PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, ternyata belum menetapkan status siaga darurat bencana banjir. Padahal sebagian wilayah di Kota Palangka Raya sudah mengalami kebanjiran akibat meluapnya Sungai Kahayan setelah intensitas hujan tinggi belakangan ini. Seperti halnya di kawasan Jalan Anoi di Mendawai, dan kawasan Petuk Katimpun yang terbukti telah tergenang air banjir dari luaran Sungai Kahayan.
Naumun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan hingga saat ini, penetapan status siaga darurat banjir tersebut masih berproses.
“Penetapan status masih berproses,” ujar Emi singkat di Kantor BPBD Kota Palangka Raya, Jumat (16/9).
Menurutnya, jika melihat kondisi banjir, diakui mulai naik pelan-pelan dengan ketinggian dari 5 cm hingga 10 cm. hal itu terjadi di delapan wilayah kelurahan. Diantaranya Palangka, Petuk Ketimpun, Pahandut, Bukit Tunggal, Kameloh Baru, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, dan Danau Tundai.
“Kami tetap melakukan pemantauan dan menyiagakan perahu-perahu karet dan sambil kita melakukan pertolongan-pertolongan. Kalau ada perlu evakuasi, kita mulai persiapkan,”tambahnya.
Reporter: M Hafidz
PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, ternyata belum menetapkan status siaga darurat bencana banjir. Padahal sebagian wilayah di Kota Palangka Raya sudah mengalami kebanjiran akibat meluapnya Sungai Kahayan setelah intensitas hujan tinggi belakangan ini. Seperti halnya di kawasan Jalan Anoi di Mendawai, dan kawasan Petuk Katimpun yang terbukti telah tergenang air banjir dari luaran Sungai Kahayan.
Naumun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan hingga saat ini, penetapan status siaga darurat banjir tersebut masih berproses.
“Penetapan status masih berproses,” ujar Emi singkat di Kantor BPBD Kota Palangka Raya, Jumat (16/9).
Menurutnya, jika melihat kondisi banjir, diakui mulai naik pelan-pelan dengan ketinggian dari 5 cm hingga 10 cm. hal itu terjadi di delapan wilayah kelurahan. Diantaranya Palangka, Petuk Ketimpun, Pahandut, Bukit Tunggal, Kameloh Baru, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, dan Danau Tundai.
“Kami tetap melakukan pemantauan dan menyiagakan perahu-perahu karet dan sambil kita melakukan pertolongan-pertolongan. Kalau ada perlu evakuasi, kita mulai persiapkan,”tambahnya.
Reporter: M Hafidz