PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menginisiasi rapat optimalisasi lahan mendukung ketahanan pangan, khusus Jagung Tahun 2025, di Gedung Graha Bhayangkara Mapolda setempat, Kamis (30/1/2025).
Kegiatan dipimpin oleh Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Rakhmad Setyadi, mewakili Kapolda Irjen Pol Djoko Poerwanto. Kegiatan dihadiri oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Andi Nur Alamsyah dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kalteng, Sri Widanarni, sejumlah unsur forkopimda serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
“Rapat ini merupakan tindak lanjut optimalisasi swasembada pangan khususnya komiditi jagung di wilayah Provinsi Kalteng seluas 208 hektare bisa terealisasi,” ucap wakapolda.
Harapannya, melalui forum ini dapat menyatukan frekuensi, sehingga seluruh bagian yang mendukung dalam program ketahanan pangan secara nasional ini betul-betul efektif, mulai dari penanaman, titik panen dan hilirisasi.
“Rapat ini merupakan salah satu hal terpenting mendukung kesuksesan ketahanan pangan nasional. Melalui sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan TNI-Polri dalam memaksimalkan lahan untuk produksi pangan di wilayah Kalteng,” ujarnya.
Dirjen PSP Kementan RI menegaskan, Provinsi Kalteng memiliki potensi besar dalam mendukung target swasembada jagung nasional. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, serta pelaku usaha, termasuk Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), target produksi nasional sebesar 200 ribu hektare dapat tercapai.
“Saya optimis, dengan potensi yang dimiliki Kalimantan Tengah, target 200 ribu hektare bisa dicapai dan direalisasikan dalam waktu dekat,” ujar Andi Nur Alamsyah.
Andi menekankan, keberhasilan program swasembada jagung tidak hanya bergantung pada ketersediaan lahan tetapi juga infrastruktur pertanian yang memadai, aksesibilitas pupuk, serta dukungan kebijakan yang berpihak pada petani.
“Oleh karena itu, Kementerian Pertanian akan terus mengawal program ini agar berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan produksi jagung di Kalimantan Tengah,” tutupnya. (jef)