PROKALTENG.CO – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo melakukan aksi heroik saat mendatangi lokasi Hajatan Rakyat Banyuwangi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Kamis (8/2). Mengenakan jaket bomber ala Top Gun dan kaca mata hitam, Ganjar dikawal empat prajurit berkaca mata hitam menuju helikopter.
Setelah mengenakan sabuk pengaman di tubuhnya, termasuk helm untuk persiapan melakukan aksi terjun payung, Ganjar masuk ke dalam helikopter berwarna merah.
Saat berada di dalam helikopter, Ganjar melihat layar ponselnya yang menampilkan fotonya bersama sang istri, Siti Atikoh Supriyanti dan putra tunggalnya, Alam Ganjar. Sementara itu, terhampar indah alam Banyuwangi terlihat dari atas helikopter.
Momen Ganjar bersiap terjun payung dari atas helikopter ini terjadi ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi politik di hadapan ribuan massa.
Menjelang helikopter tiba di lokasi kampanye, Megawati mengakhiri pidatonya, sementara massa sudah menunggu kehadiran Ganjar.
Megawati bersama Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Gajar-Mahfud Yenny Wahid, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, dan lain-lain.
Sedangkan, Cawapres Mahfud MD juga sudah menunggu di lokasi Hajatan Rakyat Banyuwangi. Usai mendarat, Ganjar disambut barisan prajurit yang kemudian mengawalnya menuju lokasi acara.
Dalam orasinya di Banyuwangi, Ganjar menyatakan komitmennya bersama Mahfud MD dalam memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dari bumi Indonesia. Menurutnya, korupsi telah merusak tatanan bangsa, sehingga rakyat jadi korban atas keserakahan para pejabatnya.
“Siapa yang setuju korupsi diberantas, siapa yang setuju KKN disikat, siapa yang setuju pemerintah ini harus bersih, Pak Mahfud pendekar hukum, beliau tidak akan kompromi terhadap mereka yang melakukan korupsi, tidak akan kompromi kalau ada yang melakukan KKN,” ucap Ganjar.
Di hadapan puluhan ribu massa yang hadir, Ganjar menekankan, jika KKN bisa diberantas, ia dan Mahfud akan mudah menjalankan program-program kerakyatan, salah satunya program satu keluarga miskin, satu sarjana.
“Anda juga bisa jadi apapun. Siapa yang pengen jadi bupati angkat tangan, siapa yang pengen jadi TNI angkat tangan, siapa pengen jadi pengusaha angkat tangan, siapa yang pengen jadi seniman angkat tangan,” ungkap Ganjar.
“Insya Allah semuanya akan bisa, tapi pendidikannya harus baik, tapi aksesnya harus mudah, makanya kenapa Ganjar-Mahfud punya program ‘satu keluarga miskin satu sarjana’,” pungkasnya. (pri/jawapos.com)