PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Organisasi Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengatasnamakan Kapakat Dayak Kalteng Bersatu melakukan aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng, Kamis (18/7/2024).
Terlihat puluhan orang dengan atribut suku Dayak menyampaikan aspirasinya. Berdasarkan informasi yang dihimpun. Demo diikuti oleh berbagai organisasi dayak yang ada di Kalteng, seperti DAD, Kerukunan Dayak Kahayan, Betang Mandau Talawang dan ormas yang lainnya.
Penanggungjawab aksi, Romong menyampaikan aksi ini sebagai penolakan terhadap calon pemimpin daerah yang tidak dari suku Dayak atau putra daerah.
“Apabila yang didaftarkan oleh partai politik dan gabungan politik tersebut ada yang bukan orang Dayak akan kami tolak dan kami akan melakukan aksi. Tugas kami hari ini memastikan pemimpin daerah adalah orang Dayak, kami tidak mengarah ke figur yang penting orang Dayak,” ucap Romong.
Hari ini pihaknya telah menyerahkan pernyataan sikap tersebut kapada dewan melalui sekretaris dewan yang nantinya akan disampaikan ke fraksi. Saat aksi, pihaknya tidak bertemu dengan anggota dewan satupun karena kabar yang mereka terima anggota dewan sedang keluar karena ada kegiatan.
“Kami sudah berjanji dan sepakat dengan Sekwan akan melakukan rapat dengar pendapat atau dialog dengan dewan Senin pekan depan. Kami akan kembali Senin depan. Berdasarkan pertemuan nanti maka akan menjadi pertimbangan kami untuk melanjutkan aksi atau tidak,” tandasnya. (jef)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Organisasi Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengatasnamakan Kapakat Dayak Kalteng Bersatu melakukan aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng, Kamis (18/7/2024).
Terlihat puluhan orang dengan atribut suku Dayak menyampaikan aspirasinya. Berdasarkan informasi yang dihimpun. Demo diikuti oleh berbagai organisasi dayak yang ada di Kalteng, seperti DAD, Kerukunan Dayak Kahayan, Betang Mandau Talawang dan ormas yang lainnya.
Penanggungjawab aksi, Romong menyampaikan aksi ini sebagai penolakan terhadap calon pemimpin daerah yang tidak dari suku Dayak atau putra daerah.
“Apabila yang didaftarkan oleh partai politik dan gabungan politik tersebut ada yang bukan orang Dayak akan kami tolak dan kami akan melakukan aksi. Tugas kami hari ini memastikan pemimpin daerah adalah orang Dayak, kami tidak mengarah ke figur yang penting orang Dayak,” ucap Romong.
Hari ini pihaknya telah menyerahkan pernyataan sikap tersebut kapada dewan melalui sekretaris dewan yang nantinya akan disampaikan ke fraksi. Saat aksi, pihaknya tidak bertemu dengan anggota dewan satupun karena kabar yang mereka terima anggota dewan sedang keluar karena ada kegiatan.
“Kami sudah berjanji dan sepakat dengan Sekwan akan melakukan rapat dengar pendapat atau dialog dengan dewan Senin pekan depan. Kami akan kembali Senin depan. Berdasarkan pertemuan nanti maka akan menjadi pertimbangan kami untuk melanjutkan aksi atau tidak,” tandasnya. (jef)
