarnya yang masih
terheran-heran.

Dalam press release
kepada Kaltengpos.co via WA, Mukhtarudin mengatakan, DPR sangat menyesalkan,
apalagi berdasarkan jawaban Dirut PT AP I dan PT AP II bahwa konsorsium PT.AP I
dan PT.AP II dalam proses tender sudah gugur pada tahapan administrasi atau
pada tahap pertama. Sehingga tidak bisa masuk lagi pada tahapan kedua
(penawaran dan negosiasi).

Baca Juga :  Sebut Pemilu Langsung Banyak Mudaratnya, Hasto: Kritik Tito Relevan

“Saya harap ini tidak
terjadi lagi di masa yg akan datang, PT AP I dan PT. AP II dituntut untuk
semakin profesional untuk bisa menang dalam persaingan global,” pintanya.

Padahal, kata
Mukhtarudin, DPR sama sekali tidak meragukan kompetensi dari PT. AP I dan PT.
AP II, bahkan BUMN tersebut memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup. “Saya
yakin PT.AP kalau cuma sekedar membangun dan mengelola sekelas Bandara Komodo
sih mampu. Apalagi Bandara Komodo ini tidak seluas Bandara Soekarno-Hatta, kenapa
AP I dan AP II sampai lepas pengelolaan Bandara Komodo ini, apakah tender ini
sudah terbuka dan transparan?,” tambahnya.

Mukhtarudin menduga
perusahaan asing lainnya banyak mengincar bandara-bandara lokal strategis
lainnya. Karena berpotensi menguntungkan dalam jangka panjang. “Jangan-jangan
Changi Airport akan masuk ke bandara-bandara lainnya di Indonesia, kalau AP I
II tidak bisa menyikapi situasi yang berkembang cepat seperti ini. Jadi kita
berharap ada perhatian khusus kepada Bandara Komodo ini,” tegas Ketua DPP
Partai Golkar.(dar)

Baca Juga :  Gibran Maju Pilkada, Gerindra: Itu Haknya

PALANGKA RAYA- Legislator
asal Kalimantan Tengah Mukhtarudin mengaku kaget. Pasalnya, pemenang tender
Bandara Komodo adalah Changi Airport. Anggota Komisi VI DPR ini tak habis piker,
karena tak ada peran sama sekali dari pengelola bandara lokal, alias Angkasa
Pura (AP).

“Ini perusahaan asing
yang menang tender untuk pengelolaan dan investasi Bandara Komodo, NTT. Apakah
PT.AP I dan AP II, kalah tender? Atau tidak ikut tender?,” ujarnya yang masih
terheran-heran.

Dalam press release
kepada Kaltengpos.co via WA, Mukhtarudin mengatakan, DPR sangat menyesalkan,
apalagi berdasarkan jawaban Dirut PT AP I dan PT AP II bahwa konsorsium PT.AP I
dan PT.AP II dalam proses tender sudah gugur pada tahapan administrasi atau
pada tahap pertama. Sehingga tidak bisa masuk lagi pada tahapan kedua
(penawaran dan negosiasi).

Baca Juga :  Sebut Pemilu Langsung Banyak Mudaratnya, Hasto: Kritik Tito Relevan

“Saya harap ini tidak
terjadi lagi di masa yg akan datang, PT AP I dan PT. AP II dituntut untuk
semakin profesional untuk bisa menang dalam persaingan global,” pintanya.

Padahal, kata
Mukhtarudin, DPR sama sekali tidak meragukan kompetensi dari PT. AP I dan PT.
AP II, bahkan BUMN tersebut memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup. “Saya
yakin PT.AP kalau cuma sekedar membangun dan mengelola sekelas Bandara Komodo
sih mampu. Apalagi Bandara Komodo ini tidak seluas Bandara Soekarno-Hatta, kenapa
AP I dan AP II sampai lepas pengelolaan Bandara Komodo ini, apakah tender ini
sudah terbuka dan transparan?,” tambahnya.

Mukhtarudin menduga
perusahaan asing lainnya banyak mengincar bandara-bandara lokal strategis
lainnya. Karena berpotensi menguntungkan dalam jangka panjang. “Jangan-jangan
Changi Airport akan masuk ke bandara-bandara lainnya di Indonesia, kalau AP I
II tidak bisa menyikapi situasi yang berkembang cepat seperti ini. Jadi kita
berharap ada perhatian khusus kepada Bandara Komodo ini,” tegas Ketua DPP
Partai Golkar.(dar)

Baca Juga :  Gibran Maju Pilkada, Gerindra: Itu Haknya

Terpopuler

Artikel Terbaru