26.5 C
Jakarta
Saturday, May 4, 2024

QRIS BRI Jadi Andalan Yuliatma Pasarkan Produk Olahan Ikan Khas Kalteng

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Alat kode batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Rakyat Indonesia (BRI) terpampang rapi di rumah produksi Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar) Tampung Parei milik Yuliatma. Rumah produksi tersebut berada di Jalan Tingang VIIB atau Bukit Pengharapan No.2 Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya.

Kode batang QRIS BRI milik ibu 56 tahun itu, diakui menjadi andalan pada saat mengikuti berbagai ajang pameran di Kalteng maupun luar Kalteng. Selain itu, QRIS BRI tersebut juga menjadi andalan Yuliatma ketika pembeli tak memegang uang tunai yang banyak untuk berbelanja.

Yuliatma mengaku sudah menggunakan QRIS sejak 4 tahun yang lalu. Awalnya ia menggunakan bank lain. Setelah itu, ia menggunakan QRIS BRI sejak 2 tahun yang lalu.

”Karena ada program dari Bank Indonesia (BI) kan, supaya transaksi nontunai kaya kota-kota lain dan daerah lain. Ada kemajuan dan tidak mempersulit,” ujarnya, Minggu (21/4).

Ibu yang mempunyai tiga anak ini pun mengungkapkan, kehadiran QRIS BRI sangat mempermudah dalam transaksi belanja. Apalagi untuk pembeli berasal dari luar daerah yang mencari produk oleh-oleh khas Palangkaraya.

Baca Juga :  OJK 'Sikat' 3.465 Pinjol Ilegal

”Mereka (pembeli dari luar daerah,red) mencari QRIS. Kalau ada QRIS tinggal scan, sangat mempermudah dalam transaksi jual beli,” terangnya.

”Jadi tidak sulit orang belanja dan transaksi tinggal scan. Waktu pameran kami selalu bawa, apalagi kalau pameran di luar daerah,” sambungnya.

Yuliatma menjelaskan kebanyakan para pembeli yang menggunakan QRIS berasal dari luar daerah. Saat mengikuti kegiatan pameran di luar daerah, rata-rata mengandalkan QRIS sebagai alat bayar non tunai.

”Kami juga menitip jualan kami ke lebih dari 15 outlet di Palangkaraya sampai ke bandara. Orang dari bandara membeli produknya memakai QRIS di outlet bandara,” jelasnya.

Dia menyebut, penggunaan QRIS dalam pembelian produk olahan ikan khas Kalteng ini nominalnya bervariatif. Dari kisaran Rp200 ribu sampai Rp 1 juta.

Yuliatma mengakui sudah memasarkan produknya di berbagai ajang pameran baik di daerah Kalteng maupun di luar daerah Kalteng.

”Setiap pameran di luar daerah membawa QRIS, selalu bawa QRIS,” bebernya.

Baca Juga :  Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Turun 12 Sampai 16 Persen

Sementara, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Arif L Ilmiawan mengatakan kehadiran QRIS dari BRI mendukung kemudahan pembayaran cashless.

”Bank Indonesia getol-getolnya mengampanyekan QRIS  dengan cashless bisa mengurangi peredaran uang palsu,” ujarnya di Kantor BRI Cabang Palangkaraya beberapa waktu lalu.

Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Menoto A Kalit  menambahkan, saat ini terdapat 1.640 pengguna aktif BRI QRIS.

“QRIS BRI bersifat real-time dan pengajuan QRIS BRI dapat diajukan ke unit BRI terdekat dimanapun anda berada,” jelasnya.

Sedangkan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Taufik Saleh dalam keterangan resminya menyebutkan Kota Palangkaraya berada di peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Barito Selatan di peringkat pertama dengan 59.160 merchant QRIS. Diketahui Barito Selatan di peringkat pertama dengan 67.834 merchant QRIS.

”Bank Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian berbagai kabupaten atau kota tersebut, dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun 2024 serta memotivasi kabupaten atau kota lainnya,” harapnya. (hfz/adv/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Alat kode batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Rakyat Indonesia (BRI) terpampang rapi di rumah produksi Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar) Tampung Parei milik Yuliatma. Rumah produksi tersebut berada di Jalan Tingang VIIB atau Bukit Pengharapan No.2 Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya.

Kode batang QRIS BRI milik ibu 56 tahun itu, diakui menjadi andalan pada saat mengikuti berbagai ajang pameran di Kalteng maupun luar Kalteng. Selain itu, QRIS BRI tersebut juga menjadi andalan Yuliatma ketika pembeli tak memegang uang tunai yang banyak untuk berbelanja.

Yuliatma mengaku sudah menggunakan QRIS sejak 4 tahun yang lalu. Awalnya ia menggunakan bank lain. Setelah itu, ia menggunakan QRIS BRI sejak 2 tahun yang lalu.

”Karena ada program dari Bank Indonesia (BI) kan, supaya transaksi nontunai kaya kota-kota lain dan daerah lain. Ada kemajuan dan tidak mempersulit,” ujarnya, Minggu (21/4).

Ibu yang mempunyai tiga anak ini pun mengungkapkan, kehadiran QRIS BRI sangat mempermudah dalam transaksi belanja. Apalagi untuk pembeli berasal dari luar daerah yang mencari produk oleh-oleh khas Palangkaraya.

Baca Juga :  OJK 'Sikat' 3.465 Pinjol Ilegal

”Mereka (pembeli dari luar daerah,red) mencari QRIS. Kalau ada QRIS tinggal scan, sangat mempermudah dalam transaksi jual beli,” terangnya.

”Jadi tidak sulit orang belanja dan transaksi tinggal scan. Waktu pameran kami selalu bawa, apalagi kalau pameran di luar daerah,” sambungnya.

Yuliatma menjelaskan kebanyakan para pembeli yang menggunakan QRIS berasal dari luar daerah. Saat mengikuti kegiatan pameran di luar daerah, rata-rata mengandalkan QRIS sebagai alat bayar non tunai.

”Kami juga menitip jualan kami ke lebih dari 15 outlet di Palangkaraya sampai ke bandara. Orang dari bandara membeli produknya memakai QRIS di outlet bandara,” jelasnya.

Dia menyebut, penggunaan QRIS dalam pembelian produk olahan ikan khas Kalteng ini nominalnya bervariatif. Dari kisaran Rp200 ribu sampai Rp 1 juta.

Yuliatma mengakui sudah memasarkan produknya di berbagai ajang pameran baik di daerah Kalteng maupun di luar daerah Kalteng.

”Setiap pameran di luar daerah membawa QRIS, selalu bawa QRIS,” bebernya.

Baca Juga :  Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Turun 12 Sampai 16 Persen

Sementara, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Arif L Ilmiawan mengatakan kehadiran QRIS dari BRI mendukung kemudahan pembayaran cashless.

”Bank Indonesia getol-getolnya mengampanyekan QRIS  dengan cashless bisa mengurangi peredaran uang palsu,” ujarnya di Kantor BRI Cabang Palangkaraya beberapa waktu lalu.

Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Menoto A Kalit  menambahkan, saat ini terdapat 1.640 pengguna aktif BRI QRIS.

“QRIS BRI bersifat real-time dan pengajuan QRIS BRI dapat diajukan ke unit BRI terdekat dimanapun anda berada,” jelasnya.

Sedangkan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Taufik Saleh dalam keterangan resminya menyebutkan Kota Palangkaraya berada di peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Barito Selatan di peringkat pertama dengan 59.160 merchant QRIS. Diketahui Barito Selatan di peringkat pertama dengan 67.834 merchant QRIS.

”Bank Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian berbagai kabupaten atau kota tersebut, dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun 2024 serta memotivasi kabupaten atau kota lainnya,” harapnya. (hfz/adv/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru