BARITO KUALA, PROKALTENG.CO – Berkat dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Klaster Jamur Danda Jaya (DJ), mampu membantu perekonomian warga di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantauh Badauh Kabupaten Barito Kuala dan menjadikan UMKM naik kelas.
Lokasi UMKM Klaster Jamur DJ yang diambil dari nama desa tempat rumah jamur milik Dewi Nurila Sari (35) beserta 10 orang yang bekerja di UMKM Klaster Jamur ini, terbilang jauh dari perkotaan atau di pelosok wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Butuh waktu sekitar 45 menit jika berangkat dari Kota Banjarmasin.

Tepat di belakang rumah jamur, sebanyak ribuan baglog tersusun rapi di rumah dengan luasan sekitar 8 x 6 meter. Meski saat itu baru beberapa jamur tiram yang tumbuh.
Senin (4/3), prokalteng pun sempat mendatangi lokasi rumah jamur dan mencicipi produk jamur krispi olahan wanita yang mempunyai dua anak tersebut. Memang diakui, krispinya lebih berasa dan enak. Selain itu, penulis juga sempat mencicipi bakso jamur yang disediakan. Bakso Jamur tersebut terasa enak dan kurang lebih seperti memakan bakso daging.
Dewi mengaku bukan orang asli Desa Danda Jaya. Melainkan pendatang baru dari Magelang, Jawa Tengah. Usaha yang menjadi mata pencaharian ini murni berkat dukungan dari BRI. Bahkan ide olahan jamur krispi sendiri muncul dari saran BRI. ”Kalau sekarang jamur krispi sama bakso jamur,” ujarnya.
Saat ini, Dewi mengungkapkan penjualan jamur krispi paling jauh ke wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Yakni Kota Sampit dan Muara Teweh. Pemasarannya sendiri melalui media sosial instagram. ”Ada malah minta terus, cuman ini kalau sempat di sini sudah terlayani, baru dilempar kesana (luar daerah,red),” bebernya.
Dia menjelaskan, produksi jamur krispi tidak menentu. Jika benar-benar tidak ada pekerjaan, produksi jamur krispi bisa sampai 100 pcs. Kadang-kadang juga hanya bisa memproduksi 10 pcs jamur krispi. ”Sebagian dijual segar (jamur tiram,red) sebagian dibuat krispi,” jelasnya.
Dewi mengakui, permodalan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dipermudah oleh BRI. Dia meminjam KUR nominal paling besar Rp250 juta dalam kurun pembayaran 2 tahun.
”Bantuan BRI di Klaster Jamur, peralatan pembuatan jamur krispi, rumah jamur, kemasan jamur krispi, sama pelatihan-pelatihan – pelatihan branding produk, dan pelatihan pemasaran produk,” jelasnya.
Dia mengaku sudah mendapatkan bantuan sejak tahun 2021. Saat ini, usahanya sudah berjalan sekitar kurang lebih 2 tahun banyak manfaat yang didapat. Terutama untuk menambah perekonomian anggota dan dirinya pribadi.
”Karena ada bantuan rumah jamur, banyak mengajak warga untuk bikin jamur menambah perekonomian mereka,” imbuhnya.
Terpisah, Pimpinan Cabang BRI Marabahan Edwin Agus Franico Sipayung mengatakan, pembinaan yang sudah BRI lakukan adalah memberikan bantuan berupa pembangunan Rumah Jamur, sebagai prasarana produksi yang dibutuhkan untuk memperbesar kapasitas produksi jamur.
Dia menjelaskan. Dalam pembinaan UMKM pada saat itu, BRI mengkhawatirkan penambahan produksi jamur yang signifikan tidak sejalan dengan kemampuan penyerapan produk oleh pasar yang ada. Jika pasar tidak bisa menyerap hasil produksi jamur segar, maka dapat dipastikan jamur akan busuk sehingga tidak memiliki manfaat ekonomis lagi. Pada akhirnya pelaku usaha UMKM jamur rugi dan bahkan bangkrut.
Oleh karena itu, sebut Edwin BRI dalam pembinaannya memikirkan cara mengoptimalkan hasil produksi jamur segar. Sehingga, muncul ide bakso jamur dan jamur krispi yang memang masih belum ada di Barito Kuala pada saat itu.
”Dengan menjadikan olahan jamur, daya tahan jamur relatif meningkat karena sudah mengalami pengolahan dan pengemasan. Dan adanya proses pengolahan dan kemasan secara otomatis meningkatkan nilai jual produk jamur,” ujarnya, Kamis (8/3).
Dia menerangkan, BRI melakukan pembinaan kepada UMKM Jamur DJ agar memaksimalkan penjualan produk dalam skala luas. Pembinaan tersebut dilakukan dengan program pengembangan klaster unggulan.
”Mengundang pelaku usaha UMKM budidaya jamur ini untuk ikut pelatihan bagaimana meningkatkan nilai jual produk, termasuk pengemasan, tampilan, perizinan, pengolahan dan sebagainya. Dan jadilah produknya seperti yang saat ini beredar,” imbuhnya.
Edwin menjelaskan, untuk mendorong pengembangan usaha pelaku jamur DJ dalam skala yang lebih besar lagi, BRI memberikan dukungan berupa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).
”Segala upaya yang telah kami lakukan kami harap bisa mengangkat perekonomian pelaku UMKM Jamur Danda Jaya,” ungkapnya.(hfz)