27.5 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Jika Gabung ke Koalisi Jokowi, Gerindra Tetap Kritisi Pemerintah

Partai Gerindra dikabarkan akan
memperoleh jatah menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Bahkan, Gerindra juga sudah mengajukan konsep
ke Jokowi mengenai ketahanan pangan dan energi‎.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi
Dasco Ahmad mengatakan jika nantinya Gerindra bergabung ke pemerintah maka akan
tetap mengkritisi yang tidak sesuai. Sehingga pemerintah tetap ada kontrol
pengawasan.

“Seandainya siapapun itu baik yang
sekarang ini koalisi pemerintah yang kemudian masuk dalam pemerintahan, saya
pikir yang di legislatif juga harus menjalankan fungsi pengawasan check and
balances gitu,” ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/10).

Wakil Ketua DPR ini juga berpesan kepada
partai-partai lainnya untuk tetap melakukan kontrol terhadap pemerintah. Sebab
fungsi check and balance sangat dibutuhkan dalam iklim demokrasi seperti ini.

Baca Juga :  Golkar Resmi Buka Penjaringan, Abdul Razak Tetap Dijagokan

“Di luar pemerintahan maupun di dalam
pemerintahan juga wajib (pemerintah wajib dikontrol). Apalagi yang di
parlemen,” katanya.

Dasco menjelaskan Gerindra sudah
mengajukan berbagai konsep ke Presiden Jokowi. Jika konsep diterima. Maka
Gerindra akan menyodorkan kadernya untuk bisa membantu pemerintahan lima tahun
mendatang.

“Supaya sukses konsepnya bisa
direalisasikan janji kampanyenya kepada konstituen, tentunya kita akan meminta
kebijakan dari Presiden untuk bisa menempatkan kader di posisi itu,” katanya.

Selain itub Dasco mengatakan dalam waktu
dekat Prabowo Subianto akan mengeluarkan sikap politiknya. Memutuskan menjadi
oposisi atau tidak. Nantinya Prabowo akan mendengarkan pandangan dan masukan
dari DPD Partai Gerindra seluruh Indonesia.

Prabowo juga akan mendengarkan masukan
dari berbagai macam pihak soal arah politik Gerindra. Termasuk petinggi
Gerindra dan kader seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Peringati HUT RI ke-75, PDIP Gelar Lomba Mancing

Saat ini juga usulan kader Partai
Gerindra masih seimbang. Ada yang ingin tetap menjadi oposisi, atau bergabung
ke pemerintah. Namun pada akhirnya akan ada satu sikap resmi mengenai arah
politik partai yang dibesut Prabowo Subianto ini.

“Oh masih cair sementara masih cair kita
lihat di daerah maupun di DPP maupun dewan pembina masih berimbang antara yang
ingin masuk dan tidak masuk. Sehingga kita akan membulatkan, menyamakan
persepsi dan visi pada rakornas tadi,” pungkasnya.(jpg)

 

Partai Gerindra dikabarkan akan
memperoleh jatah menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Bahkan, Gerindra juga sudah mengajukan konsep
ke Jokowi mengenai ketahanan pangan dan energi‎.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi
Dasco Ahmad mengatakan jika nantinya Gerindra bergabung ke pemerintah maka akan
tetap mengkritisi yang tidak sesuai. Sehingga pemerintah tetap ada kontrol
pengawasan.

“Seandainya siapapun itu baik yang
sekarang ini koalisi pemerintah yang kemudian masuk dalam pemerintahan, saya
pikir yang di legislatif juga harus menjalankan fungsi pengawasan check and
balances gitu,” ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/10).

Wakil Ketua DPR ini juga berpesan kepada
partai-partai lainnya untuk tetap melakukan kontrol terhadap pemerintah. Sebab
fungsi check and balance sangat dibutuhkan dalam iklim demokrasi seperti ini.

Baca Juga :  Golkar Resmi Buka Penjaringan, Abdul Razak Tetap Dijagokan

“Di luar pemerintahan maupun di dalam
pemerintahan juga wajib (pemerintah wajib dikontrol). Apalagi yang di
parlemen,” katanya.

Dasco menjelaskan Gerindra sudah
mengajukan berbagai konsep ke Presiden Jokowi. Jika konsep diterima. Maka
Gerindra akan menyodorkan kadernya untuk bisa membantu pemerintahan lima tahun
mendatang.

“Supaya sukses konsepnya bisa
direalisasikan janji kampanyenya kepada konstituen, tentunya kita akan meminta
kebijakan dari Presiden untuk bisa menempatkan kader di posisi itu,” katanya.

Selain itub Dasco mengatakan dalam waktu
dekat Prabowo Subianto akan mengeluarkan sikap politiknya. Memutuskan menjadi
oposisi atau tidak. Nantinya Prabowo akan mendengarkan pandangan dan masukan
dari DPD Partai Gerindra seluruh Indonesia.

Prabowo juga akan mendengarkan masukan
dari berbagai macam pihak soal arah politik Gerindra. Termasuk petinggi
Gerindra dan kader seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Peringati HUT RI ke-75, PDIP Gelar Lomba Mancing

Saat ini juga usulan kader Partai
Gerindra masih seimbang. Ada yang ingin tetap menjadi oposisi, atau bergabung
ke pemerintah. Namun pada akhirnya akan ada satu sikap resmi mengenai arah
politik partai yang dibesut Prabowo Subianto ini.

“Oh masih cair sementara masih cair kita
lihat di daerah maupun di DPP maupun dewan pembina masih berimbang antara yang
ingin masuk dan tidak masuk. Sehingga kita akan membulatkan, menyamakan
persepsi dan visi pada rakornas tadi,” pungkasnya.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru