PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Tengah pada awal bulan November sudah memasuki musim hujan.
Hal ini diutarakan prakirawan BMKG Kota Palangkaraya, R. Alfandy saat dikonfirmasi prokalteng.co, Senin (20/11) siang.
Dia menyampaikan untuk peringatan dini, selama sepekan akan ada sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah kondisi cuaca pada umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun demikian, juga memiliki potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
“Sementara itu, suhu udara berkisar antara 23°C -34°C. Kelembapan udara berkisar antara 55% – 100%. Angin secara umum bertiup dari arah Tenggara – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 10 – 20 km/jam,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan wilayah yang berpotensi turun hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk tanggal 20 November – 22 November 2023 berada di 13 kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Lamandau.
Kemudian di Kabupaten Sukamara, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Katingan, Kota Palangkaraya, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, dan Kabupaten Barito Timur.
Alfandy juga menyebutkan pada tanggal 23 November hingga 26 November 2023, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang juga masih terjadi di 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng.
Untuk itu, BMKG Kota Palangkaraya terus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kalimantan Tengah.
Tak hanya itu, waspada potensi hujan lokal sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang atau putting beliung di wilayah Kalimantan Tengah juga diperlukan.
“Tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti genangan, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Gelombang tinggi mingguan di perairan selatan Kalimantan Tengah berpotensi sekitar 0.5 – 1.5 meter (Rendah – Sedang). Dan juga potensi mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah. Diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan tujuan apapun,”pesannya.(*ana/hnd)