PROKALTENG.CO – Anggota DPD RI Agustin Teras Narang tak bosan-bosan bicara soal pentingnya penguatan berbagai potensi di Kalteng. Salah satunya sektor perikanan yang sangat besar namun belum terkelola dengan benar.
Membahas hal tersebut, Teras mengaku gembira dapat berbicara dengan berbagai pemangku kepentingan utama di sektor perikanan Kalteng. Melalui Seminar Nasional bertema ‘Peluang dan Tantangan Pembangunan Perikanan di Kalteng’ yang digagas oleh alumni dan Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Senin (20/2/2023).
“Dalam konteks seminar ini, saya mengingatkan kata kunci utamanya yakni berkelanjutan. Selain menekankan pentingnya soal perhatian pada kelestarian lingkungan, berkelanjutan juga bermakna kesinambungan yang berdampak besar bagi masyarakat,” tutur Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 ini.
Memang pada akhirnya mudah bicara soal berkelanjutan, meski tidak mudah pelaksanaannya. Banyak program yang dipikirkan hanya untuk saat ini, tapi tidak untuk masa depan.
“Ini adalah tema besar yang saya kira, yang saya pikir hendaknya menjadi pedoman bagi seminar ini. Seminar tidak akan berarti apa-apa kalau tidak ada langkah yang konkrit dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dunia perguruan tinggi tidak akan bermakna apapun mana kala tidak bicara soal Tri Dharma perguruan tinggi. Berkuliah, lanjut Teras tidak hanya mengejar gelar, tapi bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang dapat melakukan pengabdian dan penelitian berdampak pada masyarakat.
“Kalteng punya potensi perikanan yang besar. Ada 11 sungai utama di Kalteng dengan sungai kecil dan danau yang potensinya sangat hebat. Belum lagi garis pantai Kalteng sekitar 750 Km yang menghadap ke laut Jawa. Kita juga punya lahan gambut yang khas. Jadi kita sungguh banyak peluang,” jelasnya.
Tentu di balik ini semua banyak tantangannya. Terlebih tantangan untuk mengatasi keinginan menjadi hebat sendiri. Karena dalam menghadapi tantangan, kebersamaan adalah kunci. Membentuk tim yang andal dan bisa mengubah tantangan dan potensi menjadi modal pembangunan rakyat, adalah yang sungguh kita butuhkan.
“Kita juga perlu mendorong sebagaimana catatan dari Ibu Pamuji Lestari, Kepala BKPIM Kementerian Keluatan dan Perikanan, agar nilai ekspor perikanan dari Kalteng dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Beliau menyebutkan bahwa frekuensi produk perikanan yang dikirim ke luar daerah di dalam negeri sebanyak 9.146 kali dengan nilai Rp 99 miliar. Namun untuk tujuan ekspor hanya 95 kali dan nilainya hanya sekitar Rp 4 Miliar. Ini yang disebut sebagai tantangan yang mesti dikelola sehingga sektor perikanan dan potensi ekspor terus membesar. Dengan demikian PNBP juga meningkat dan dananya bisa masuk PAD untuk mendukung pembangunan SDM dan infrastruktur,” imbuhnya.
Para pembicara dalam seminar ini juga menyampaikan banyak masukan serta membuka informasi terkait peluang-peluang yang bisa dikembangkan di sektor perikanan. Termasuk pengembangan potensi budidaya ikan Patin secara nasional yang memasukkan Kalteng sebagai salah satu daerah pengembangannya.
Ini pekerjaan rumah yang besar. Untuk itu seluruh pihak mesti lebih banyak menjalin kerja sama strategis dan bergerak bersama untuk membuat sektor perikanan di Kalteng semakin lebih maju dan berdampak bagi masyarakatnya. Secara khusus perlu memberi perhatian pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di sektor perikanan ini. Agar selain dapat menguasai kompetensi unggul di bidang perikanan, juga teknologi pendukung untuk pengembangan perikanan hingga pemasarannya.
Secara khusus untuk Universitas Kristen Palangka Raya, berbagai masukan terkait keilmuan perikanan, potensi pengembangan perikanan, kerja sama instansi, hingga masukan pengembangan Perguruan Tinggi yang diterima selama seminar semoga bermanfaat. Seluruh informasi yang diterima ini akan berarti bagi pengembangan perguruan tinggi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menempuh studi di universitas ini.
“Khusus untuk pemerintah daerah, kita perlu bekerja keras dengan kolaborasi yang lebih luas. Terutama dalam mendorong hadirnya industri pengolahan ikan yang akan bisa menyerap produksi di hulu sekaligus memperkuat produk perikanan di hilir yang dapat menambah sumber Pendapatan Asli Daerah sekaligus membuka lapangan kerja bagi sumber daya manusia kita, menuju kesejahteraan dan Kalteng terang,” ungkapnya.