Site icon Prokalteng

Dukung Program Net Zero Emission, PLN Perpanjang Kontrak Pembelian Excess Power Pembangkit EBT

PT PLN UID Kalselteng terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi melalui optimalisasi pemanfaatan EBT. (FOTO PLN)

PROKALTENG.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi melalui optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Langkah ini diwujudkan dengan perpanjangan 7 kontrak kerja sama dan penandatanganan satu Memorandum of Understanding (MoU) baru untuk pemanfaatan kelebihan tenaga listrik (Excess Power) berbasis EBT.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (10/01) di Jakarta, dihadiri oleh Executive Vice President Pengendalian Pembangkit dan IPP PT PLN (Persero) Emir Muhaimin, General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki, jajaran direktur mitra kerja PLN, serta jajaran manajemen PLN UID Kalselteng.

Perusahaan yang melakukan penandatangan dengan PLN UID Kalselteng tersebut diantaranya, PLTBg Maju Aneka Sawit, PLTBg Sukajadi Sawit Mekar, PLTBg Unggul Lestari di Kotawaringin Timur, PLTBg Sawit Graha Manunggal di Barito Timur, PLTBg Tapian Nadenggan di Seruyan, serta PLTBm Korintiga Hutani di Kotawaringin Barat.

Total kapasitas daya yang dihasilkan mencapai 22,1 Megawatt (MW), dengan total pemanfaatan excess power sebesar 10,6 MW yang berasal dari bahan bakar biogas dan biomassa.

Selain itu, dalam rangka memperluas jangkauan kerjasama, PLN juga menandatangani MoU dengan PT Multipersada Gatramegah untuk pemanfaatan excess power PLTBg sebesar 1,6 MW.

Executive Vice President Pengendalian Pembangkit dan IPP PT PLN (Persero), Emir Muhaimin, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.

“Kami turut bangga dengan pertumbuhan pembangkit berbasis energi terbarukan seperti biogas dan biomassa. Pemanfaatan bahan baku dari limbah ini tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian lingkungan yang lebih baik,” ucapnya.

Emir juga menambahkan bahwa langkah ini menjadi bukti nyata sinergi antara PLN dan mitra untuk mendukung target NZE 2060.

“Kerja sama ini adalah wujud nyata komitmen bersama dalam mengoptimalkan excess power yang berbasis EBT. Kami percaya bahwa kolaborasi semacam ini akan menjadi kunci dalam mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau,” tuturnya.

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, turut menyampaikan pandangannya.

“Kerja sama ini merupakan wujud kolaborasi bersama dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada energi. Kalimantan, selain dikenal dengan sumber daya batu bara, memiliki potensi sumber daya terbarukan yang besar, seperti biogas dari limbah olahan pabrik kelapa sawit serta biomassa dari limbah pengolahan kayu yang dimanfaatkan untuk pembangkit,” jelasnya.

Ahmad Syauki juga menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

“Saat ini, kapasitas pembangkit EBT di Kalselteng baru mencapai 42,6 MW atau sekitar 3,8% dari total daya mampu pasok sebesar 1.103 MW. Namun, potensi pengembangan kapasitas ini sangat besar, seperti PLTA Busang, PLTA Kusan di Tanah Bumbu, rencana PLTS Terapung di Riam Kanan, hingga program co-firing di PLTU Pulang Pisau dan Asam-Asam,” paparnya.

Direktur Utama PT Multipersada Gatramegah, Harry, menyambut baik kerja sama ini.

“Kami berkomitmen untuk mendukung PLN dalam mencapai target NZE 2060. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami melalui MoU ini. Kami siap berkontribusi bersama PLN untuk masa depan energi yang lebih hijau,” tegasnya.

Dengan langkah ini, PLN terus memperkuat upaya nyata dalam transisi energi dan swasembada energi sesuai dengan amanah dalam program Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia.

Langkah ini mendukung pengembangan energi hijau dan memastikan keberlanjutan bagi generasi penerus yang akan datang. (tim)

Exit mobile version