30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Alutsista Sudah Pada Tua dan Rusak

KAPAL selam KRI
Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali. Saat ini TNI sedang mencari tahu
untuk menemukan keberadaan kapal selam tersebut. Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut
Adianto mengatakan kejadian tersebut membuktikan bahwa alat utama sistem
pertahanan (alutsista) yang dimikiki Indonesia perlu adanya peremajaan.

“Karena kita tidak ingin melihat kejadian ini
terjadi lagi, kita tahu baik AL maupun AU misalnya alutsista sudah pada tua dan
rusak,” ujar Utut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/4).

Adapun KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam
keluaran pabrik Howaldtswerke Deutsche Werft AG, Jerman, pada 1979. Kapal itu
dibeli Indonesia pada pengadaan anggaran 1981. Saat itu, ada dua unit pembelian
kapal untuk menggantikan 11 dari 12 kapal selam yang sudah tidak dioperasikan.

Baca Juga :  Sidang Isbat Penentuan Idulfitri Digelar 3 Juni

Oleh sebab itu, DPR ingin melihat TNI
Indonesia menjadi kuat dengan alutsista yang baik. Untuk itu perlu adanya duduk
bersama antara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan (Mekeu) Sri
Mulyani, Panglima TNI Maresekal Hadi Tjahjanto membicarakan alutsista Indonesia
yang sudah tua ini. “Untuk merumuskan apa yang kita mau (mengenai alutsista
yang sudah tua ini-Red),” katanya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) ini menuturkan, walaupun alutsista milik TNI terus dirawat.
Namun alutsista yang tua tersebut sangatlah berisiko. Maka hal ini harus
menjadi perhatian dari pemerintah. “Alutsista kita memang sudah tua-tua.
Seberapa baik perawatan tetap risiko tinggi itu terjadi,” ungkapnya.

Diketahui, Dinas Penerangan Angkatan Laut
(Dispenal) menyebut ada 53 personel kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang
kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4), sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga :  Hadapi Kompleksitas Ancaman, TNI Bentuk Tiga Satuan Baru

KRI Nanggala-402 diduga tenggelam saat sedang
gladi resik untuk latihan penembakan rudal. Namun saat melakukan perjalanan
dari Surabaya menuju perairan selat Bali, kapal selam buatan Jerman tersebut
hilang kontak dan tidak terdeteksi oleh radar.

Menurut rencana, KRI
Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali,
Kamis (22/4). Kapal yang hilang kontak 90 kilometer di utara perairan Bali,
diduga berada di Palung dengan kedalaman 700 meter. 

KAPAL selam KRI
Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali. Saat ini TNI sedang mencari tahu
untuk menemukan keberadaan kapal selam tersebut. Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut
Adianto mengatakan kejadian tersebut membuktikan bahwa alat utama sistem
pertahanan (alutsista) yang dimikiki Indonesia perlu adanya peremajaan.

“Karena kita tidak ingin melihat kejadian ini
terjadi lagi, kita tahu baik AL maupun AU misalnya alutsista sudah pada tua dan
rusak,” ujar Utut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/4).

Adapun KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam
keluaran pabrik Howaldtswerke Deutsche Werft AG, Jerman, pada 1979. Kapal itu
dibeli Indonesia pada pengadaan anggaran 1981. Saat itu, ada dua unit pembelian
kapal untuk menggantikan 11 dari 12 kapal selam yang sudah tidak dioperasikan.

Baca Juga :  Sidang Isbat Penentuan Idulfitri Digelar 3 Juni

Oleh sebab itu, DPR ingin melihat TNI
Indonesia menjadi kuat dengan alutsista yang baik. Untuk itu perlu adanya duduk
bersama antara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan (Mekeu) Sri
Mulyani, Panglima TNI Maresekal Hadi Tjahjanto membicarakan alutsista Indonesia
yang sudah tua ini. “Untuk merumuskan apa yang kita mau (mengenai alutsista
yang sudah tua ini-Red),” katanya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) ini menuturkan, walaupun alutsista milik TNI terus dirawat.
Namun alutsista yang tua tersebut sangatlah berisiko. Maka hal ini harus
menjadi perhatian dari pemerintah. “Alutsista kita memang sudah tua-tua.
Seberapa baik perawatan tetap risiko tinggi itu terjadi,” ungkapnya.

Diketahui, Dinas Penerangan Angkatan Laut
(Dispenal) menyebut ada 53 personel kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang
kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4), sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga :  Hadapi Kompleksitas Ancaman, TNI Bentuk Tiga Satuan Baru

KRI Nanggala-402 diduga tenggelam saat sedang
gladi resik untuk latihan penembakan rudal. Namun saat melakukan perjalanan
dari Surabaya menuju perairan selat Bali, kapal selam buatan Jerman tersebut
hilang kontak dan tidak terdeteksi oleh radar.

Menurut rencana, KRI
Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali,
Kamis (22/4). Kapal yang hilang kontak 90 kilometer di utara perairan Bali,
diduga berada di Palung dengan kedalaman 700 meter. 

Terpopuler

Artikel Terbaru