SAMPIT, PROKALTENG.CO– Masa pandemi Covid-19 yang mulai melanda di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di akhir Maret 2020, hingga saat ini banyak mempengaruhi sendi-sendi kehidupan. Termasuk oprimalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga ikut mengalami penurunan dengan adanya pembatasan.
Fenomena ini memicu Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahtraan Keluarga (TP- PKK) Kabupaten Kotim Hj.Khairiah Halikinnor meminta dengan tegas agar Posyandu mulai tingkat desa hingga Kecamatan agar diaktifkan kembali, dan pelaksanaan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam implementasinya di lapangan.
“Saya meminta agar Posyandu mulai dari tingkat desa hingga kecamatan agar kembali diaktifkan, Hal ini sebagai upaya kita untuk mencegah stunting tentunya dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan ini,” kata Khairiah Jumat (18/2).
Dirinya mengatakan Kabupaten Kotim telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten lokus penanganan stunting dengan angka yang cukup tinggi yaitu 48,84 persen, tertinggi di Kalimantan Tengah, kerena berdasarkan prevalensi sebaran stunting di Kabupaten Kotim pada bulan Agustus 2021 lalu di daerah ini sebesar 22 persen menurun 5 persen dari 27 persen per 31 Desember 2020.
“Kasus stunting masih tinggi. Kami mengaktifkan posyandu yang kurang aktif, karene keberadaan posyandu juga berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap peningkatan kualitas kesehatan, khususnya terhadap tumbuh kembang anak, ibu hamil dan pencegahan stunting,” ucap Khairiah.
Ia juga menambahkan pencegahan stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten Kotim, Dan TP PKK telah di tunjuk sebagai mitra pemerintah sekaligus ujung tombak dalam upaya pencegahan stunting tersebut. maka dari itu pihaknya berupaya memberikan kontribusi yang maksimal dalam penanganan stunting di Kabupaten Kotim ini.
“Kami terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Khususnya para ibu, dengan melibatkan PKK 17 Kecamatan dan 168 desa yang ada di Kabupaten Kotim ini, dan kami juga aktif melakukan pemantauan terhadap posyandu hal itu dilakukan untuk mendetiksi dini stunting yang terjadi terhadap pada anak, kami juga berharap tahun ini angka stunting mengalami penurunan,”ucapnya (bah)