26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Varian Delta Beri Dampak, BI Ramalkan Ekonomi Tumbuh 3,5-4,3 Persen

PROKALTENG.CO-Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari sebelumnya menjadi 3,5 persen hingga 4,3 persen. Hal itu disebabkan karena adanya penyebaran Covid-19 varian delta.

“Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi 3,5 persen-4,3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,1 persen-5,1 persen,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/7).

Perry memaparkan, hingga triwulan II 2021, perbaikan ekonomi terus berlanjut, terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, belanja fiskal dan investasi non bangunan. “Perkembangan sejumlah indikator pada Juni 2021, seperti penjualan eceran dan PMI, mengindikasikan pemulihan ekonomi domestik yang masih berlangsung,” tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, pada triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan lebih rendah sehubungan dengan kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi peningkatan penyebaran varian delta Covid-19.

Baca Juga :  KTT COP27, PLN Paparkan Strategi Pembiayaan Wujudkan Transisi Energi Indonesia

“Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga karena terbatasnya mobilitas, di tengah peningkatan stimulus bantuan sosial oleh Pemerintah, dan tetap kuatnya kinerja ekspor,” tuturnya.

Namun, kata Perry, pada triwulan IV 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan kembali meningkat didorong oleh peningkatan mobilitas sejalan dengan akselerasi vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, berlanjutnya stimulus kebijakan, dan terus meningkatnya kinerja ekspor.

“Secara spasial, penurunan pertumbuhan ekonomi tercatat lebih kecil di luar Jawa, khususnya Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), didukung dengan kinerja ekspor yang kuat,” pungkasnya.

PROKALTENG.CO-Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari sebelumnya menjadi 3,5 persen hingga 4,3 persen. Hal itu disebabkan karena adanya penyebaran Covid-19 varian delta.

“Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi 3,5 persen-4,3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,1 persen-5,1 persen,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/7).

Perry memaparkan, hingga triwulan II 2021, perbaikan ekonomi terus berlanjut, terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, belanja fiskal dan investasi non bangunan. “Perkembangan sejumlah indikator pada Juni 2021, seperti penjualan eceran dan PMI, mengindikasikan pemulihan ekonomi domestik yang masih berlangsung,” tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, pada triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan lebih rendah sehubungan dengan kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi peningkatan penyebaran varian delta Covid-19.

Baca Juga :  KTT COP27, PLN Paparkan Strategi Pembiayaan Wujudkan Transisi Energi Indonesia

“Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga karena terbatasnya mobilitas, di tengah peningkatan stimulus bantuan sosial oleh Pemerintah, dan tetap kuatnya kinerja ekspor,” tuturnya.

Namun, kata Perry, pada triwulan IV 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan kembali meningkat didorong oleh peningkatan mobilitas sejalan dengan akselerasi vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, berlanjutnya stimulus kebijakan, dan terus meningkatnya kinerja ekspor.

“Secara spasial, penurunan pertumbuhan ekonomi tercatat lebih kecil di luar Jawa, khususnya Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), didukung dengan kinerja ekspor yang kuat,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru