PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Sedikitnya puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Barikade Barisan Aksi Reformasi Kepolisian dan Rekonstruksi langsung bereaksi atas buntut keterlibatan oknum polisi, Brigadir AK dalam kasus pembunuhan terhadap warga sipil, beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut mereka gelar persis di depan gerbang pintu masuk Mapolda Kalteng pada Kamis sore, (19/12/2024).
Pantauan di lokasi, gelaran aksi mahasiswa ini sempat diwarnai dengan perilaku dorong-dorongan bersama personil pengamanan. Tak hanya itu, mahasiswa juga nekat melakukan pembakaran ban bekas, serta tabur bunga sebagai bentukrasa keprihatinannya terhadap kasus tersebut.
“Kami menuntut transparansi proses pemecatan pelaku pembunuhan. Kedua mengoptimalisasikan anggaran pendapatan belanja Polda untuk memelihara internal Polda maupun Polresta. Baik itu pembinaan dan pendidikan moral (Hak Asasi Manusia,red),” seru Koordinator aksi, Dida Pramida.
Selanjutnya, ia menyeruka poin tuntutan berikutnya, yakni evaluasi dan udit berkala terhadap institusi kepolisian secara berjenjang per satu tahun untuk mengetest kembali psikologis maupun kesehatan jasmani para anggota polisi. Kemudian untuk poin keempat, mahasiswa menuntut pemulihan sosial terhadap masyarakat.
“Kelima, kami menuntut kapolda dan kapolresta untuk bertanggung jawab mutlak dan bertindak tegas terhadap kasus-kasus yang mencemari institusi kepolisian. Menindak tegas anggota polisi yang melanggar peraturan tanpa pandang bulu,” teriaknya penuh semangat.
Beberapa poin tuntutan tersebut, kemudian diterima dan ditandatangani antara Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto melalui Kabid Humas, Kombes Pol Erlan Munaji dan Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Boy Herlambang serta koordinator aksi, Dida Pramida.
“Ini sudah kami laksanakan secara berkala, baik itu transparansi, adanya audit kinerja dan penanganan kasus. Kami sudah menindak tegas dengan PTDH terhadap pelaku,” ucap Kabidhumas kepada awak media. (jef/hnd)