29.9 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Penurunan Suku Bunga Bisa Sentuh 5,25 Persen

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan suku bunga acuan
sebesar 25 poin menjadi 5,75 persen pada 18 April 2019. Padahal Wapres Jusuf
Kalla (JK) mengharapkan bunga acuan bisa lebih rendah lagi.

Ekonom Instititute for
Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira sependapat
dengan JK. Penurunan suku bunga acuan palig rendah hingga menyentuh di anka
5,25 persen.

‘Pemangkasan masih bisa dua kali kali hingga akhir
tahun atau masih bisa 25-50 bps (bais point) lagi. Atau idealnya sekitar 5,25
hingga 5,5 persen,” kata Bhima kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Minggu (28/7).

Adapun kata Bhima keuntungan yang
akan dinikmati dari pemangkasan bunga acuan ini adalah properti, kendaran
bermotor, ritel, konstruksi dan manufaktur. Keuntungan yang dinikmati bagi
beberapa sektor itu hanya dalam jangan menengah.

Baca Juga :  Berantas Pinjol Ilegal, AFPI Turunkan Bunga Pinjaman Digital

Lanjut Bhima, beberapa sektor itu
baru akan merasakan dampaknya dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.
Bahkan, bisa lebih signifikan jika BI kembali menurunkan suku bunga acuannya
sampai 25-50 bps.

“Ada dua dampak, pertama,
investor akan memindahkan dana dari surat utang dan deposito ke sektor lain
seperti saham dan investasi. Dan kedua, pelaku usaha akan mengambil pendanaan
modal kerja ataupun kredit investasi menjadi semakin besar,” tutur dia.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
Sri Mulyani sebelumnya mengatakan, penurunan suku bunga acuan akan memberikan
dampak yang positif bagi pasar. Untuk itu dia berharap BI masih bisa kembali
menurunkan suku bunga ke depannya.

Mantan direktur pelaksana bank
dunia itu menilai kenaikan suku bunga selama ini ikut andil dalam sektor
perbankan di mana embuat investasi menjadi kurang bergairah.

Baca Juga :  BI Perlonggar Aturan Kartu Kredit

“Dengan penurunan suku bungan
acuan ini diharapkan laju investasi di semester II ini akan naik,” ucap dia di
Jakarta, Senin (22/7) lalu.

Sebagaimana diketahui, BI kembali
menurunkan suku bunga acuan di kuartal II 2019. Penurunan suku bunga tersebut
diharapkan memberikan keuntungan bagi sejumlah sektor seperti perbankan dan
properti. BI memastikan, penurunan suku bunga akan masih terus berlanjut.
“Penurunan suku bunga masih akan terbuka,” kata Gubernur BI, Perry Warjoyo.(din/fin/kpc)

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan suku bunga acuan
sebesar 25 poin menjadi 5,75 persen pada 18 April 2019. Padahal Wapres Jusuf
Kalla (JK) mengharapkan bunga acuan bisa lebih rendah lagi.

Ekonom Instititute for
Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira sependapat
dengan JK. Penurunan suku bunga acuan palig rendah hingga menyentuh di anka
5,25 persen.

‘Pemangkasan masih bisa dua kali kali hingga akhir
tahun atau masih bisa 25-50 bps (bais point) lagi. Atau idealnya sekitar 5,25
hingga 5,5 persen,” kata Bhima kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Minggu (28/7).

Adapun kata Bhima keuntungan yang
akan dinikmati dari pemangkasan bunga acuan ini adalah properti, kendaran
bermotor, ritel, konstruksi dan manufaktur. Keuntungan yang dinikmati bagi
beberapa sektor itu hanya dalam jangan menengah.

Baca Juga :  Berantas Pinjol Ilegal, AFPI Turunkan Bunga Pinjaman Digital

Lanjut Bhima, beberapa sektor itu
baru akan merasakan dampaknya dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.
Bahkan, bisa lebih signifikan jika BI kembali menurunkan suku bunga acuannya
sampai 25-50 bps.

“Ada dua dampak, pertama,
investor akan memindahkan dana dari surat utang dan deposito ke sektor lain
seperti saham dan investasi. Dan kedua, pelaku usaha akan mengambil pendanaan
modal kerja ataupun kredit investasi menjadi semakin besar,” tutur dia.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
Sri Mulyani sebelumnya mengatakan, penurunan suku bunga acuan akan memberikan
dampak yang positif bagi pasar. Untuk itu dia berharap BI masih bisa kembali
menurunkan suku bunga ke depannya.

Mantan direktur pelaksana bank
dunia itu menilai kenaikan suku bunga selama ini ikut andil dalam sektor
perbankan di mana embuat investasi menjadi kurang bergairah.

Baca Juga :  BI Perlonggar Aturan Kartu Kredit

“Dengan penurunan suku bungan
acuan ini diharapkan laju investasi di semester II ini akan naik,” ucap dia di
Jakarta, Senin (22/7) lalu.

Sebagaimana diketahui, BI kembali
menurunkan suku bunga acuan di kuartal II 2019. Penurunan suku bunga tersebut
diharapkan memberikan keuntungan bagi sejumlah sektor seperti perbankan dan
properti. BI memastikan, penurunan suku bunga akan masih terus berlanjut.
“Penurunan suku bunga masih akan terbuka,” kata Gubernur BI, Perry Warjoyo.(din/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru