28.1 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Saat Bertemu Ganjar, Walhi Sebut Demokrasi Indonesia Tidak Baik-baik Saja

PROKALTENG.CO – Direktur Eksekutif Nasional Walhi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi menyoroti persoalan demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini. Walhi menilai, demorasi di Indonesia sedang dalam kodisi tidak sehat alias sakit, yang bisa berdampak pada lingkungan.


“Dalam setahun terakhir ini kami melihat demokrasi di Indonesia sedang tidak sehat atau sakit,” kata Zenzi Suhadi saat bertemu capres Ganjar Pranowo di Jakarta, Kamis (8/2).

Zenzi menyebut, kesejahteraan rakyat tentu bisa terwujud, bila keadilan bisa diwujudkan. Menurutnya, sumber keadilan utama itu adalah rakyat, sementara rakyat selama ini sering menjadi korban.

“Kami berharap, kesejahteraan rakyat, keadilan, kelestarian lingkungan itu bisa diwujudkan kalau demokrasi kita sehat,” ucapnya.

Baca Juga :  Bawaslu Peringatkan Potensi Politisasi Bansos

Walhi berharap, Ganjar bisa merespon terkait persoalan itu. Ia juga berharap Ganjar bisa melakukan review terhadap banyak kebijakan lingkungan yang dinilai belum terlaksana dengan baik, sehingga banyak bencana alam terjadi.

“Kami senang Pak Ganjar Pranowo datang ke Walhi, kami berharap ada yang lebih baik,” tegasnya.

Sementara itu, Ganjar memastikan proses pembangunan penting dilakukan tanpa merusak lingkungan alam. Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

“Banyak akses dari masyarakat yang semakin hari semakin menurun, maka rasa-rasanya ada banyak hal yang harus kita review. Pertambangan, lalu perkebunan, dan kemudian menjadi tidak terasa adil karena masyarakat yang ada di sekitarnya tidak bisa mengakses,” ucap Ganjar.

Baca Juga :  Mahfud MD Serukan Pilih Pemimpin dari Rekam Jejaknya

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengakui pentingnya meningkatkan sumber daya alam (SDA). Tetapi tanpa harus merusak lingkungan, serta melibatkan masyarakat sekitar.

“Bayangkan kalau SDM kita siapkan dengan baik, dan itu kita kelola dengan baik, alamnya terjaga dengan baik, nilai tambahnya ada di masyarakat. Jadi harapannya ada di situ,” pungkasnya. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Direktur Eksekutif Nasional Walhi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi menyoroti persoalan demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini. Walhi menilai, demorasi di Indonesia sedang dalam kodisi tidak sehat alias sakit, yang bisa berdampak pada lingkungan.


“Dalam setahun terakhir ini kami melihat demokrasi di Indonesia sedang tidak sehat atau sakit,” kata Zenzi Suhadi saat bertemu capres Ganjar Pranowo di Jakarta, Kamis (8/2).

Zenzi menyebut, kesejahteraan rakyat tentu bisa terwujud, bila keadilan bisa diwujudkan. Menurutnya, sumber keadilan utama itu adalah rakyat, sementara rakyat selama ini sering menjadi korban.

“Kami berharap, kesejahteraan rakyat, keadilan, kelestarian lingkungan itu bisa diwujudkan kalau demokrasi kita sehat,” ucapnya.

Baca Juga :  Bawaslu Peringatkan Potensi Politisasi Bansos

Walhi berharap, Ganjar bisa merespon terkait persoalan itu. Ia juga berharap Ganjar bisa melakukan review terhadap banyak kebijakan lingkungan yang dinilai belum terlaksana dengan baik, sehingga banyak bencana alam terjadi.

“Kami senang Pak Ganjar Pranowo datang ke Walhi, kami berharap ada yang lebih baik,” tegasnya.

Sementara itu, Ganjar memastikan proses pembangunan penting dilakukan tanpa merusak lingkungan alam. Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

“Banyak akses dari masyarakat yang semakin hari semakin menurun, maka rasa-rasanya ada banyak hal yang harus kita review. Pertambangan, lalu perkebunan, dan kemudian menjadi tidak terasa adil karena masyarakat yang ada di sekitarnya tidak bisa mengakses,” ucap Ganjar.

Baca Juga :  Mahfud MD Serukan Pilih Pemimpin dari Rekam Jejaknya

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengakui pentingnya meningkatkan sumber daya alam (SDA). Tetapi tanpa harus merusak lingkungan, serta melibatkan masyarakat sekitar.

“Bayangkan kalau SDM kita siapkan dengan baik, dan itu kita kelola dengan baik, alamnya terjaga dengan baik, nilai tambahnya ada di masyarakat. Jadi harapannya ada di situ,” pungkasnya. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru