32.4 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Usaha Madu Kelulut di Desa Sigi Menjanjikan

PALANGKA RAYA- Usaha madu kelulut rupanya
sangat menjanjikan. Seperti yang dilakukan masyarakat di Desa Sigi, Kecamatan
Kahayan Tengah,Kabupaten Pulang Pisau. Dalam satu bulan bisa dua kali panen,
berkisar 20-30 liter.

“Jika dilihat dari hasilnya, usaha ini sangat
menjanjikan. Harga perliter Rp320 Ribu. Per botol 100 Ml Rp50 ribu dan untuk
botol 250 Ml harganya berkisar antara Rp100-120 Ribu,” kata ketua lembaga
pengelola hutan Desa Sigi, Alten, saat dibincangi prokalteng.co, Sabtu (20/3).

Untuk pemasarannya ujar Alten, dilakukan ke
kantor-kantor.Bahkan untuk saat ini, permintaan madu kelulut cukup banyak, hanya
saja stok madunya kurang,” kata Alten.


Kesulitan yang dialami saat ini kata Alten,
memang terlebih dahulu harus ada tanaman seperti kaliandra atau air mata pengantin,
karena itu untuk makanannya. “Saat ini kita memiliki lokasi yang ukuran 50 X
100 Meter untuk 100 stup, ada juga yang 100 X 200 M. Namun masih dibersihin
lokasinya. Namun kita juga harus tetap menjaga dan merawatatnya dengan baik,
karena sering ada yang lari stupnya dan kita harus sering-sering membersihkan
bawahnya supaya semut gak bisa masuk,” jelasnya.

Baca Juga :  Nilai Tukar Rupiah ke Dolar Hari Ini Turun 25 Poin

Alten juga berharap, ada
kegiatan lagi ekowisata di danau-danau, namun pihaknya masih melihat apa yang
perlu diperbaharui. “Untuk permodalah kita tidak ada masalah karena dari kehutanan
siap membantu,” ucapnya. 

PALANGKA RAYA- Usaha madu kelulut rupanya
sangat menjanjikan. Seperti yang dilakukan masyarakat di Desa Sigi, Kecamatan
Kahayan Tengah,Kabupaten Pulang Pisau. Dalam satu bulan bisa dua kali panen,
berkisar 20-30 liter.

“Jika dilihat dari hasilnya, usaha ini sangat
menjanjikan. Harga perliter Rp320 Ribu. Per botol 100 Ml Rp50 ribu dan untuk
botol 250 Ml harganya berkisar antara Rp100-120 Ribu,” kata ketua lembaga
pengelola hutan Desa Sigi, Alten, saat dibincangi prokalteng.co, Sabtu (20/3).

Untuk pemasarannya ujar Alten, dilakukan ke
kantor-kantor.Bahkan untuk saat ini, permintaan madu kelulut cukup banyak, hanya
saja stok madunya kurang,” kata Alten.


Kesulitan yang dialami saat ini kata Alten,
memang terlebih dahulu harus ada tanaman seperti kaliandra atau air mata pengantin,
karena itu untuk makanannya. “Saat ini kita memiliki lokasi yang ukuran 50 X
100 Meter untuk 100 stup, ada juga yang 100 X 200 M. Namun masih dibersihin
lokasinya. Namun kita juga harus tetap menjaga dan merawatatnya dengan baik,
karena sering ada yang lari stupnya dan kita harus sering-sering membersihkan
bawahnya supaya semut gak bisa masuk,” jelasnya.

Baca Juga :  Nilai Tukar Rupiah ke Dolar Hari Ini Turun 25 Poin

Alten juga berharap, ada
kegiatan lagi ekowisata di danau-danau, namun pihaknya masih melihat apa yang
perlu diperbaharui. “Untuk permodalah kita tidak ada masalah karena dari kehutanan
siap membantu,” ucapnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru