PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO-Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II (Persero) Ardha Wulanigara selaku kepala pengelola Bandara Tjilik Riwut melalui Manajer Operasional Maulid Sakti membenarkan ada tiga jadwal penerbangan yang ditunda kemarin pagi.
“Kabut asap berdampak pada tertundanya tiga penerbangan pesawat tujuan Jakarta dan Surabaya,” terang Maulid kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.jawapos.com), Rabu (27/9/2023).
Tiga penerbangan yang ditunda itu yakni penerbangan Batik Air dengan nomor flight ID 6201 tujuan Jakarta, pesawat Lion Air dengan nomor flight JT 683 tujuan Surabaya, dan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor flight GA 555 tujuan Jakarta. Ketiga pesawat itu seharusnya berangkat sekitar pukul 07.00 WIB, tetapi mengalami penundaan sekitar satu setengah jam dari jadwal awal.
Penundaan penerbangan tiga pesawat itu, kata Maulid, disebabkan kabut asap yang menyelimuti landasan pacu, sehingga menghalangi jarak pandang sang pilot. Ditambahkannya, berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG, jarak pandang (visibility) di sekitar bandara pukul 07.00 WIB-09.15 WIB hanya berkisar 400-500 meter.
Itu dianggap tidak memenuhi syarat untuk keamanan penerbangan pesawat, baik yang akan lepas landas maupun yang mendarat. “Jarak minimal untuk visibility (jarak pandang pilot) adalah 800 meter,” tuturnya.
Akibat kondisi itu, 499 penumpang mengalami penundaan keberangkatan. Namun ketiga pesawat tersebut akhirnya bisa lepas landas setelah kabut asap di sekitar bandara mulai berkurang.
“Semua pesawat akhirnya bisa terbang sekitar pukul 09.00 WIB,” terang Maulid.
Maulid mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak BMKG dan satgas penanganan karhutla. Juga berkolaborasi dengan maskapai penerbangan untuk menginformasikan kepada para calon penumpang terkait jadwal penerbangan pesawat selama adanya bencana kabut asap.
Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum punya rencana untuk menghentikan aktivitas kegiatan penerbangan karena kabut asap yang melanda Kalteng saat ini.
“Penerbangan itu tergantung visibility pilot, kebetulan pagi tadi BMKG mengumumkan kalau visibility turun, cuman 500 meter karena ada ketebalan kabut (asap), sehingga dianggap tidak aman untuk penerbangan, tetapi setelah itu kondisi normal lagi,” ujarnya.
Dikatakannya, pihak bandara selalu berpegang pada aturan yang dikeluarkan pemerintah terkait SOP layanan keamanan dan keselamatan penumpang pesawat. “Kami berpegang pada prosedur pelayanan di bandara, bila dinyatakan tidak ada kendala, berarti kegiatan penerbangan di bandara tidak bermasalah dan aman,” ucapnya.
Maulid mengatakan bahwa ketebalan kabut asap di wilayah bandara selalu berubah tiap waktu. Sebab, kabut asap yang menyelimuti landasan pacu merupakan asap kiriman dari daerah lain.
“Untuk area di sekitar bandara masih cukup aman. Berdasarkan informasi, belum ada kejadian kebakaran,” katanya. (sja/dan/ala/kpg/ind)