25 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Hasil Survei SMRC: Masyarakat Semakin Takut Bicara soal Politik

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Belakangan ini, masyarakat Indonesia
memiliki kecenderungan semakin takut berbicara soal politik. Itu sebagaimana
hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Selasa (6/4/2021).

Dalam survei itu, responden
ditanya ”Masyarakat Takut Bicara Masalah Politik?’ dan ‘Masyarakat Takut
terhadap Penangkapan Semena-mena Aparat hukum?’ kepada 1.064 responden yang
diwawancarai secara tatap muka.

Berdasarkan survei yang digelar
28 Februari sampai 8 Maret 2021, sebanyak 32,1 persen masyarakat menyebut
sering takut bicara masalah politik. Kemudian 7,1 persen responden selalu takut
bila berbicara politik.

Kemudian 33,3 persen menyebut
jarang takut, dan 20,2 persen responden tidak pernah takut. Untuk 7,2 persen
sisanya memilih untuk tidak menjawab.

Baca Juga :  Teruskan Pembangunan Daerah, Perhatikan Netralitas Sebagai ASN

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad
mengatakan, ada tren peningkatan ketakutan masyarakat untuk berbicara mengenai
politik sejak tahun 2004. “Adanya ketakutan masyarakat bicara masalah politik
mengalami peningkatan dibanding sebelumnya,” ujar Saidiman Ahmad, Selasa
(6/4/2021).

Untuk pertanyaan ‘Masyarakat
Takut Penangkapan Semena-mena Aparat Hukum?’ pun menunjukkan hal yang sama.

Setidaknya, sebanyak 26,5 persen
responden sering takut, 5,4 persen selalu takut, 30,4 persen jarang takut, dan
29,4 persen mengakut tak pernah takut. Dan yang memilih tidak menjawab dalam
survei segmen ini sebanyak 8,4 persen.

Survei ini dilakukan SMRC pada 28
Februari sampai 8 Maret 2021 terhadap 1.064 responden. Adapun margin of error survei ini berkisar 3,07
persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Baca Juga :  Musda Golkar Ditunda

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Belakangan ini, masyarakat Indonesia
memiliki kecenderungan semakin takut berbicara soal politik. Itu sebagaimana
hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Selasa (6/4/2021).

Dalam survei itu, responden
ditanya ”Masyarakat Takut Bicara Masalah Politik?’ dan ‘Masyarakat Takut
terhadap Penangkapan Semena-mena Aparat hukum?’ kepada 1.064 responden yang
diwawancarai secara tatap muka.

Berdasarkan survei yang digelar
28 Februari sampai 8 Maret 2021, sebanyak 32,1 persen masyarakat menyebut
sering takut bicara masalah politik. Kemudian 7,1 persen responden selalu takut
bila berbicara politik.

Kemudian 33,3 persen menyebut
jarang takut, dan 20,2 persen responden tidak pernah takut. Untuk 7,2 persen
sisanya memilih untuk tidak menjawab.

Baca Juga :  Teruskan Pembangunan Daerah, Perhatikan Netralitas Sebagai ASN

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad
mengatakan, ada tren peningkatan ketakutan masyarakat untuk berbicara mengenai
politik sejak tahun 2004. “Adanya ketakutan masyarakat bicara masalah politik
mengalami peningkatan dibanding sebelumnya,” ujar Saidiman Ahmad, Selasa
(6/4/2021).

Untuk pertanyaan ‘Masyarakat
Takut Penangkapan Semena-mena Aparat Hukum?’ pun menunjukkan hal yang sama.

Setidaknya, sebanyak 26,5 persen
responden sering takut, 5,4 persen selalu takut, 30,4 persen jarang takut, dan
29,4 persen mengakut tak pernah takut. Dan yang memilih tidak menjawab dalam
survei segmen ini sebanyak 8,4 persen.

Survei ini dilakukan SMRC pada 28
Februari sampai 8 Maret 2021 terhadap 1.064 responden. Adapun margin of error survei ini berkisar 3,07
persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Baca Juga :  Musda Golkar Ditunda

Terpopuler

Artikel Terbaru