Site icon Prokalteng

Simulasi Pilkada Langkah Awal Pastikan Pemungutan Suara Lancar

Kegiatan simulasi pemungutan suara Pilkada Gubernur dan dan Wakil Gubernur Kalteng serta wali kota dan wakil wali kota Palangka Raya tahun 2024 di Halaman Kantor KPU Palangka Raya, Minggu (10/11).(HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palangka Raya 2024.

Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor KPU Palangka Raya pada Minggu (10/11) ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata mengenai proses pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua KPU Kalteng, Sastriadi, menjelaskan bahwa simulasi ini diadakan untuk mencerminkan prosedur yang akan diterapkan saat hari pemungutan suara.

“Meskipun menggunakan bahan simulasi, tata cara dan prosedur di TPS nanti akan mengikuti model seperti ini,” ujarnya.

Simulasi ini melibatkan peserta dari salah satu TPS di Palangka Raya yang memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 595 orang. Sastriadi menyebut, data dari simulasi ini akan menjadi acuan untuk melihat seberapa besar persentase kehadiran dan durasi waktu penghitungan suara hingga selesai.

“Ini menjadi gambaran beban kerja yang akan dihadapi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) nantinya, termasuk pencatatan administrasi setelah penghitungan suara,” imbuhnya.

Menurut Sastriadi, penyelesaian administrasi pascapenghitungan adalah tahapan penting dalam pemungutan suara.

“Prosedur dan tata caranya harus benar, demikian juga dengan administrasinya. Setelah itu, kami juga akan mempraktikkan penggunaan sistem SI REKAP untuk memastikan hasil penghitungan lebih cepat dan akurat,” jelasnya.

KPU Kalteng juga menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi kondisi cuaca yang diprediksi akan memasuki musim hujan. Sastriadi meminta jajaran KPU kabupaten dan kota berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD setempat agar segala potensi bencana bisa diantisipasi.

“Kami terus mengingatkan agar PPK di tingkat kabupaten dan kota siap menghadapi kondisi darurat, seperti hujan deras yang mungkin mengharuskan relokasi TPS ke tempat yang lebih aman. Langkah cepat harus diambil oleh petugas di lapangan, dan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Panwaslu,” tambahnya.

Beberapa warga yang turut berpartisipasi dalam simulasi ini merasakan pengalaman berbeda. Andra, seorang pemilih pemula, mengaku awalnya bingung dengan prosedur, namun merasa senang setelah memahami tahapan pemilihan.

“Awalnya bingung dengan langkah-langkahnya, tetapi sekarang sudah paham dan jadi pengalaman baru bagi saya,” ujarnya.

Di sisi lain, Febi, pemilih yang sudah berpengalaman, menyebut bahwa prosesnya berjalan lancar dan tidak mengalami kesulitan.

“Seperti pemilu sebelumnya, prosedurnya sudah cukup jelas dan familiar,” katanya. (hfz)

Exit mobile version