32.3 C
Jakarta
Thursday, July 24, 2025

Sosok Luqman Hidayat, Driver Ojol yang Meninggal Diduga Ditabrak Aksi Balapan Liar di Mata Sang Ibu

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO โ€“ Duka mendalam menyelimuti kediaman Naโ€™im Rozikah di Jalan Pelatuk IV, Palangka Raya, setelah putra tercintanya, Luqman Hidayat, seorang driver ojol, tewas akibat balapan liar. Raut wajah Naโ€™im memancarkan luka mendalam, sorot matanya yang bengkak dan merah, meskipun ia berusaha tegar.

โ€œBukan kuat, tapi berusaha tegar,โ€ ungkapnya. Saat menceritakan Luqman, kenangan indah tak terbendung, air mata pun kembali mengalir.

Ia mengenang Luqman sebagai sosok yang berprestasi dan sedikit pemalu, namun memiliki kepribadian berbeda saat bersama teman kampusnya.

Luqman dibesarkan dengan penuh kasih sayang, meskipun kehilangan ayah kandungnya di usia empat tahun. Ia hidup akur dan damai bersama ibu serta ayah tirinya.

Menurut Naโ€™im, Luqman adalah anak penurut dan pintar. Sejak SD, ia gemar mata pelajaran berhitung seperti matematika dan fisika, bakat yang diturunkan dari ayah kandungnya yang seorang guru.

Baca Juga :  DAD Kalteng Gelar Hasupa Hasundau Menyongsong Natal dan Tahun Baru

Kegemaran ini berlanjut hingga ia menjadi mahasiswa Kimia Murni di Universitas Palangka Raya angkatan 2021. Luqman selalu masuk tiga besar di kelas dan sering mengikuti olimpiade sains di berbagai tingkatan.

Di kalangan teman kuliah dan organisasi, ia dikenal supel dan ceria, berbeda dengan kepribadiannya di rumah yang pemalu. โ€œKalau di rumah, bicara sama keluarga saja jarang sekali kalau tidak orang tua lebih dulu yang menanyakan,โ€ ujar Naโ€™im.

Luqman adalah sosok yang suka membantu dan tidak ingin membebani orang lain. Ia sering membantu orang tuanya menyiapkan dagangan kantin sekolah dan membantu saudara-saudaranya mengerjakan tugas.

Ia memilih menjadi driver ojol sejak akhir tahun 2024, setelah sebelumnya menjadi kurir selama setahun, sebagai cara untuk mencari kesibukan bermanfaat dan menabung. Meskipun orang tuanya memintanya fokus pada pendidikan, Luqman bersikeras.

Baca Juga :  Jika Dibiarkan, Tindakan Remaja Tidak Terkendali Berpotensi Menimbulkan Masalah Hukum

Semangat dan kegigihan Luqman selalu didukung ibunya. Tak disangka, kepergiannya pada malam kejadian, setelah pamit untuk menghadiri pengajian dan kemudian bekerja, menjadi perpisahan terakhir.

Naโ€™im sempat cemas saat Luqman tak kunjung pulang hingga pukul sebelas malam, hingga akhirnya ia menerima kabar bahwa putranya dilarikan ke IGD Bhayangkara dan telah tiada. Semua mimpi kini tinggal kenangan, menyisakan kisah bagi keluarga dan teman-temannya. (*afa/ram/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO โ€“ Duka mendalam menyelimuti kediaman Naโ€™im Rozikah di Jalan Pelatuk IV, Palangka Raya, setelah putra tercintanya, Luqman Hidayat, seorang driver ojol, tewas akibat balapan liar. Raut wajah Naโ€™im memancarkan luka mendalam, sorot matanya yang bengkak dan merah, meskipun ia berusaha tegar.

โ€œBukan kuat, tapi berusaha tegar,โ€ ungkapnya. Saat menceritakan Luqman, kenangan indah tak terbendung, air mata pun kembali mengalir.

Ia mengenang Luqman sebagai sosok yang berprestasi dan sedikit pemalu, namun memiliki kepribadian berbeda saat bersama teman kampusnya.

Luqman dibesarkan dengan penuh kasih sayang, meskipun kehilangan ayah kandungnya di usia empat tahun. Ia hidup akur dan damai bersama ibu serta ayah tirinya.

Menurut Naโ€™im, Luqman adalah anak penurut dan pintar. Sejak SD, ia gemar mata pelajaran berhitung seperti matematika dan fisika, bakat yang diturunkan dari ayah kandungnya yang seorang guru.

Baca Juga :  DAD Kalteng Gelar Hasupa Hasundau Menyongsong Natal dan Tahun Baru

Kegemaran ini berlanjut hingga ia menjadi mahasiswa Kimia Murni di Universitas Palangka Raya angkatan 2021. Luqman selalu masuk tiga besar di kelas dan sering mengikuti olimpiade sains di berbagai tingkatan.

Di kalangan teman kuliah dan organisasi, ia dikenal supel dan ceria, berbeda dengan kepribadiannya di rumah yang pemalu. โ€œKalau di rumah, bicara sama keluarga saja jarang sekali kalau tidak orang tua lebih dulu yang menanyakan,โ€ ujar Naโ€™im.

Luqman adalah sosok yang suka membantu dan tidak ingin membebani orang lain. Ia sering membantu orang tuanya menyiapkan dagangan kantin sekolah dan membantu saudara-saudaranya mengerjakan tugas.

Ia memilih menjadi driver ojol sejak akhir tahun 2024, setelah sebelumnya menjadi kurir selama setahun, sebagai cara untuk mencari kesibukan bermanfaat dan menabung. Meskipun orang tuanya memintanya fokus pada pendidikan, Luqman bersikeras.

Baca Juga :  Jika Dibiarkan, Tindakan Remaja Tidak Terkendali Berpotensi Menimbulkan Masalah Hukum

Semangat dan kegigihan Luqman selalu didukung ibunya. Tak disangka, kepergiannya pada malam kejadian, setelah pamit untuk menghadiri pengajian dan kemudian bekerja, menjadi perpisahan terakhir.

Naโ€™im sempat cemas saat Luqman tak kunjung pulang hingga pukul sebelas malam, hingga akhirnya ia menerima kabar bahwa putranya dilarikan ke IGD Bhayangkara dan telah tiada. Semua mimpi kini tinggal kenangan, menyisakan kisah bagi keluarga dan teman-temannya. (*afa/ram/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru