25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

PKB Sodorkan 10 Nama, PDIP Tunggu Petunjuk Mega

PKB
Sodorkan 10 Nama, PDIP Tunggu Petunjuk Mega

Bursa kabinet pengisi gerbong Jokowi-Ma’ruf
terus menghangat. Sejumlah parpol mulai menyodorkan nama-nama kader
masing-masing. PKB bahkan terang-terangan mengaku mengusulkan sepuluh nama
untuk duduk di posisi menteri.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum
PKB Muhaimin Iskandar sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan, Jakarta, kemarin (2/7). Namun, dia tidak menyebutkan dengan jelas
identitas sepuluh nama itu.

Soal kementerian apa yang diinginkan, Cak Imin
-sapaan Muhaimin Iskandar- juga tidak bisa memastikan. Namun, bisa saja berubah
dari komposisi di kabinet saat ini. ”Saya gak tahu, belum dibahas. Bisa berubah
kayaknya,” ujarnya.

Saat ini PKB mendapat jatah empat menteri.
Yakni, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif
Dhakiri, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko
Putro Sandjojo, serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir.

Cak Imin menambahkan, partainya layak mendapat
tambahan slot menteri. Sebab, kata dia, peran PKB dalam mengamankan suara
pilpres cukup besar. Dia tidak mau menjelaskan konkretnya. Namun, Cak Imin
meyakini Presiden Jokowi bisa melihat kiprahnya tersebut. ”Pak presiden lebih
tahu lah. Sudah tahu gimana kita PKB,” ujarnya.

Meski demikian, untuk realisasinya, Cak Imin
menyerahkannya kepada Jokowi. Rencananya, dia bertemu dengan presiden pada
pertengahan Juli nanti untuk membicarakan persoalan tersebut. ”Kami ngusulin
juga banyak, tapi yang diterima belum tentu berapa,” katanya.

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva
Kusuma Sundari mengungkapkan, setelah penetapan pemenang pemilu, tentu sekarang
mulai dibahas pengisian Kabinet Kerja Jilid II. Para ketua umum partai sudah
melakukan komunikasi terkait dengan nama-nama yang diajukan untuk menjadi
menteri.

Baca Juga :  9 Bacalon DPD RI Dapil Kalteng, 2 Diantaranya Kepala Daerah

Mengenai menteri dari PDIP, Eva menyatakan
partainya menyerahkan sepenuhnya kepada sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Megawati-lah yang akan memilih siapa yang dianggap pantas menjadi pembantu
Jokowi. ”Tidak disampaikan terbuka di rapat. Bu Mega yang akan menunjuk,”
ungkapnya.

Dia tidak tahu pasti siapa yang akan dipilih
menjadi menteri pada era kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Namun, kata Eva, ada nama
kader PDIP yang mungkin masih dipertahankan dalam kabinet. Salah satunya
Pramono Anung yang sekarang menjabat menteri sekretaris kabinet (Sekkab).

Untuk kursi menteri dalam negeri yang kini
diduduki Tjahjo Kumolo dan menteri hukum dan HAM yang dijabat Yasonna H. Laoly,
dia tidak tahu pasti apakah keduanya dipertahankan atau tidak.

Sementara itu, Eva melanjutkan, sangat mungkin
Puan Maharani ditugaskan menjadi ketua DPR. ”Sudah bulat, Mbak Puan jadi ketua
DPR,” tegasnya. Selain itu, ada kader partai banteng yang berpeluang menjadi
menteri. Salah satunya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Sebagai penyokong utama sekaligus penyumbang
suara terbesar dalam presidential threshold, PDIP berpotensi menjadi partai
dengan alokasi menteri terbanyak. Sebagai perbandingan, pada Kabinet Kerja
Jilid I, PDIP sudah mengirimkan lima kader di kabinet. Bukan hal mustahil,
jumlah yang sama kembali diperoleh PDIP.

Pada bagian lain, Ketua DPP Partai Golkar
Bidang Humas dan Penggalangan Opini Tubagus Ace Hasan Syadzily menuturkan,
sebagai salah satu penyokong utama Jokowi-Ma’ruf, sangat wajar jika Golkar
mendapat jatah kursi menteri. Dia menyampaikan, partainya punya cukup banyak
stok kader yang mumpuni. ”Tentu sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Pak
Jokowi sebagai presiden,” paparnya.

Baca Juga :  UU MD3 Tidak Akan Direvisi

Menteri apa saja yang diincar? Ace tidak mau
menyebutkan secara khusus. Dia juga enggan menyebut jumlah kursi menteri yang
diinginkan. ”Tidak elok kalau saya menyebut begitu. Kami serahkan ke Pak Jokowi
sebagai pemegang mandat,” katanya.

Ace lantas menyebut beberapa bidang keahlian
yang dimiliki kader Golkar. Misalnya, ekonomi, industri, sosial, serta
pendidikan. Dia sangat yakin banyak kadernya yang masuk pada kriteria
bidang-bidang tersebut. Namun, soal komposisi kabinet, Ace mengaku tidak tahu.
”Kami percayakan kepada ketua umum (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto,
Red),” ungkapnya.

Sementara itu, tadi malam Presiden Jokowi
mengumpulkan tim kampanye daerah (TKD) dari 34 provinsi di Indonesia. Sekjen
PPP Arsul Sani yang mendampingi menuturkan, pada kesempatan tersebut, Jokowi
menyampaikan apresiasi atas kerja keras TKD dalam pemenangan pilpres. ”Tadi
juga Pak Jokowi menyampaikan pengalaman lucu, yang menarik selama masa
kampanye,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, lanjut dia, sejumlah
anggota TKD juga menyampaikan harapan serta masukan terkait dengan program
pemerintah ke depan. Mengenai bursa kabinet, Arsul menyatakan hal itu tidak
dibahas dalam pertemuan tersebut.

Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate
menuturkan, pembicaraan soal Kabinet Kerja Jilid II tidak akan berlangsung
dalam satu pertemuan, tapi bisa beberapa kali kesempatan. Menurut dia, semua
partai akan memberikan pandangan. Namun, soal siapa yang akan dipilih, semua
bergantung pada Jokowi. Termasuk soal masuknya kabinet dari golongan muda.

”Bagus sekali kalau banyak anak muda yang
punya kapasitas masuk kabinet. Itu berita baik untuk Indonesia,” ucapnya.(jpc)

 

PKB
Sodorkan 10 Nama, PDIP Tunggu Petunjuk Mega

Bursa kabinet pengisi gerbong Jokowi-Ma’ruf
terus menghangat. Sejumlah parpol mulai menyodorkan nama-nama kader
masing-masing. PKB bahkan terang-terangan mengaku mengusulkan sepuluh nama
untuk duduk di posisi menteri.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum
PKB Muhaimin Iskandar sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan, Jakarta, kemarin (2/7). Namun, dia tidak menyebutkan dengan jelas
identitas sepuluh nama itu.

Soal kementerian apa yang diinginkan, Cak Imin
-sapaan Muhaimin Iskandar- juga tidak bisa memastikan. Namun, bisa saja berubah
dari komposisi di kabinet saat ini. ”Saya gak tahu, belum dibahas. Bisa berubah
kayaknya,” ujarnya.

Saat ini PKB mendapat jatah empat menteri.
Yakni, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif
Dhakiri, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko
Putro Sandjojo, serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir.

Cak Imin menambahkan, partainya layak mendapat
tambahan slot menteri. Sebab, kata dia, peran PKB dalam mengamankan suara
pilpres cukup besar. Dia tidak mau menjelaskan konkretnya. Namun, Cak Imin
meyakini Presiden Jokowi bisa melihat kiprahnya tersebut. ”Pak presiden lebih
tahu lah. Sudah tahu gimana kita PKB,” ujarnya.

Meski demikian, untuk realisasinya, Cak Imin
menyerahkannya kepada Jokowi. Rencananya, dia bertemu dengan presiden pada
pertengahan Juli nanti untuk membicarakan persoalan tersebut. ”Kami ngusulin
juga banyak, tapi yang diterima belum tentu berapa,” katanya.

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva
Kusuma Sundari mengungkapkan, setelah penetapan pemenang pemilu, tentu sekarang
mulai dibahas pengisian Kabinet Kerja Jilid II. Para ketua umum partai sudah
melakukan komunikasi terkait dengan nama-nama yang diajukan untuk menjadi
menteri.

Baca Juga :  9 Bacalon DPD RI Dapil Kalteng, 2 Diantaranya Kepala Daerah

Mengenai menteri dari PDIP, Eva menyatakan
partainya menyerahkan sepenuhnya kepada sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Megawati-lah yang akan memilih siapa yang dianggap pantas menjadi pembantu
Jokowi. ”Tidak disampaikan terbuka di rapat. Bu Mega yang akan menunjuk,”
ungkapnya.

Dia tidak tahu pasti siapa yang akan dipilih
menjadi menteri pada era kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Namun, kata Eva, ada nama
kader PDIP yang mungkin masih dipertahankan dalam kabinet. Salah satunya
Pramono Anung yang sekarang menjabat menteri sekretaris kabinet (Sekkab).

Untuk kursi menteri dalam negeri yang kini
diduduki Tjahjo Kumolo dan menteri hukum dan HAM yang dijabat Yasonna H. Laoly,
dia tidak tahu pasti apakah keduanya dipertahankan atau tidak.

Sementara itu, Eva melanjutkan, sangat mungkin
Puan Maharani ditugaskan menjadi ketua DPR. ”Sudah bulat, Mbak Puan jadi ketua
DPR,” tegasnya. Selain itu, ada kader partai banteng yang berpeluang menjadi
menteri. Salah satunya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Sebagai penyokong utama sekaligus penyumbang
suara terbesar dalam presidential threshold, PDIP berpotensi menjadi partai
dengan alokasi menteri terbanyak. Sebagai perbandingan, pada Kabinet Kerja
Jilid I, PDIP sudah mengirimkan lima kader di kabinet. Bukan hal mustahil,
jumlah yang sama kembali diperoleh PDIP.

Pada bagian lain, Ketua DPP Partai Golkar
Bidang Humas dan Penggalangan Opini Tubagus Ace Hasan Syadzily menuturkan,
sebagai salah satu penyokong utama Jokowi-Ma’ruf, sangat wajar jika Golkar
mendapat jatah kursi menteri. Dia menyampaikan, partainya punya cukup banyak
stok kader yang mumpuni. ”Tentu sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Pak
Jokowi sebagai presiden,” paparnya.

Baca Juga :  UU MD3 Tidak Akan Direvisi

Menteri apa saja yang diincar? Ace tidak mau
menyebutkan secara khusus. Dia juga enggan menyebut jumlah kursi menteri yang
diinginkan. ”Tidak elok kalau saya menyebut begitu. Kami serahkan ke Pak Jokowi
sebagai pemegang mandat,” katanya.

Ace lantas menyebut beberapa bidang keahlian
yang dimiliki kader Golkar. Misalnya, ekonomi, industri, sosial, serta
pendidikan. Dia sangat yakin banyak kadernya yang masuk pada kriteria
bidang-bidang tersebut. Namun, soal komposisi kabinet, Ace mengaku tidak tahu.
”Kami percayakan kepada ketua umum (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto,
Red),” ungkapnya.

Sementara itu, tadi malam Presiden Jokowi
mengumpulkan tim kampanye daerah (TKD) dari 34 provinsi di Indonesia. Sekjen
PPP Arsul Sani yang mendampingi menuturkan, pada kesempatan tersebut, Jokowi
menyampaikan apresiasi atas kerja keras TKD dalam pemenangan pilpres. ”Tadi
juga Pak Jokowi menyampaikan pengalaman lucu, yang menarik selama masa
kampanye,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, lanjut dia, sejumlah
anggota TKD juga menyampaikan harapan serta masukan terkait dengan program
pemerintah ke depan. Mengenai bursa kabinet, Arsul menyatakan hal itu tidak
dibahas dalam pertemuan tersebut.

Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate
menuturkan, pembicaraan soal Kabinet Kerja Jilid II tidak akan berlangsung
dalam satu pertemuan, tapi bisa beberapa kali kesempatan. Menurut dia, semua
partai akan memberikan pandangan. Namun, soal siapa yang akan dipilih, semua
bergantung pada Jokowi. Termasuk soal masuknya kabinet dari golongan muda.

”Bagus sekali kalau banyak anak muda yang
punya kapasitas masuk kabinet. Itu berita baik untuk Indonesia,” ucapnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru