Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid percaya diri mampu membawa suara pemilih Nahdlatul Ulama (NU). Dia percaya suara NU akan lebih banyak tertuju kepada Prabowo-Gibran.
Nusron mengatakan, di kubu Prabowo, ada tokoh-tokoh NU. Begitu pula dengan dirinya sendiri yang juga besar di NU.”Orang NU sudah cerdas, dengan saya menjadi tim di sini pasti pengikut saya pasti memilih saya, pengikut Habib Lutfi pada milih ke sini semua kan,” kata Nusron kepada wartawan, Jumat (10/11).
Nusron menyatakan, kubu Prabowo-Gibran siap bersaing secara sehat. Dengan pengalamannya sebagai kader NU, bisa membawa pemilih lenih banyak dibanding pasangan calon lainnya.
“Kita kuat kuatan saja apakah kader NU yang ikut pak Mahfud lebih banyak, atau lebih sedikit daripada saya? Apakah pengikut pak Muhaimin lebih sedikit atau lebih banyak dari saya?,” imbuhnya.
Politikus Partai Golkar itu menyampaikan, dirinya sudah berada di NU dari tingkat bawah sampai atas. Hal itu tidak dimiliki oleh pasangan calon pesaing Prabowo-Gibran.
“Saya tidak sombong, di NU yang paling tertib urutan itu saya, saya pernah Ketum PMII, Ketum Ansor dan pengurus PBNU, yang namanya Muhaimin hanya pernah ketua PMII, belum pernah ketum Ansor dan PBNU, apalagi pak Mahfud,” pungkas Nusron. (jpc/ind)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid percaya diri mampu membawa suara pemilih Nahdlatul Ulama (NU). Dia percaya suara NU akan lebih banyak tertuju kepada Prabowo-Gibran.
Nusron mengatakan, di kubu Prabowo, ada tokoh-tokoh NU. Begitu pula dengan dirinya sendiri yang juga besar di NU.”Orang NU sudah cerdas, dengan saya menjadi tim di sini pasti pengikut saya pasti memilih saya, pengikut Habib Lutfi pada milih ke sini semua kan,” kata Nusron kepada wartawan, Jumat (10/11).
Nusron menyatakan, kubu Prabowo-Gibran siap bersaing secara sehat. Dengan pengalamannya sebagai kader NU, bisa membawa pemilih lenih banyak dibanding pasangan calon lainnya.
“Kita kuat kuatan saja apakah kader NU yang ikut pak Mahfud lebih banyak, atau lebih sedikit daripada saya? Apakah pengikut pak Muhaimin lebih sedikit atau lebih banyak dari saya?,” imbuhnya.
Politikus Partai Golkar itu menyampaikan, dirinya sudah berada di NU dari tingkat bawah sampai atas. Hal itu tidak dimiliki oleh pasangan calon pesaing Prabowo-Gibran.
“Saya tidak sombong, di NU yang paling tertib urutan itu saya, saya pernah Ketum PMII, Ketum Ansor dan pengurus PBNU, yang namanya Muhaimin hanya pernah ketua PMII, belum pernah ketum Ansor dan PBNU, apalagi pak Mahfud,” pungkas Nusron. (jpc/ind)
