26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Perkuat Ketahanan Keluarga dengan Kebersamaan dan Kesolidan

SAMPIT-Anggota
MPR RI Fraksi Partai NasDem Dapil Kalimantan Tengah Ary Egahni Ben Bahat SH
melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim), di Aula GKE Eka Shinta Sampit, Jumat malam (7/2).

Sosialisasi tersebut bertujuan untuk
pembelajaran bersama masyarakat Kotim agar lebih mengerti mengenai Pancasila,
UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kegiatan itu diharapkan berdampak
pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Dalam paparannya, Ary Egahni Ben Bahat
menyampaikan bahwa Empat Pilar Kebangsaan itu terdiri atas Pancasila sebagai
dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan negara.

Baca Juga :  Kaesang Gabung PSI, Ganjar: Semua Orang Punya Hak untuk Berdemokrasi

Lebih lanjut ia mengatakan, ada dua tantangan
sebagai suatu bangsa yang dihadapi saat ini, yakni tantangan internal dan eksternal.
Tantangan internal yang dimaksud yaitu bagaimana bangsa Indonesia memperkuat
penghayatan dan pengamalan agama, karena tak jarang muncul pemahaman agama yang
keliru dan sempit.

“Selain itu, ancaman fanatisme kedaerahan yang
bisa menimbulkan pengkotak-kotakan. Kurangnya penghargaan atas kemajemukan dan
kebhinekaan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagai pemimpin
dan tokoh bangsa, serta tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal,”
katanya.

Pada sisi lain, tantangan eksternal juga sangat
berpengaruh terhadap bangsa ini. Sebagai contoh, pengaruh globalisasi kehidupan
yang semakin meluas dan persaingan antarbangsa yang semakin tajam. Semakin
kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan
nasional, juga dapat menganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena
itu, hanya empat pilar kebangsaan inilah yang mampu untuk merekatkan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Airlangga: Evaluasi dan Monitoring Jadi Dasar Pembukaan Bertahap PPKM

“Yang harus dilakukan terkait tantangan
tersebut ialah bagaimana kita memperkuat ketahanan keluarga dengan kebersamaan
dan kesolidan, karena kita memiliki kekayaan dan keberagaman bangsa, kita punya
banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan budaya, tetapi kita tetap satu,
Indonesia. Jadi, berbanggalah menjadi warga Negara Indonesia,” ungkap Ary.(alh/ala
/dar)

SAMPIT-Anggota
MPR RI Fraksi Partai NasDem Dapil Kalimantan Tengah Ary Egahni Ben Bahat SH
melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim), di Aula GKE Eka Shinta Sampit, Jumat malam (7/2).

Sosialisasi tersebut bertujuan untuk
pembelajaran bersama masyarakat Kotim agar lebih mengerti mengenai Pancasila,
UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kegiatan itu diharapkan berdampak
pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Dalam paparannya, Ary Egahni Ben Bahat
menyampaikan bahwa Empat Pilar Kebangsaan itu terdiri atas Pancasila sebagai
dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan negara.

Baca Juga :  Kaesang Gabung PSI, Ganjar: Semua Orang Punya Hak untuk Berdemokrasi

Lebih lanjut ia mengatakan, ada dua tantangan
sebagai suatu bangsa yang dihadapi saat ini, yakni tantangan internal dan eksternal.
Tantangan internal yang dimaksud yaitu bagaimana bangsa Indonesia memperkuat
penghayatan dan pengamalan agama, karena tak jarang muncul pemahaman agama yang
keliru dan sempit.

“Selain itu, ancaman fanatisme kedaerahan yang
bisa menimbulkan pengkotak-kotakan. Kurangnya penghargaan atas kemajemukan dan
kebhinekaan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagai pemimpin
dan tokoh bangsa, serta tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal,”
katanya.

Pada sisi lain, tantangan eksternal juga sangat
berpengaruh terhadap bangsa ini. Sebagai contoh, pengaruh globalisasi kehidupan
yang semakin meluas dan persaingan antarbangsa yang semakin tajam. Semakin
kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan
nasional, juga dapat menganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena
itu, hanya empat pilar kebangsaan inilah yang mampu untuk merekatkan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Airlangga: Evaluasi dan Monitoring Jadi Dasar Pembukaan Bertahap PPKM

“Yang harus dilakukan terkait tantangan
tersebut ialah bagaimana kita memperkuat ketahanan keluarga dengan kebersamaan
dan kesolidan, karena kita memiliki kekayaan dan keberagaman bangsa, kita punya
banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan budaya, tetapi kita tetap satu,
Indonesia. Jadi, berbanggalah menjadi warga Negara Indonesia,” ungkap Ary.(alh/ala
/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru