25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Emas Antam Naik Rp 8.000 Per Gram

HARGA emas dunia hari ini
kembali menguat, bahkan mendekati level tertinggi dalam delapan pekan. Sentimen
tersebut didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US
Treasury yang mendorong daya tarik logam mulia kuning tersebut.

Mengitip laman Reuters, harga emas di pasar
spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.794,67 per ounce pada pukul 08.15 WIB.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,1 persen menjadi USD
1.795,40 per ounce.

Seperti diketahui, imbal hasil US Treasury
10-tahun tertahan di bawah 1,6 persen, mengurangi opportunity cost memegang
emas yang tidak memberikan bunga. Sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1
persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang
mata uang lainnya.

Baca Juga :  Data Nasabah BRI Life Diduga Bocor di Internet

Selain itu, dorongan bipartisan Kongres
Amerika untuk melawan Tiongkok tengah ketika Komite Senat sangat mendukung RUU
yang menekan Beijing tentang hak asasi manusia dan persaingan ekonomi dan
anggota parlemen lainnya memperkenalkan langkah yang mencari miliaran untuk
penelitian teknologi.

Di sisi lain, ekonomi Amerika Serikat akan
tumbuh pada laju tahunan tercepat dalam beberapa dekade tahun ini dan
mengungguli sebagian besar rekan-rekan utamanya. Meskipun demikian, lonjakan
kasus Covid-19 adalah risiko terbesar selama tiga bulan ke depan.

Di samping itu, pelaku pasar juga menunggu
pertemuan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan hari ini dan pertemuan kebijakan
Federal Reserve minggu depan.

Mengutip emas batangan milik PT Antam
(Persero) Tbk, hari ini harga emas naik Rp 8.000 per gram dijual di level Rp
940.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam
hari ini juga naik Rp 10.000 ke level Rp 838.000 per gram.

Baca Juga :  Percepat Pemulihan Ekonomi, BRI Salurkan Bansos Sembako

HARGA emas dunia hari ini
kembali menguat, bahkan mendekati level tertinggi dalam delapan pekan. Sentimen
tersebut didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US
Treasury yang mendorong daya tarik logam mulia kuning tersebut.

Mengitip laman Reuters, harga emas di pasar
spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.794,67 per ounce pada pukul 08.15 WIB.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,1 persen menjadi USD
1.795,40 per ounce.

Seperti diketahui, imbal hasil US Treasury
10-tahun tertahan di bawah 1,6 persen, mengurangi opportunity cost memegang
emas yang tidak memberikan bunga. Sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1
persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang
mata uang lainnya.

Baca Juga :  Data Nasabah BRI Life Diduga Bocor di Internet

Selain itu, dorongan bipartisan Kongres
Amerika untuk melawan Tiongkok tengah ketika Komite Senat sangat mendukung RUU
yang menekan Beijing tentang hak asasi manusia dan persaingan ekonomi dan
anggota parlemen lainnya memperkenalkan langkah yang mencari miliaran untuk
penelitian teknologi.

Di sisi lain, ekonomi Amerika Serikat akan
tumbuh pada laju tahunan tercepat dalam beberapa dekade tahun ini dan
mengungguli sebagian besar rekan-rekan utamanya. Meskipun demikian, lonjakan
kasus Covid-19 adalah risiko terbesar selama tiga bulan ke depan.

Di samping itu, pelaku pasar juga menunggu
pertemuan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan hari ini dan pertemuan kebijakan
Federal Reserve minggu depan.

Mengutip emas batangan milik PT Antam
(Persero) Tbk, hari ini harga emas naik Rp 8.000 per gram dijual di level Rp
940.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam
hari ini juga naik Rp 10.000 ke level Rp 838.000 per gram.

Baca Juga :  Percepat Pemulihan Ekonomi, BRI Salurkan Bansos Sembako

Terpopuler

Artikel Terbaru