27.6 C
Jakarta
Wednesday, July 3, 2024
spot_img

Pilkada Palangkaraya 2024

Tidak Perlu Ragu! Pengamat Sebut Pasangan Pemimpin Muda Berpotensi Menang

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Pengamat Politik dari  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Palangkaraya (UPR) Jhon Retei Alfri Sandi menyebut pasangan pemimpin muda berpotensi bisa memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palangkaraya 2024

”Saat ini struktur pemilih banyak pemuda, jadi kalau mereka  menggunakan strategi dalam kontestasinya benar dan tepat, bisa mendulang kantong kelompok pemilih muda ini. Saya kira potensinya dan tren yang menjadi seperti itu, kalau melihat belajar dari Pilpres, trendnya seperti itu,” ujarnya, kepada prokalteng, Kamis (6/6).

”Kalau struktur pemilih itu lebih banyak muda, tren pemilih milenial juga tentunya walaupun misalnya ada pasangan yang lebih tua juga harus adaptif, untuk mengikuti tren perkembangan anak muda, sehingga kelompok muda itu menaruh perhatian,” sambungnya.

Baca Juga :  Dukung Berbagai Program, Terutama Pembangunan Keluarga

Dia memandang, pemimpin muda saat ini sudah menjadi tren. Ditambah lagi dengan sosok petahana Fairid Naparin yang disebut sebagai top pemimpin muda.

”Jadi kalau muncul pasangan calon yang dari kelompok muda, seperti Sigit Widodo, Edy Rustian, Axcel Narang dan lain-lain, itu memang menarik fenomena sekarang muda untuk tampil memimpin di satu kepemimpinan di pemerintahan,” jelasnya.

Meski demikian, Jhon tidak menafikkan pemimpin tua. Alasannya, karena semua pemimpin baik muda maupun tua mempunyai keunggulan dan kekurangan.

”Namun melihat kebutuhan -kebutuhan yang ada, itu juga menjadi sangat menarik apalagi misalnya pasangannya ini kepala daerahnya lebih muda, memang perlu perimbangan yang kedua harmonisasi pasangan kepemimpinan itu relatif baik dan harmonis,” jelasnya.

Dia menyebut tidak perlu ragu terhadap pemimpin muda. Pasalnya, kalangan muda saat ini sudah masuk di eranya dan lebih adaptif.

Baca Juga :  Kejurnas One Prix Palangka Raya Gendeng UMKM

”Sehingga kalau kemudian muncul pemimpin yang lebih muda di Pilkada Palangkaraya, saya kira tidak masalah, baik-baik saja, itu mungkin bisa menciptakan harmonisasi hubungan,” bebernya.

Ihwal wacana pasangan Fairid – Sigit Widodo yang mencuat yang notabene sama- sama muda dan dari segi emosional indentik dengan sama- sama labil menjadi pemimpin, Akademisi UPR ini menyebut, indikator usia tidak menjamin seseorang memiliki kedewasaan dalam berpikir.

”Jadi konteks labil atau tidak sebetulnya sangat spekulatif, dan kalau kita melihat yang penting persyaratan pencalonan itu sudah ditetapkan,  saya kira labil atau tidak bergantung dari pemimpin itu sendiri,” imbuhnya.(hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Pengamat Politik dari  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Palangkaraya (UPR) Jhon Retei Alfri Sandi menyebut pasangan pemimpin muda berpotensi bisa memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palangkaraya 2024

”Saat ini struktur pemilih banyak pemuda, jadi kalau mereka  menggunakan strategi dalam kontestasinya benar dan tepat, bisa mendulang kantong kelompok pemilih muda ini. Saya kira potensinya dan tren yang menjadi seperti itu, kalau melihat belajar dari Pilpres, trendnya seperti itu,” ujarnya, kepada prokalteng, Kamis (6/6).

”Kalau struktur pemilih itu lebih banyak muda, tren pemilih milenial juga tentunya walaupun misalnya ada pasangan yang lebih tua juga harus adaptif, untuk mengikuti tren perkembangan anak muda, sehingga kelompok muda itu menaruh perhatian,” sambungnya.

Baca Juga :  Dukung Berbagai Program, Terutama Pembangunan Keluarga

Dia memandang, pemimpin muda saat ini sudah menjadi tren. Ditambah lagi dengan sosok petahana Fairid Naparin yang disebut sebagai top pemimpin muda.

”Jadi kalau muncul pasangan calon yang dari kelompok muda, seperti Sigit Widodo, Edy Rustian, Axcel Narang dan lain-lain, itu memang menarik fenomena sekarang muda untuk tampil memimpin di satu kepemimpinan di pemerintahan,” jelasnya.

Meski demikian, Jhon tidak menafikkan pemimpin tua. Alasannya, karena semua pemimpin baik muda maupun tua mempunyai keunggulan dan kekurangan.

”Namun melihat kebutuhan -kebutuhan yang ada, itu juga menjadi sangat menarik apalagi misalnya pasangannya ini kepala daerahnya lebih muda, memang perlu perimbangan yang kedua harmonisasi pasangan kepemimpinan itu relatif baik dan harmonis,” jelasnya.

Dia menyebut tidak perlu ragu terhadap pemimpin muda. Pasalnya, kalangan muda saat ini sudah masuk di eranya dan lebih adaptif.

Baca Juga :  Kejurnas One Prix Palangka Raya Gendeng UMKM

”Sehingga kalau kemudian muncul pemimpin yang lebih muda di Pilkada Palangkaraya, saya kira tidak masalah, baik-baik saja, itu mungkin bisa menciptakan harmonisasi hubungan,” bebernya.

Ihwal wacana pasangan Fairid – Sigit Widodo yang mencuat yang notabene sama- sama muda dan dari segi emosional indentik dengan sama- sama labil menjadi pemimpin, Akademisi UPR ini menyebut, indikator usia tidak menjamin seseorang memiliki kedewasaan dalam berpikir.

”Jadi konteks labil atau tidak sebetulnya sangat spekulatif, dan kalau kita melihat yang penting persyaratan pencalonan itu sudah ditetapkan,  saya kira labil atau tidak bergantung dari pemimpin itu sendiri,” imbuhnya.(hfz)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru