30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Survei LSI Denny JA, 4 Gubernur Populer Layak Capres

Presiden dan Wapres terpilih baru saja
ditetapkan. Kini nama-nama yang berpotensi menjadi calon presiden 2024 sudah
dimunculkan. Empat gubernur dengan popularitas tinggi diyakini bisa bersaing
dalam puncak kontestasi politik nasional lima tahun mendatang itu.

Peluang empat gubernur itu didasarkan pada
hasil survei LSI Denny J.A. tentang 15 capres potensial pada Pilpres 2024.
Gubernur yang masuk radar capres potensial adalah Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dia memberikan support
kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar segera bisa beraktivitas lagi.
(Robertus Risky/Jawa Pos)

Rully Akbar, peneliti LSI Denny J.A., mengatakan
bahwa para gubernur itu berpeluang menjadi capres karena popularitas mereka di
atas 25 persen. Selain popularitasnya yang cukup tinggi, empat tokoh politik
itu merupakan kepala daerah dari empat provinsi dengan populasi penduduk
terbanyak di Indonesia.

Baca Juga :  Jika Ditugaskan Partai, Parimus Siap Dampingi Rudini di Pilbup Kotim

Meski populasi pemilihnya tidak sebanyak
ketiga daerah lain, DKI Jakarta selalu menjadi sorotan media. “Kepala daerah di
Jakarta punya kesempatan ekspos media yang lebih banyak dibanding daerah lain,”
terang Rully saat konferensi pers di kantor LSI Denny J.A., Rawamangun, Jakarta
Timur, kemarin (2/7).

Dia menyatakan, perbincangan mengenai Pilpres
2024 mulai menyeruak karena pada Pilpres 2024, tidak ada lagi capres petahana
(incumbent). Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa maju lagi sebagai capres
karena sudah dua kali terpilih.

Menurut Rully, ada tiga kriteria yang harus
terpenuhi untuk menjadi suksesor Jokowi pada 2024. Pertama, memiliki tingkat
pengenalan di atas 25 persen. Kedua, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan
yang terakhir mempunyai potensi. “Kepala daerah merupakan salah satu sumber
rekrutmen yang masuk dalam kategori,” tuturnya.

Selain kepala daerah, ada pula nama tokoh
partai politik yang berpotensi menjadi cawapres lima tahun mendatang. Mereka
adalah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar.

Baca Juga :  Untung atau Buntung? Jika Prabowo Gandeng Gibran, Begini Hitung-hitungannya

Untuk tokoh yang berasal dari jenjang jabatan
pemerintahan, ada empat yang berpeluang. Yaitu, Sri Mulyani (menteri keuangan),
Budi Gunawan (kepala BIN), Tito Karnavian (Kapolri), dan Gatot Nurmantyo
(mantan panglima TNI).

 Satu tokoh lagi disebut sebagai sosok kejutan
yang belum muncul dari semua sumber rekrutmen. Namun, kategori itu perlu
dimasukkan berdasar pengalaman Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi adalah tokoh yang
tidak masuk radar capres 2014. Namun dua tahun menjelang pilpres, Jokowi muncul
sebagai salah satu figur baru yang sangat diperhitungkan.

“Pilpres 2024 masih lima tahun lagi. Namun,
pilpres yang tidak akan diikuti oleh petahana mengharuskan semua capres
potensial untuk segera pasang kuda-kuda dan berkampanye lebih awal,” tutur dia.(jpc)

 

Presiden dan Wapres terpilih baru saja
ditetapkan. Kini nama-nama yang berpotensi menjadi calon presiden 2024 sudah
dimunculkan. Empat gubernur dengan popularitas tinggi diyakini bisa bersaing
dalam puncak kontestasi politik nasional lima tahun mendatang itu.

Peluang empat gubernur itu didasarkan pada
hasil survei LSI Denny J.A. tentang 15 capres potensial pada Pilpres 2024.
Gubernur yang masuk radar capres potensial adalah Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dia memberikan support
kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar segera bisa beraktivitas lagi.
(Robertus Risky/Jawa Pos)

Rully Akbar, peneliti LSI Denny J.A., mengatakan
bahwa para gubernur itu berpeluang menjadi capres karena popularitas mereka di
atas 25 persen. Selain popularitasnya yang cukup tinggi, empat tokoh politik
itu merupakan kepala daerah dari empat provinsi dengan populasi penduduk
terbanyak di Indonesia.

Baca Juga :  Jika Ditugaskan Partai, Parimus Siap Dampingi Rudini di Pilbup Kotim

Meski populasi pemilihnya tidak sebanyak
ketiga daerah lain, DKI Jakarta selalu menjadi sorotan media. “Kepala daerah di
Jakarta punya kesempatan ekspos media yang lebih banyak dibanding daerah lain,”
terang Rully saat konferensi pers di kantor LSI Denny J.A., Rawamangun, Jakarta
Timur, kemarin (2/7).

Dia menyatakan, perbincangan mengenai Pilpres
2024 mulai menyeruak karena pada Pilpres 2024, tidak ada lagi capres petahana
(incumbent). Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa maju lagi sebagai capres
karena sudah dua kali terpilih.

Menurut Rully, ada tiga kriteria yang harus
terpenuhi untuk menjadi suksesor Jokowi pada 2024. Pertama, memiliki tingkat
pengenalan di atas 25 persen. Kedua, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan
yang terakhir mempunyai potensi. “Kepala daerah merupakan salah satu sumber
rekrutmen yang masuk dalam kategori,” tuturnya.

Selain kepala daerah, ada pula nama tokoh
partai politik yang berpotensi menjadi cawapres lima tahun mendatang. Mereka
adalah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar.

Baca Juga :  Untung atau Buntung? Jika Prabowo Gandeng Gibran, Begini Hitung-hitungannya

Untuk tokoh yang berasal dari jenjang jabatan
pemerintahan, ada empat yang berpeluang. Yaitu, Sri Mulyani (menteri keuangan),
Budi Gunawan (kepala BIN), Tito Karnavian (Kapolri), dan Gatot Nurmantyo
(mantan panglima TNI).

 Satu tokoh lagi disebut sebagai sosok kejutan
yang belum muncul dari semua sumber rekrutmen. Namun, kategori itu perlu
dimasukkan berdasar pengalaman Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi adalah tokoh yang
tidak masuk radar capres 2014. Namun dua tahun menjelang pilpres, Jokowi muncul
sebagai salah satu figur baru yang sangat diperhitungkan.

“Pilpres 2024 masih lima tahun lagi. Namun,
pilpres yang tidak akan diikuti oleh petahana mengharuskan semua capres
potensial untuk segera pasang kuda-kuda dan berkampanye lebih awal,” tutur dia.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru