PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Kemampuan belajar pada anak di Kota Palangka Raya mengalami penurunan semenjak penerapan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Bahkan telah ditemukan beberapa anak didik yang ternyata belum bisa membaca.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palangka Raya, Jayani. Dia mengakui penurunan tersebut, diakibatkan oleh persoalan literasi, atau bisa disebut dengan Learning Loss yang mengarah ke sisi negatif.
”Misalnya, seperti hilangnya pengetahuan dan kemampuan anak didik secara spesifik terhadap kemampuan membaca. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, maka setiap sekolah agar mampu memberikan literasi sebagai wadah peserta didik bagi yang belum bisa membaca,”ujarnya, Selasa (21/2/2023) kemarin.
Unruk itu lah Jayani, meminta kepada setiap sekolah agar memberikan pendampingan literasi pada saat jam pembelajaran di sekolah maupun pada saat pulang sekolah. Dengan demikian, ke depannya dirinya tidak ingin ada lagi anak didik yang masih belum bisa membaca.
”Apalagi saat ini kami sedang memprogramkan kurikulum merdeka, dan menjalankan program sekolah penggerak. Saya harap, untuk pihak sekolah agar dapat meningkatkan minat belajar dan pengembangan kemampuan peserta didik,”harapnya.
Reporter: Marini
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Kemampuan belajar pada anak di Kota Palangka Raya mengalami penurunan semenjak penerapan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Bahkan telah ditemukan beberapa anak didik yang ternyata belum bisa membaca.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palangka Raya, Jayani. Dia mengakui penurunan tersebut, diakibatkan oleh persoalan literasi, atau bisa disebut dengan Learning Loss yang mengarah ke sisi negatif.
”Misalnya, seperti hilangnya pengetahuan dan kemampuan anak didik secara spesifik terhadap kemampuan membaca. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, maka setiap sekolah agar mampu memberikan literasi sebagai wadah peserta didik bagi yang belum bisa membaca,”ujarnya, Selasa (21/2/2023) kemarin.
Unruk itu lah Jayani, meminta kepada setiap sekolah agar memberikan pendampingan literasi pada saat jam pembelajaran di sekolah maupun pada saat pulang sekolah. Dengan demikian, ke depannya dirinya tidak ingin ada lagi anak didik yang masih belum bisa membaca.
”Apalagi saat ini kami sedang memprogramkan kurikulum merdeka, dan menjalankan program sekolah penggerak. Saya harap, untuk pihak sekolah agar dapat meningkatkan minat belajar dan pengembangan kemampuan peserta didik,”harapnya.
Reporter: Marini