28.9 C
Jakarta
Thursday, April 18, 2024

Sehari Menjabat, 335 Anggota DPR-DPD Bolos

Sidang paripurna MPR dengan agenda pembentukan fraksi-fraksi dan
kelompok DPD kemarin (2/10) seharusnya dimulai pukul 10.00. Namun, sidang tak
kunjung bisa dimulai. Sebab, berdasar laporan sekretariat MPR, jumlah anggota
yang hadir sangat minim.

”Laporan bagian Setjen (sekretariat jenderal, Red) MPR tidak
lebih dari seratus anggota,” ungkap Hillary Brigitta Lasut, pimpinan sidang
sementara. Jumlah tersebut tentu tidak memenuhi kuorum. Sidang pun diskors
sekitar 30 menit.

Setelah lewat masa skors, beberapa anggota DPR dan DPD mulai
berdatangan memasuki ruang sidang. Sekitar pukul 10.40 sidang kembali
dilanjutkan. Berdasar data presensi yang dibacakan, jumlah anggota yang hadir
mencapai 376 orang. Artinya, di antara 711 anggota gabungan DPR dan DPD, yang
tidak hadir mencapai 335 anggota. ”Jumlah itu sudah cukup untuk melanjutkan
sidang karena sudah mencapai kuorum,” ujar Hillary.

Bahkan, Hillary harus memimpin sidang sendirian. Sebab, pimpinan
sidang sementara lainnya, Sabam Sirait, juga absen. Anggota DPD yang usianya
genap 83 tahun pada 13 Oktober nanti itu tidak masuk dengan alasan sakit.

Baca Juga :  Tak Mau Terbelenggu, Adian Tolak Tawaran Menteri dari Jokowi

Hillary mengaku prihatin dengan maraknya anggota DPR yang absen.
Kondisi itu dinilai sangat tidak elok. Apalagi, mereka baru saja dilantik.
Seharusnya para wakil rakyat itu sedang semangat-semangatnya karena baru saja
menjabat. ”Terus terang saya prihatin juga sih. Apalagi di tengah citra DPR
yang buruk seperti sekarang. Ini sangat disayangkan,” ucapnya.

Dia tidak keberatan media memberitakan DPR yang bolos masal
tersebut. Sebab, pemberitaan itu akan menjadi teguran bagi dewan untuk
memperbaiki citra negatif yang selama ini masih melekat. ”Masyarakat di dapil
akan menilai,” tegas jebolan magister Washington University, Amerika Serikat,
itu.

Pemandangan kursi kosong saat rapat juga terjadi ketika DPR
menggelar sidang paripurna perdana pada Selasa malam (1/10). Berdasar data
presensi Setjen DPR, jumlah yang hadir hanya 285 di antara total 575 anggota
DPR. Artinya, yang tidak hadir mencapai 290 orang atau 50,43 persen anggota
dewan bolos di rapat paripurna perdana dengan agenda pengesahan Ketua DPR Puan
Maharani itu.

Baca Juga :  Resmi, PKS Sahkan Program Poligami dengan Janda

Bagaimana mengatasi kebiasaan membolos anggota DPR tersebut?
Puan Maharani menegaskan bahwa itu terkait dengan komitmen anggota dewan. Dia
meminta para pimpinan fraksi dapat mendorong anggota menghadiri rapat-rapat
paripurna. ”Ke depan, saya mengharapkan komitmen pimpinan fraksi supaya
mengimbau anggotanya untuk aktif,” kata Puan.

Bersama pimpinan DPR lainnya, dia berjanji mencari formula agar
anggota dewan memiliki komitmen untuk hadir dalam rapat. Namun, di sisi lain,
menurut Puan, ketidakhadiran anggota DPR bisa dimaklumi. Sebab, mereka juga
memiliki tugas dan kewajiban turun ke dapil masing-masing. ”Kami komitmen untuk
itu. Namun, perlu juga diketahui bahwa setiap anggota punya konstituen sehingga
wajib turun ke dapil,” tegas politikus PDI Perjuangan tersebut.(jpg)

 

Sidang paripurna MPR dengan agenda pembentukan fraksi-fraksi dan
kelompok DPD kemarin (2/10) seharusnya dimulai pukul 10.00. Namun, sidang tak
kunjung bisa dimulai. Sebab, berdasar laporan sekretariat MPR, jumlah anggota
yang hadir sangat minim.

”Laporan bagian Setjen (sekretariat jenderal, Red) MPR tidak
lebih dari seratus anggota,” ungkap Hillary Brigitta Lasut, pimpinan sidang
sementara. Jumlah tersebut tentu tidak memenuhi kuorum. Sidang pun diskors
sekitar 30 menit.

Setelah lewat masa skors, beberapa anggota DPR dan DPD mulai
berdatangan memasuki ruang sidang. Sekitar pukul 10.40 sidang kembali
dilanjutkan. Berdasar data presensi yang dibacakan, jumlah anggota yang hadir
mencapai 376 orang. Artinya, di antara 711 anggota gabungan DPR dan DPD, yang
tidak hadir mencapai 335 anggota. ”Jumlah itu sudah cukup untuk melanjutkan
sidang karena sudah mencapai kuorum,” ujar Hillary.

Bahkan, Hillary harus memimpin sidang sendirian. Sebab, pimpinan
sidang sementara lainnya, Sabam Sirait, juga absen. Anggota DPD yang usianya
genap 83 tahun pada 13 Oktober nanti itu tidak masuk dengan alasan sakit.

Baca Juga :  Tak Mau Terbelenggu, Adian Tolak Tawaran Menteri dari Jokowi

Hillary mengaku prihatin dengan maraknya anggota DPR yang absen.
Kondisi itu dinilai sangat tidak elok. Apalagi, mereka baru saja dilantik.
Seharusnya para wakil rakyat itu sedang semangat-semangatnya karena baru saja
menjabat. ”Terus terang saya prihatin juga sih. Apalagi di tengah citra DPR
yang buruk seperti sekarang. Ini sangat disayangkan,” ucapnya.

Dia tidak keberatan media memberitakan DPR yang bolos masal
tersebut. Sebab, pemberitaan itu akan menjadi teguran bagi dewan untuk
memperbaiki citra negatif yang selama ini masih melekat. ”Masyarakat di dapil
akan menilai,” tegas jebolan magister Washington University, Amerika Serikat,
itu.

Pemandangan kursi kosong saat rapat juga terjadi ketika DPR
menggelar sidang paripurna perdana pada Selasa malam (1/10). Berdasar data
presensi Setjen DPR, jumlah yang hadir hanya 285 di antara total 575 anggota
DPR. Artinya, yang tidak hadir mencapai 290 orang atau 50,43 persen anggota
dewan bolos di rapat paripurna perdana dengan agenda pengesahan Ketua DPR Puan
Maharani itu.

Baca Juga :  Resmi, PKS Sahkan Program Poligami dengan Janda

Bagaimana mengatasi kebiasaan membolos anggota DPR tersebut?
Puan Maharani menegaskan bahwa itu terkait dengan komitmen anggota dewan. Dia
meminta para pimpinan fraksi dapat mendorong anggota menghadiri rapat-rapat
paripurna. ”Ke depan, saya mengharapkan komitmen pimpinan fraksi supaya
mengimbau anggotanya untuk aktif,” kata Puan.

Bersama pimpinan DPR lainnya, dia berjanji mencari formula agar
anggota dewan memiliki komitmen untuk hadir dalam rapat. Namun, di sisi lain,
menurut Puan, ketidakhadiran anggota DPR bisa dimaklumi. Sebab, mereka juga
memiliki tugas dan kewajiban turun ke dapil masing-masing. ”Kami komitmen untuk
itu. Namun, perlu juga diketahui bahwa setiap anggota punya konstituen sehingga
wajib turun ke dapil,” tegas politikus PDI Perjuangan tersebut.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru