Site icon Prokalteng

Mantan Sales Buka Usaha Fried Chicken, Hasilkan Rp25 Juta per Bulan

Aktivitas para pembeli di Fried Chicken dan Ayam Geprek Putra Borneo di Jalan Tingang, Sabtu (20/5)(HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Fried Chicken dan Ayam Geprek Putra Borneo milik Mukhlis (42) kini memiliki empat cabang di Palangka Raya dan mampu mengantarkan ibu dan adiknya umroh ke tanah suci Mekkah.

Mukhlis menceritakan, awalnya ia seorang sales bagian pengiriman barang di Muara Teweh. Usaha Kentaki dan Ayam Geprek miliknya ini berawal dari usaha keluarga yakni adiknya yang lebih dahulu membuka di daerah Simpang Empat Pinus sekitar 6 tahun lalu.

“Secara bertahap dulu ikut adik, karena lebih dahulu buka usaha. Nama usahanya Nayshila, berbeda dengan nama usaha saya.  Lama ikut adik, kemudian saya buka sendiri dengan nama Putra Borneo, saat ada modal saya kembangkan dengan membuka cabang secara pelahan hingga 4 cabang  dan sudah berjalan selama 6 tahun,” ujarnya saat ditemui di toko miliknya di Jalan Tingang, Sabtu (20/5).

Awal mula membuka usaha, tak langsung berjalan mulus. Ia pun tak memiliki karyawan saat itu, sehingga sempat mendapatkan penghasilan yang kurang memuaskan selama 6 bulan pertama. Untuk toko pertama buka di Jalan Yos Sudarso.

“Selanjutnya, saya mencoba membuka usaha kedua di Jalan RTA Milono. Berjalan sekitar tiga bulan, penjualannya sudah sesuai yang diharapkan karena terus meningkat. Awal merintis sekitar Rp 5 sampai Rp 10 juta per bulan. Itu pun satu tempat saja. Pertama itu saya sendiri belum ada karyawan, karena penjualan berjalan lancar dan omzetnya bagus saya lalu merekrut karyawan satu atau 2 orang, sampai sekarang,” ungkapnya.

Kini penghasilan kotornya pun sudah mencapai Rp20 hingga Rp25 juta dalam sebulannya. Dan sudah mempunyai empat cabang di Palangka Raya. Dari penghasilan yang didapatnya, diakuinya juga terbantu dengan kehadiran aplikasi jasa ojek online. Dari jasa ojek online makanan, setiap harinya para konsumen ada yang membeli lewat aplikasi tersebut.

“Pemasaran lewat online ada melalui jasa ojek online. Dengan  Pemasaran online juga membantu menambah pendapatan usaha tersebut. Ada yang mesan lewat whatsapp juga, tapi pesanannya dengan jumlah yang banyak, 50 kotak atau 20 kotak. Kita mencantumkan nomor whatsapp di spanduk bagi konsumen yang pesan,” tambahnya.

Dari usaha yang digelutinya selama 6 tahun, bapak tiga anak ini mengaku bisa mengantarkan umrah ke tanah suci Mekkah bersama ibu dan adiknya serta mempunyai rumah sendiri.

“Kalau dibandingakn kerjaan kemarin, penghasilan banyak sekarang. Karena memiliki usaha sendiri,” tandasnya. (pri/hfz)

Exit mobile version