30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

BI Optimistis Kinerja Ekonomi Kalteng Kembali Meningkat, Ini Indikator

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah sempat terpukul akibat pandemic
Covid-19, dimana untuk Provinsi Kalimantan Tengah efeknya betul-betul terasa
sejak triwulan II tahun 2020. Hal itu ditandai dengan kontraksi pertumbuhan
ekonomi.

Ekonomi Kalimantan Tengah yang
sempat tumbuh pada triwulan I 2020, terkontraksi pada dua triwulan berikutnya,
masing-masing sebesar -3,15% (yoy) pada triwulan II 2020 dan sebesar -3,12% (yoy)
pada triwulan III 2020.

Namun secara berangsur-angsur
seiring upaya pemulihan ekonomi daerah yang dilakukan secara gradual, hasilnya
mulai terlihat sejak berakhirnya triwulan III 2020. Meskipun secara agregat
ekonomi daerah pada tahun 2020 belum sepenuhnya normal seperti kondisi sebelum
pandemi.

Menurut Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Rihando, beberapa indikator ekonomi
daerah sampai dengan akhir 2020, baik dari sisi permintaan maupun penawaran
menunjukkan adanya perbaikan dengan potensi pertumbuhan.

“Dari sisi permintaan, indikasi
pemulihan ekonomi terlihat dari meningkatnya aktivitas ekonomi, baik dari
indikator mobilitas masyarakat, konsumsi pemerintah, rumah tangga, ekspor-impor
dan investasi,” kata Rihando, Senin (11/1/2021).

Berdasarkan data Google Mobility Report Desember 2020,
lanjut Rihando, mobilitas masyarakat di tempat tempat umum mengalami
peningkatan terutama pada kategori grocery
pharmacy
(pasar supermarket, apotek), transit
stations
(halte terminal, bandara) dan retail
recreations
(restoran cafe, mall, bioskop museum, dan perpustakaan).

Sedangkan, pada kategori
workplaces menunjukkan pergerakan yang statis dan berpola sesuai dengan
kebijakan Work From Home (WFH) dari instansi dan perkantoran. Hal ini, sebut
dia, turut dikonfirmasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalimantan
Tengah yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas di pelabuhan dan bandara.

Frekuensi kunjungan kapal laut di
pelabuhan pada November 2020 naik sebesar 1,64%, dengan jumlah penumpang
melalui transportasi laut naik 2,29% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga :  Pinang Paylater Permudah Pelaku Usaha AgenBRILink Akses Permodalan

“Demikian juga dengan frekuensi
penerbangan pada November 2020 naik sebesar 2,82% dengan jumlah penumpang
transportasi udara tumbuh sebesar 19,46% dan lalu lintas barang melalui udara
juga tumbuh sebesar 13,24% dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ungkapnya.

Selain itu, ekonomi daerah pada
triwulan IV 2020 turut ditopang oleh meningkatnya konsumsi, baik rumah tangga
maupun pemerintah. Perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), hari raya
Natal dan Tahun Baru 2021, menjadi salah satu faktor yang mendorong membaiknya
konsumsi rumah tangga.

Sedangkan kinerja konsumsi
pemerintah, dipengaruhi oleh pesta demokrasi, pemilihan Gubernur bulan Desember
2020 yang berjalan lancar dan aman serta realisasi penyaluran bansos di sejumlah
daerah pada akhir tahun yang menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi, di tengah
keterbatasan akibat pandemi COVID-19.

Demikian halnya pada indikator
investasi, diprakirakan meningkat sesuai pola realisasi pembangunan proyek
pemda pada akhir tahun serta normalisasi aktivitas investasi swasta seiring
dengan perbaikan kondisi dunia usaha pasca dimulainya era adaptasi kebiasaan
baru.

Dari sisi penawaran, kinerja
sektor pertambangan diprakirakan meningkat mengikuti pola musiman, dimana
terjadi kenaikan permintaan global menjelang musim dingin khususnya oleh negara
mitra Jepang. Selain itu, permintaan masyarakat yang meningkat menjelang dan saat
hari raya Natal dan Tahun Baru 2021, turut mendorong kinerja lapangan usaha
(LU) perdagangan yang sempat lesu selama masa awal pandemi.

Dari sisi LU akomodasi, pada
November 2020 mencatat adanya peningkatan tingkat hunian kamar hotel bintang
dan nonbintang dibandingkan bulan sebelumya, masing-masing sebesar 4,74% dan
1,47%. “Jumlah tamu mengalami peningkatan sebesar 7,78% untuk hotel bintang dan
1,06% untuk hotel nonbintang,” ujarnya.

Sedangkan pada LU industri
pengolahan, Industri CPO diprakirakan mengalami akselerasi sejalan dengan peak
crop yang terjadi pada triwulan IV serta kenaikan harga CPO akibat meningkatnya
permintaan global seiring mobilitas masyarakat yang mulai pulih. Sementara itu,
kinerja pada LU konstruksi diperkirakan kembali membaik seiring pola capaian
target realisasi APBD yang terjadi pada akhir tahun 2020.

Baca Juga :  BUMDes Harus Berbentuk Koperasi

Momentum pemulihan ekonomi
daerah, diperkirakan berlanjut pada tahun 2021 dan perlu dijaga
kesinambungannya melalui sinergi membangun optimisme antar pihak yang didukung
oleh komunikasi kuat oleh media. Beberapa indikator pemulihan tahun 2021 telah
terlihat, yaitu adanya vaksin COVID-19, terjaganya mobilitas masyarakat,
pemulihan ekonomi negara partner dagang dan program pemerintah dalam berbagai
sektor.

Vaksinasi COVID-19 akan menjadi game changer pemulihan ekonomi tahun
2021. Namun efektivitasnya akan tergantung dari penerapan protokol COVID-19
yang disiplin dan ketat oleh masyarakat. Selama masa vaksinasi, akan dibutuhkan
waktu dalam distribusi dan proses vaksinasi kepada seluruh warga negara.
Sehingga, melalui vaksinasi yang disertai dengan protokol COVID-19 yang baik,
akan menjaga keberlangsungan mobilitas masyarakat, menciptakan aktivitas
ekonomi, mendorong konsumsi dan meningkatkan permintaan yang lebih baik.

Selain itu, dari sisi eksternal
pemulihan ekonomi daerah akan terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi negara
partner dagang yang telah terjadi lebih dahulu meskipun tidak sebesar kondisi
sebelum pandemi. Komoditas ekspor yang akan memberikan dampak pada neraca
perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Tengah yaitu batubara dan CPO.

“Demikian juga program nasional
food estate, apabila berjalan dengan lancar diperkirakan memberikan multiplier effect yang besar bagi
perekonomian daerah baik dari sisi konsumsi, investasi maupun ekspor-impor. Mari
bersinergi membangun optimisme pemulihan ekonomi demi masa depan yang lebih
baik,” pungkas Rihando. 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah sempat terpukul akibat pandemic
Covid-19, dimana untuk Provinsi Kalimantan Tengah efeknya betul-betul terasa
sejak triwulan II tahun 2020. Hal itu ditandai dengan kontraksi pertumbuhan
ekonomi.

Ekonomi Kalimantan Tengah yang
sempat tumbuh pada triwulan I 2020, terkontraksi pada dua triwulan berikutnya,
masing-masing sebesar -3,15% (yoy) pada triwulan II 2020 dan sebesar -3,12% (yoy)
pada triwulan III 2020.

Namun secara berangsur-angsur
seiring upaya pemulihan ekonomi daerah yang dilakukan secara gradual, hasilnya
mulai terlihat sejak berakhirnya triwulan III 2020. Meskipun secara agregat
ekonomi daerah pada tahun 2020 belum sepenuhnya normal seperti kondisi sebelum
pandemi.

Menurut Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Rihando, beberapa indikator ekonomi
daerah sampai dengan akhir 2020, baik dari sisi permintaan maupun penawaran
menunjukkan adanya perbaikan dengan potensi pertumbuhan.

“Dari sisi permintaan, indikasi
pemulihan ekonomi terlihat dari meningkatnya aktivitas ekonomi, baik dari
indikator mobilitas masyarakat, konsumsi pemerintah, rumah tangga, ekspor-impor
dan investasi,” kata Rihando, Senin (11/1/2021).

Berdasarkan data Google Mobility Report Desember 2020,
lanjut Rihando, mobilitas masyarakat di tempat tempat umum mengalami
peningkatan terutama pada kategori grocery
pharmacy
(pasar supermarket, apotek), transit
stations
(halte terminal, bandara) dan retail
recreations
(restoran cafe, mall, bioskop museum, dan perpustakaan).

Sedangkan, pada kategori
workplaces menunjukkan pergerakan yang statis dan berpola sesuai dengan
kebijakan Work From Home (WFH) dari instansi dan perkantoran. Hal ini, sebut
dia, turut dikonfirmasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalimantan
Tengah yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas di pelabuhan dan bandara.

Frekuensi kunjungan kapal laut di
pelabuhan pada November 2020 naik sebesar 1,64%, dengan jumlah penumpang
melalui transportasi laut naik 2,29% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga :  Pinang Paylater Permudah Pelaku Usaha AgenBRILink Akses Permodalan

“Demikian juga dengan frekuensi
penerbangan pada November 2020 naik sebesar 2,82% dengan jumlah penumpang
transportasi udara tumbuh sebesar 19,46% dan lalu lintas barang melalui udara
juga tumbuh sebesar 13,24% dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ungkapnya.

Selain itu, ekonomi daerah pada
triwulan IV 2020 turut ditopang oleh meningkatnya konsumsi, baik rumah tangga
maupun pemerintah. Perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), hari raya
Natal dan Tahun Baru 2021, menjadi salah satu faktor yang mendorong membaiknya
konsumsi rumah tangga.

Sedangkan kinerja konsumsi
pemerintah, dipengaruhi oleh pesta demokrasi, pemilihan Gubernur bulan Desember
2020 yang berjalan lancar dan aman serta realisasi penyaluran bansos di sejumlah
daerah pada akhir tahun yang menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi, di tengah
keterbatasan akibat pandemi COVID-19.

Demikian halnya pada indikator
investasi, diprakirakan meningkat sesuai pola realisasi pembangunan proyek
pemda pada akhir tahun serta normalisasi aktivitas investasi swasta seiring
dengan perbaikan kondisi dunia usaha pasca dimulainya era adaptasi kebiasaan
baru.

Dari sisi penawaran, kinerja
sektor pertambangan diprakirakan meningkat mengikuti pola musiman, dimana
terjadi kenaikan permintaan global menjelang musim dingin khususnya oleh negara
mitra Jepang. Selain itu, permintaan masyarakat yang meningkat menjelang dan saat
hari raya Natal dan Tahun Baru 2021, turut mendorong kinerja lapangan usaha
(LU) perdagangan yang sempat lesu selama masa awal pandemi.

Dari sisi LU akomodasi, pada
November 2020 mencatat adanya peningkatan tingkat hunian kamar hotel bintang
dan nonbintang dibandingkan bulan sebelumya, masing-masing sebesar 4,74% dan
1,47%. “Jumlah tamu mengalami peningkatan sebesar 7,78% untuk hotel bintang dan
1,06% untuk hotel nonbintang,” ujarnya.

Sedangkan pada LU industri
pengolahan, Industri CPO diprakirakan mengalami akselerasi sejalan dengan peak
crop yang terjadi pada triwulan IV serta kenaikan harga CPO akibat meningkatnya
permintaan global seiring mobilitas masyarakat yang mulai pulih. Sementara itu,
kinerja pada LU konstruksi diperkirakan kembali membaik seiring pola capaian
target realisasi APBD yang terjadi pada akhir tahun 2020.

Baca Juga :  BUMDes Harus Berbentuk Koperasi

Momentum pemulihan ekonomi
daerah, diperkirakan berlanjut pada tahun 2021 dan perlu dijaga
kesinambungannya melalui sinergi membangun optimisme antar pihak yang didukung
oleh komunikasi kuat oleh media. Beberapa indikator pemulihan tahun 2021 telah
terlihat, yaitu adanya vaksin COVID-19, terjaganya mobilitas masyarakat,
pemulihan ekonomi negara partner dagang dan program pemerintah dalam berbagai
sektor.

Vaksinasi COVID-19 akan menjadi game changer pemulihan ekonomi tahun
2021. Namun efektivitasnya akan tergantung dari penerapan protokol COVID-19
yang disiplin dan ketat oleh masyarakat. Selama masa vaksinasi, akan dibutuhkan
waktu dalam distribusi dan proses vaksinasi kepada seluruh warga negara.
Sehingga, melalui vaksinasi yang disertai dengan protokol COVID-19 yang baik,
akan menjaga keberlangsungan mobilitas masyarakat, menciptakan aktivitas
ekonomi, mendorong konsumsi dan meningkatkan permintaan yang lebih baik.

Selain itu, dari sisi eksternal
pemulihan ekonomi daerah akan terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi negara
partner dagang yang telah terjadi lebih dahulu meskipun tidak sebesar kondisi
sebelum pandemi. Komoditas ekspor yang akan memberikan dampak pada neraca
perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Tengah yaitu batubara dan CPO.

“Demikian juga program nasional
food estate, apabila berjalan dengan lancar diperkirakan memberikan multiplier effect yang besar bagi
perekonomian daerah baik dari sisi konsumsi, investasi maupun ekspor-impor. Mari
bersinergi membangun optimisme pemulihan ekonomi demi masa depan yang lebih
baik,” pungkas Rihando. 

Terpopuler

Artikel Terbaru