30 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

3.200 Tekon di Kotim Mulai Diseleksi

SAMPIT, PROKALTENG.CO-Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai hari melaksanakan seleksi terhadap 3.200 orang tenaga kontrak (Tekon) yang ada di daerah ini untuk dilakukan rasionalisasi dengan target pengurangan sekitar 1.000 orang.

Pelaksanaannya di tiga tempat yaitu gedung tenis di kompleks Stadion 29 November Sampit. Di lokasi ini seleksi diikuti tenaga kontrak bidang teknis dan administrasi, RSUD dr Murjani Sampit bagi tenaga kontrak bidang kesehatan dan di Balai Pelatihan Guru bagi tenaga kontrak bidang pendidikan.

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor melakukan pemantauan terhadap seleksi tersebut dan dirinya mengatakan, kalau mengacu pada aturan maka tenaga kontrak seharusnya dihapuskan, tetapi dirinya menilai kebijakan ini tidak bisa serta merta diterapkan di daerah karena tenaga kontrak ini masih sangat dibutuhkan, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan di perdesaan.

“Hari ini saya memantau langsung kegiatan pelaksanaan seleksi terhadap tenaga kontrak yang ada di Kabupaten Kotim dan target saya pengurangan kalau bisa antara 700 sampai 1000 orang, kalau memang memungkinkan. Tetapi kalau pengurangan itu akan berakibat terhadap kinerja pemerintah daerah, saya juga akan mempertimbangkannya kembali,” kata Bupati Halikinnor, Kamis (23/5).

Baca Juga :  Kemenkumham Sabet 3 Penghargaan dari BKN Award 2023

Dirinya juga mengaku sudah menyampaikan masalah ini kepada pemerintah pusat, dan  seleksi tenaga kontrak ini bukan berarti ingin melanggar aturan. Pemerintah daerah mempunyai argumentasi bahwa ini tidak mungkin serta merta dihapus sepanjang kebijakan pemerintah pusat juga membatasi kuota penerimaan aparatur sipil negara (ASN).

“Kami memilih menyeleksi bahwa tenaga kontrak yang benar-benar dibutuhkan maka akan tetap dipertahankan, tetapi bagi yang kinerjanya dinilai tidak sesuai harapan maka kontrak kerjanya tidak akan diperpanjang, karena kami betul-betul menyesuaikan kebutuhan. Saya juga berharap dengan berkurangnya tenaga kontrak maka ASN yang terdiri PNS dan PPPK bekerja lebih maksimal,” ujar Halikin.

 

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kotim Kamaruddin Makkalepu menambahkan, evaluasi tenaga kontrak ini dilaksanakan kepada seluruh tenaga kontrak yang ada didaerah ini, seleksi ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni tes tertulis bagi lulusan SMA hingga S1, serta tes wawancara bagi kelompok jabatan atau pelaksana lapangan.

Baca Juga :  Hepatitis B Tidak Ada Laporan, Flu dan Diare Terbanyak

“Dari 3.200 tenaga kontrak, sekitar 2.700 orang peserta seleksi tes tertulis, sedangkan sisanya menjalani seleksi wawancara oleh pimpinan satuan organisasi perangkat daerah masing-masing seperti petugas kebersihan, keamanan, sopir dan lainnya itu evaluasinya melalui penilaian kinerja dan disiplin oleh OPD, Ada yang tidak tamat SD, mereka juga dievaluasi dari nilainya yang nanti keputusan akhirnya akan ditetapkan oleh panitia evaluasi,” ujar Kamaruddin.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO-Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai hari melaksanakan seleksi terhadap 3.200 orang tenaga kontrak (Tekon) yang ada di daerah ini untuk dilakukan rasionalisasi dengan target pengurangan sekitar 1.000 orang.

Pelaksanaannya di tiga tempat yaitu gedung tenis di kompleks Stadion 29 November Sampit. Di lokasi ini seleksi diikuti tenaga kontrak bidang teknis dan administrasi, RSUD dr Murjani Sampit bagi tenaga kontrak bidang kesehatan dan di Balai Pelatihan Guru bagi tenaga kontrak bidang pendidikan.

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor melakukan pemantauan terhadap seleksi tersebut dan dirinya mengatakan, kalau mengacu pada aturan maka tenaga kontrak seharusnya dihapuskan, tetapi dirinya menilai kebijakan ini tidak bisa serta merta diterapkan di daerah karena tenaga kontrak ini masih sangat dibutuhkan, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan di perdesaan.

“Hari ini saya memantau langsung kegiatan pelaksanaan seleksi terhadap tenaga kontrak yang ada di Kabupaten Kotim dan target saya pengurangan kalau bisa antara 700 sampai 1000 orang, kalau memang memungkinkan. Tetapi kalau pengurangan itu akan berakibat terhadap kinerja pemerintah daerah, saya juga akan mempertimbangkannya kembali,” kata Bupati Halikinnor, Kamis (23/5).

Baca Juga :  Kemenkumham Sabet 3 Penghargaan dari BKN Award 2023

Dirinya juga mengaku sudah menyampaikan masalah ini kepada pemerintah pusat, dan  seleksi tenaga kontrak ini bukan berarti ingin melanggar aturan. Pemerintah daerah mempunyai argumentasi bahwa ini tidak mungkin serta merta dihapus sepanjang kebijakan pemerintah pusat juga membatasi kuota penerimaan aparatur sipil negara (ASN).

“Kami memilih menyeleksi bahwa tenaga kontrak yang benar-benar dibutuhkan maka akan tetap dipertahankan, tetapi bagi yang kinerjanya dinilai tidak sesuai harapan maka kontrak kerjanya tidak akan diperpanjang, karena kami betul-betul menyesuaikan kebutuhan. Saya juga berharap dengan berkurangnya tenaga kontrak maka ASN yang terdiri PNS dan PPPK bekerja lebih maksimal,” ujar Halikin.

 

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kotim Kamaruddin Makkalepu menambahkan, evaluasi tenaga kontrak ini dilaksanakan kepada seluruh tenaga kontrak yang ada didaerah ini, seleksi ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni tes tertulis bagi lulusan SMA hingga S1, serta tes wawancara bagi kelompok jabatan atau pelaksana lapangan.

Baca Juga :  Hepatitis B Tidak Ada Laporan, Flu dan Diare Terbanyak

“Dari 3.200 tenaga kontrak, sekitar 2.700 orang peserta seleksi tes tertulis, sedangkan sisanya menjalani seleksi wawancara oleh pimpinan satuan organisasi perangkat daerah masing-masing seperti petugas kebersihan, keamanan, sopir dan lainnya itu evaluasinya melalui penilaian kinerja dan disiplin oleh OPD, Ada yang tidak tamat SD, mereka juga dievaluasi dari nilainya yang nanti keputusan akhirnya akan ditetapkan oleh panitia evaluasi,” ujar Kamaruddin.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru