28.2 C
Jakarta
Thursday, November 14, 2024

Agustiar Sabran Sebut Kesejahteraan Mantir Adat dan Damang Jadi Perhatian Serius

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran menyampaikan bahwa Mantir Adat dan Damang akan mendapatkan perhatian khusus dalam upayanya memperkuat peran adat di Kalteng.

Ia menilai, kedua peran adat tersebut, menjadi ujung tombak dalam menjaga keharmonisan masyarakat dan mengatasi berbagai persoalan dalam konsep Huma Betang, atau rumah besar sebagai simbol kesatuan masyarakat Dayak.

Agustiar menuturkan, bahwa peran Mantir Adat dan Damang sangat penting,  karena mereka adalah garda terdepan yang memahami langsung situasi masyarakat di tingkat desa dan kecamatan.

“Mantir dan Damang ini adalah pemimpin-pemimpin adat yang dekat dengan masyarakat. Mereka inilah yang akan membantu menjaga adat dan budaya Dayak tetap hidup dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Agustiar, Rabu (12/11/2024) kemarin.

Lebih lanjut, Agustiar menjelaskan bahwa Huma Betang bukan hanya sebuah konsep rumah belaka. Akan tetapi juga filosofi yang mewakili nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan kebersamaan dalam masyarakat Dayak.  Oleh karena itu, kata Agustiar, Mantir Adat dan Damang sangat memegang peran penting dalam menjaga kelestarian Huma Betang.

Baca Juga :  Pahami dan Terapkan Prinsip Huma Betang

“Mereka tidak hanya berperan dalam urusan adat, tapi juga menjaga nilai-nilai persaudaraan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.

Untuk mendukung peran ini, Agustiar mengungkapkan DAD Kalteng telah beberapa kali melakukan bimtek kedamangan. Dia juga berencana kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan.

“Kita akan berikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar mereka bisa menyelesaikan konflik adat dengan bijaksana, serta mampu menjadi penengah yang baik dalam setiap persoalan masyarakat,”ujarnya.

Selain pelatihan, Agustiar juga menyebut pentingnya peningkatan insentif bagi para pemangku adat tersebut. Ia berpendapat bahwa dukungan finansial yang memadai akan membantu mereka lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

“Kita ingin mereka merasa dihargai dan memiliki dukungan yang cukup. Mereka ini aset bagi kita semua,” kata Agustiar.

Baca Juga :  Cuaca Panas, BMKG: Suhu Udara di Palangkaraya Capai 35,5 Derajat Celcius, Ini Pemicunya

Menaggapi hal itu, para tokoh adat pun menyambut baik inisiatif Agustiar tersebut. Menurut salah seorang Damang di Kota Palangka Raya, program ini akan membantu mereka dalam menjaga kestabilan sosial.

“Dukungan ini tentu sangat berarti bagi kami. Kami berharap program ini dapat terealisasi dan memberikan manfaat nyata,” katanya.

Bahkan menurutnya, perhatian terhadap Mantir Adat dan Damang juga berarti memperkuat pondasi budaya dan adat masyarakat Dayak di Kalteng.

“Kekuatan kita terletak pada adat istiadat dan nilai-nilai kebersamaan yang telah diwariskan oleh leluhur kita. Itu harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Dia sangat berharap, agar budaya Dayak terus hidup dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Kalteng, serta menjadi inspirasi dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai dan rukun.(hfz/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran menyampaikan bahwa Mantir Adat dan Damang akan mendapatkan perhatian khusus dalam upayanya memperkuat peran adat di Kalteng.

Ia menilai, kedua peran adat tersebut, menjadi ujung tombak dalam menjaga keharmonisan masyarakat dan mengatasi berbagai persoalan dalam konsep Huma Betang, atau rumah besar sebagai simbol kesatuan masyarakat Dayak.

Agustiar menuturkan, bahwa peran Mantir Adat dan Damang sangat penting,  karena mereka adalah garda terdepan yang memahami langsung situasi masyarakat di tingkat desa dan kecamatan.

“Mantir dan Damang ini adalah pemimpin-pemimpin adat yang dekat dengan masyarakat. Mereka inilah yang akan membantu menjaga adat dan budaya Dayak tetap hidup dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Agustiar, Rabu (12/11/2024) kemarin.

Lebih lanjut, Agustiar menjelaskan bahwa Huma Betang bukan hanya sebuah konsep rumah belaka. Akan tetapi juga filosofi yang mewakili nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan kebersamaan dalam masyarakat Dayak.  Oleh karena itu, kata Agustiar, Mantir Adat dan Damang sangat memegang peran penting dalam menjaga kelestarian Huma Betang.

Baca Juga :  Pahami dan Terapkan Prinsip Huma Betang

“Mereka tidak hanya berperan dalam urusan adat, tapi juga menjaga nilai-nilai persaudaraan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.

Untuk mendukung peran ini, Agustiar mengungkapkan DAD Kalteng telah beberapa kali melakukan bimtek kedamangan. Dia juga berencana kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan.

“Kita akan berikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar mereka bisa menyelesaikan konflik adat dengan bijaksana, serta mampu menjadi penengah yang baik dalam setiap persoalan masyarakat,”ujarnya.

Selain pelatihan, Agustiar juga menyebut pentingnya peningkatan insentif bagi para pemangku adat tersebut. Ia berpendapat bahwa dukungan finansial yang memadai akan membantu mereka lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

“Kita ingin mereka merasa dihargai dan memiliki dukungan yang cukup. Mereka ini aset bagi kita semua,” kata Agustiar.

Baca Juga :  Cuaca Panas, BMKG: Suhu Udara di Palangkaraya Capai 35,5 Derajat Celcius, Ini Pemicunya

Menaggapi hal itu, para tokoh adat pun menyambut baik inisiatif Agustiar tersebut. Menurut salah seorang Damang di Kota Palangka Raya, program ini akan membantu mereka dalam menjaga kestabilan sosial.

“Dukungan ini tentu sangat berarti bagi kami. Kami berharap program ini dapat terealisasi dan memberikan manfaat nyata,” katanya.

Bahkan menurutnya, perhatian terhadap Mantir Adat dan Damang juga berarti memperkuat pondasi budaya dan adat masyarakat Dayak di Kalteng.

“Kekuatan kita terletak pada adat istiadat dan nilai-nilai kebersamaan yang telah diwariskan oleh leluhur kita. Itu harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Dia sangat berharap, agar budaya Dayak terus hidup dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Kalteng, serta menjadi inspirasi dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai dan rukun.(hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/