33.6 C
Jakarta
Thursday, October 16, 2025

Rupiah Menguat Usai Pidato Powell, Ini Faktor Pendorongnya

PROKALTENG.CO – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin. Penguatan ini terjadi setelah pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di simposium Jackson Hole yang dinilai lebih lunak (less hawkish).

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan, penguatan rupiah dipicu pelemahan dolar AS pasca pernyataan Powell yang membuka peluang pemangkasan suku bunga The Fed.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah tajam menyusul pidato Powell di Jackson Hole yg relatif less hawkish yang dimana meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Mengutip Anadolu, Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) September 2025. Dalam forum tersebut, ia menekankan risiko inflasi masih ada dan ketenagakerjaan cenderung melemah, sehingga menciptakan situasi yang menantang.

Baca Juga :  Tingkatkan Aksesibilitas dan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Lamandau Kebut Pembangunan Jalan Penghubung

Powell juga menegaskan kebijakan moneter tidak berada di jalur yang sudah ditentukan, dan keputusan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi serta keseimbangan risiko.

“Powell menyoroti meningkatnya risiko pelemahan di pasar kerja. Dia juga membuka peluang adanya pemangkasan suku bunga pada September,” tambah Lukman.

Pada pembukaan perdagangan, rupiah menguat 93 poin atau 0,57 persen menjadi Rp16.258 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.351 per dolar AS. (ant)

PROKALTENG.CO – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin. Penguatan ini terjadi setelah pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di simposium Jackson Hole yang dinilai lebih lunak (less hawkish).

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan, penguatan rupiah dipicu pelemahan dolar AS pasca pernyataan Powell yang membuka peluang pemangkasan suku bunga The Fed.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah tajam menyusul pidato Powell di Jackson Hole yg relatif less hawkish yang dimana meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Mengutip Anadolu, Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) September 2025. Dalam forum tersebut, ia menekankan risiko inflasi masih ada dan ketenagakerjaan cenderung melemah, sehingga menciptakan situasi yang menantang.

Baca Juga :  Tingkatkan Aksesibilitas dan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Lamandau Kebut Pembangunan Jalan Penghubung

Powell juga menegaskan kebijakan moneter tidak berada di jalur yang sudah ditentukan, dan keputusan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi serta keseimbangan risiko.

“Powell menyoroti meningkatnya risiko pelemahan di pasar kerja. Dia juga membuka peluang adanya pemangkasan suku bunga pada September,” tambah Lukman.

Pada pembukaan perdagangan, rupiah menguat 93 poin atau 0,57 persen menjadi Rp16.258 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.351 per dolar AS. (ant)

Terpopuler

Artikel Terbaru