26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Banjir di Kalsel Belum Ganggu Harga Kebutuhan Pokok di Palangka Raya

PALANGKA
RAYA
,PROKALTENG.CO
Banjir yang melanda
Kalimantan
Selatan (kalsel) diperkirakan
dapat
berdampak terhadap
harga
kebutuhan bahan pokok (bapok)
di
Kalimantan Tengah (Kalteng),
Palangka
Raya khususnya. Namun,
dua hari
ini, dampaknya belum terasa.
Harga
bapok masih stabil. Meski, suplai
beberapa jenis bapok terhenti.

 

Kepala
Dinas Perdagangan Dan
Perindustrian
(Disperindag) Kalteng, 
Aster
Bonawaty Mangkusari, melalui
Kasi
Barang Pokok, Barang Penting dan
Distribusi, Isamaliki mengatakan, pantauan Disperindag harga bahan pokok di Kalteng masih normal. Menurut
Isa, sejauh ini pihaknya
memperkirakan
stok kebutuhan
bapok
masih aman untuk beberapa
hari ke depan. Dampak signifikan juga belum ditemukan akibat terputusnya jalur distribusi bahan pokok.

 

“Belum
ada kelangkaan bahan
pokok,
terutamanya ayam karena bi
sa menyuplai sendiri dari Kalteng. Memang dari Banjarmasin tidak menyuplai ayam beberapa hari ini. 
Namun
Kalteng
khususnya Palangka Raya
masih
bisa disuplai peternak Palangka

Baca Juga :  Pro Kontra Keinginan Menteri Keuangan Kenakan Cukai Plastik

Raya,”
kata Isa, Jumat (15/1).

 

Ia
menyampaikan pihaknya telah
berkomunikasi
dengan para peternak
ayam
di Kalteng. Para peternak mengeluhkan
pasokan pakan ayam terhenti akibat terputusnya jalur diatribusi. Kendati demikian, stok ayam ras masih cukup, para peternak menyiasati dengan cara menjual ayamnya sebelum massa panen. Harganya pun masih kisaran Rp35 ribu per kilogram.

 

“Selain
ayam, telur, beras dan bahan
pokok
lainnya masih cukup dan tidak
terpengaruh
terputusnya distribusi dari

Banjarmasin,”
jelasnya.

 

Sementara,
pedagang ikan di Kompleks
Pasar
Kahayan Fitriadi mengungkapkan
untuk
saat ini harga ikan
lele
Rp35 ribu per kilogram, sedangkan
untuk ikan gabus Rp65 ribu per kilogram, dan untuk harga ikan kapar atau belontia dan ikan biawan Rp50 per kilogram.

 

“Harga
ikan di sini masih saya katakan
normal
seperti biasa belum mengalami
kenaikan,
dan belum ada tanda-tanda
kenaikan
harga ikan akibat adanya banjir
di
provinsi tetangga,” ucapnya
seperti dilansir pada Kalteng
Pos Jum’at (15/1).

Baca Juga :  Permodalan Kuat, BRI Bagi Dividen Optimal Dalam Empat Tahun ke Depan

 

Di tempat yang sama seorang pedagang ayam yang enggan menyebutkan namanya
itu menyampaikan,
sampai 
saat
ini juga untuk harga ayam di Kota
Cantik masif cukup relatif stabil di harga
Rp33 ribu per kilogram.
Serupa
dengan Fitriadi harga ayam
pun
belum ada tanda-tanda mengalami
kenaikan,
meskipun salah satu provinsi
penyuplai
ayam ras saat ini sedang dilanda
musibah banjir yang tentunya bias mengganggu pendistribusian ayam. Dirinya
mengakui memperoleh ayam
ras
ini dari multi sumber supplier yaitu
dari Kabupaten Pulang Pisau, di sekitar daerah Tangkiling, Kalampangan dan juga dari perusahaan distribusi ayam yang ada di
Kalsel.

PALANGKA
RAYA
,PROKALTENG.CO
Banjir yang melanda
Kalimantan
Selatan (kalsel) diperkirakan
dapat
berdampak terhadap
harga
kebutuhan bahan pokok (bapok)
di
Kalimantan Tengah (Kalteng),
Palangka
Raya khususnya. Namun,
dua hari
ini, dampaknya belum terasa.
Harga
bapok masih stabil. Meski, suplai
beberapa jenis bapok terhenti.

 

Kepala
Dinas Perdagangan Dan
Perindustrian
(Disperindag) Kalteng, 
Aster
Bonawaty Mangkusari, melalui
Kasi
Barang Pokok, Barang Penting dan
Distribusi, Isamaliki mengatakan, pantauan Disperindag harga bahan pokok di Kalteng masih normal. Menurut
Isa, sejauh ini pihaknya
memperkirakan
stok kebutuhan
bapok
masih aman untuk beberapa
hari ke depan. Dampak signifikan juga belum ditemukan akibat terputusnya jalur distribusi bahan pokok.

 

“Belum
ada kelangkaan bahan
pokok,
terutamanya ayam karena bi
sa menyuplai sendiri dari Kalteng. Memang dari Banjarmasin tidak menyuplai ayam beberapa hari ini. 
Namun
Kalteng
khususnya Palangka Raya
masih
bisa disuplai peternak Palangka

Baca Juga :  Pro Kontra Keinginan Menteri Keuangan Kenakan Cukai Plastik

Raya,”
kata Isa, Jumat (15/1).

 

Ia
menyampaikan pihaknya telah
berkomunikasi
dengan para peternak
ayam
di Kalteng. Para peternak mengeluhkan
pasokan pakan ayam terhenti akibat terputusnya jalur diatribusi. Kendati demikian, stok ayam ras masih cukup, para peternak menyiasati dengan cara menjual ayamnya sebelum massa panen. Harganya pun masih kisaran Rp35 ribu per kilogram.

 

“Selain
ayam, telur, beras dan bahan
pokok
lainnya masih cukup dan tidak
terpengaruh
terputusnya distribusi dari

Banjarmasin,”
jelasnya.

 

Sementara,
pedagang ikan di Kompleks
Pasar
Kahayan Fitriadi mengungkapkan
untuk
saat ini harga ikan
lele
Rp35 ribu per kilogram, sedangkan
untuk ikan gabus Rp65 ribu per kilogram, dan untuk harga ikan kapar atau belontia dan ikan biawan Rp50 per kilogram.

 

“Harga
ikan di sini masih saya katakan
normal
seperti biasa belum mengalami
kenaikan,
dan belum ada tanda-tanda
kenaikan
harga ikan akibat adanya banjir
di
provinsi tetangga,” ucapnya
seperti dilansir pada Kalteng
Pos Jum’at (15/1).

Baca Juga :  Permodalan Kuat, BRI Bagi Dividen Optimal Dalam Empat Tahun ke Depan

 

Di tempat yang sama seorang pedagang ayam yang enggan menyebutkan namanya
itu menyampaikan,
sampai 
saat
ini juga untuk harga ayam di Kota
Cantik masif cukup relatif stabil di harga
Rp33 ribu per kilogram.
Serupa
dengan Fitriadi harga ayam
pun
belum ada tanda-tanda mengalami
kenaikan,
meskipun salah satu provinsi
penyuplai
ayam ras saat ini sedang dilanda
musibah banjir yang tentunya bias mengganggu pendistribusian ayam. Dirinya
mengakui memperoleh ayam
ras
ini dari multi sumber supplier yaitu
dari Kabupaten Pulang Pisau, di sekitar daerah Tangkiling, Kalampangan dan juga dari perusahaan distribusi ayam yang ada di
Kalsel.

Terpopuler

Artikel Terbaru